Kado dari Tuhan

16 2 0
                                    

Tuhan, aku yakin tentang rencanamu
Namun aku akan mengatakan
Harapanku tentang seorang laki-laki
Aku ingin ia yang hidup denganku
Adalah dia yang membiarkanku tinggal dalam dunianya
Dan dia yang akan tinggal dalam duniaku
Boleh jadi dia yang akan selalu menari bersamaku
Atau ia yang mengiringi tarianku
Jika tidak, maka ia yang mengiringi laguku
Atau ia yang menyanyi bersamaku..
Sekalipun tidak, cukuplah ia yang akan mendengarkan suara hatiku
Dengan kesetiaan, dan kelembutan jiwanya
Aku tidak berharap semuanya
Salah satu mimpiku, cukup..
Dan Tuhanku, begitu murah hati
Kau memberiku semuanya

Bandung, 28 Februari 2018

Beribu syukur aku sampaikan pada Tuhan semenjak hari bertemu dengan Bli Gus, lelaki impianku. Aku akhirnya mengerti tentang rencana Tuhan, aku memang tidak akan pernah menduganya. Seribu satu luka yang telah mencabik-cabik hatiku sembuh seketika. Aku telah hidup kembali, aku mendapat jalan keluar dari seluruh gelisah yang kualami.

Aku benar-benar menjadi dekat dengannya, untuk pertama kalinya aku percaya akan cinta pandangan pertama. Apakah aku berlebihan? Semua kebetulan yang terjadi kurasa adalah skenario Tuhan, dan aku sangat terkesan. Tersisa satu gelisah dalam pikirku, mimpi-mimpiku, anganku. Aku hanya memikirkan Bli Gus siang dan malam, aku bertanya pada hatiku untuk sesuatu yang sudah jelas tanpa perlu kuperjelas. Aku jatuh cinta. Aku gelisah karena semakin hari aku semakin merindukannya, aku takut tidak dapat mengatasi rinduku.

Aku gelisah, bertanya-tanya apakah Bli Gus juga merasakan hal yang sama? Aku tidak dapat mengendalikan pikiranku, kacau. Tapi aku nyaman, hatiku dipenuhi warna indah, aku sering tidak sadar tersenyum saat mengingat syukurku pada Tuhan untuk membawa Bli Gus dalam hidupku.

Berapa kalimat lagi harus ku tulis untuk mengungkapkan isi hatiku. Aku selalu ingin mengulangnya, aku merasa yang ku tulis belum cukup menumpahkan kebahagiaanku. Bagaimana aku menghentikan diriku, Tuhan?

Di sisi lain, aku tidak ingin berhenti. Memang, iya aku tidak ingin berhenti. Aku ingin jatuh cinta setiap detik kepada satu orang, aku tidak ingin lupa tentangnya meski hanya sekejap. Aku mulai mempersiapkan diriku, aku akan menjadi perempuan yang baik untuknya. Aku ingin menjadi tempat untuknya bersandar saat lelah, aku ingin menjadi orang yang paling mengerti dirinya, aku ingin membuatnya merasakan bersyukur sepertiku. Begitu anganku menyusun beribu impian tentang aku dan dia. Tentang perasaan yang akan kami miliki dan kami jaga bersama.

Hatiku sibuk mengirim pesan bahagia bagi seluruh keluarga, dan orang-orang yang mengharapkan kebahagiaanku.

Ibu, benar luar biasa doa-doamu itu. Aku akan bahagia, Bu. Aku telah menemukan laki-laki untuk hidupku. Saat Ibu mengenalnya, Ibu akan bahagia. Tak percuma Ibu membentuk karma untuk memudahkan jalanku. Jika doa dan karma baik Ibu lahir dalam keindahan yang hidup, maka dialah Bli Gus.

Ayah, aku sangat mengerti betapa ayah mencintaiku. Demikian mengapa Ayah tidak akan mampu membiarkanku jatuh pada laki-laki yang tidak pantas. Kini, Ayah.. Telah kutemukan seorang yang akan membuatmu dengan berbahagia melepaskanku. Cintamu ayah, adalah cinta dengan keindahan paling dalam bagiku. Jika cintamu hadir sebagai wujud yang hidup, maka dialah Bli Gus.

Kakak-kakak tercintaku. Terima kasih telah menghapus resah mereka, perempuan-perempuan yang memiliki kegelisahan sama sepertiku. Kalian ahlinya membuat kesepakatan dengan Tuhan. Sehingga Tuhan tidak membiarkan kedua malaikatku hilang, wujud malaikat itu dilahirkan sebagai Bli Gus.

Dengan segala syukur itu, aku bersepakat pada Tuhan. Akan kupuja Tuhanku dengan pujian tulus dari hati, setiap detik. Berkat ini tak ada habisnya, maka tak habis pula syukurku pada Tuhan. Dengan mantap hati aku menyerahkan seluruh hidupku untuk direncanakan, dengan yakin aku akan hidup bahagia dengan cinta yang aku dambakan sejak aku mengenal cinta.

Tuhanku benar-benar ahlinya mempersiapkan kado indah untuk ku. Setiap kali patah hati, aku mengingat Tuhan hanya sedang sibuk menyiapkan kado indah untuk ku. Dan ternyata benar, kado Tuhan itu sangat indah, wujudnya manis, menawan, lucu, dan penuh dengan kesejukan dalam jiwanya sehingga aku tenang di dekatnya. Aku merasakan rindu yang bukan main, kasih yang bukan main, perasaan itu telah menancap kuat, mengakar dalam jiwaku sehingga aku tak lagi merasa goyah. Meski aku belum mengatakan perasaanku, begitu pula Bli Gus. Aku dapat merasakan, aku yakin aku tidak salah lagi.

Tuhan, kadomu sudah sampai. Aku senang menerimanya, terima kasih. Aku bahagia, aku menyukainya. Tuhan, aku jatuh cinta padanya..

Saat yang Kita Lihat Hanya KitaWhere stories live. Discover now