08

4 1 0
                                    

Disinilah Marsha sekarang di kantin bersama tiga sahabatnya.

"Lo kemarin ngga masuk kenapa lyn?" tanya Marsha kepada Velyn.

Velyn yang sedang memakan baksonya meendongak "Urusan keluarga sha"

Marsha mengangguk paham. Sebenarnya Marsha masih sangat penasaran apa hubungan Velyn dan Marvel. Apa lebih baik tanya langsung ke Velyn.

"Eh ly-" baru saja Marsha ingin bertanya ada aja yang mengganggu.

"Ke kelas yuk" ajak Dira, yang tadi memotong ucapan Marsha.

Marsha, Sinta, dan Velyn mengangguk mengiyakan. Dan mereka segera keluar kantin menuju kelasnya.

Setelah sampai di kelas mereka duduk masing-masing di tempatnya. Dan orang di belakang Marsha mengagetkannya. Siapa lagi kalo bukan Marvel.

"Marsha" panggilnya.

"Apa vel, kaget tau" jawab Marsha ketus.

"Sa ae lo, ntar pulang bareng gue kan?" tanya Marvel.

"Ya iya lah, kan tadi berangkat bareng lo, gimana sih"

****

Bel pulang sekolah adalah waktu yang di tunggu-tunggu semua murid.

Sekarang Marvel dan Marsha suda berada di dalam mobil dan siap-siap untuk pulang ke rumah.

"Sha makan dulu yuk?" ajak Marvel.

Marsha menoleh "Oke, tapi traktir" kata Marsha nyengir kuda.

"Buat sahabat gue mah, apa sih yang ngga" jawab Marvel terkekeh.

Marsha tersenyum.

Sahabat? batin Marsha.

Disini mereka sekarang, di cafe yang sederhana tapi sangat tersa nyaman.

"Sha gue mau curhat" kata Marvel.

Maraha mengernyitkan dahi "Curhat apa?"

"Gue lagi suka sama cewe" katanya.

Marsha masih menahan untuk biasa saja "Cewe siapa?""

"Velyn" ucap Marvel menunduk.

Deg! Velyn? Marvel suka Velyn? Rasanya pengen nangis sekarang juga. Batin Marsha.

"Perjuangin Velyn kalo emang lo sayang sama dia" kata Marsha. Bukan, ini bukan dari hati. Biarlah ini untuk Marvel.

"Udah, Velyn ngasih gue harapan terus abis itu dia seolah olah ngrusak harapan gue dengan deket sama cowo lain, dan lebih parahnya kalo gue deket sma cewe lain dia marah" curhat Marvel.

"Tapi gue ngga bisa marah smaa dia, gue udah terlanjur sayang" lanjut Marvel.

Sama,gue juga ngga bisa marah sama lo walaupun lo sayang cewe lain, karna ya gue juga terlanjur sayang sama lo. Batin Marsha.

"Ya lo harus lebih berusaha lagi dong, tanyain dia sebenarnya sayang juga ngga sama lo. Dan buat lo, kalo lo merasa ngga di hargai sama dia, lo juga harus sadar mungkin dia ngga sayang juga sama lo" nasihat Marsha.

"Hidup adalah perjuangan, jadi perjuangkan yang membuatmu merasa hidup" lanjut Marsha.

"Cintailah seseorang yang bisa menhargai perasaanmu." kata Marsha sambil tersenyum menatap Marvel.

Marvel cuma diam mencerna baik-baik semua perkataan Marsha. Tekatnya sekarang sudah bulat.

Gue akan perjuangin Velyn, batin Marvel.

"Makasih sha, pulang yuk" ajak Marvel.

Marsha mengangguk dan segera berjalan keluar kafe setelah Marvel membayar makanannya.

❤❤❤

Marsha hanya diam di dalam kamar sambil memikirkan perkataan Marvel di cafe tadi.

Gue udah terlanjur sayang sama Velyn.

"jadi gue sayang sama orang yang sayang sama orang lain?" gumam Marsha.

Marsha bangkit menuju meja belajar dan membuka buku hariannya. Sekarang sudah menjadi kebiasaan Marsha untuk mencurahkan segala perasaannya di buku hariannya.

To : Marvel Reynand Alverdy, sahabatnya Marsha:)

Tepat hari ini, aku tau hatimu untuk siapa. Untuk sahabatku juga ternyata.
Aku kira dan mungkin aku juga berharap kamu akan membalas perasaanku. Tapi nyatanya tidak.
Ini yang aku takutkan, sebuah penolakan yang menyakitkan. Biarlah aku berjuang dalam diam, dan akan aku tunggu waktu dimana kamu akan menyadarinya.
Sekarang biarlah aku sadar terlebih dahulu bahwa bukan kamu yang tidak peka tapi aku yang terlalu berharap.
Maaf.

14:04
Marsha Anindhita, 03/07/2018

Sakit, sakit yang sekarang di rasakan oleh Marsha. Tak terasa cairan bening jatuh dari matanya.

Marsha melirik ponselnya yang berbunyi menandakan ada notifikasi masuk. Marsha segera mengeceknya.

GelardAno.
Marsha?

Ano? Ngapain? Tumben. batin Marsha.

Marshanin
Kenapa no?

GelardAno
Lo dirumah?

Marshanin
Dirumah, kenapa?

GeraldAno
Lo mau ngga temenin gue ke taman? Gue gabut banget nih😂

Marshanin
Boleh, gue juga gabut banget nih btw.

GelardAno
Oke gue jemput sekarang ya?

Marshanin
Oke.

Marsha segera siap-siap untuk pergi berasa Ano, daripada galau mikirin Marvel mending jalan-jalan kan?

Beberapa menit kemudian, Ano sudah di depan rumah Marsha. Marsha segera turun menghampiri mamahnya.

"Mah,Marsa pergi bentar ya sama temen" pamit Marsha.

"Iya hati-hati sha, pulangnya jangan kemaleman" kata Sarah.

"Iya mah, Assalamualaikum"

"Walaikumsalam"

Marsha segerra keluar dan menghampiri Ano.

"Yuk" kata Marsha.

Marsha segera naik ke atas motor Ano.

"Pegangan sha" kata Ano.

Marsha segera pegangan jaket Ano.

Votement cui❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHAVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang