Oh Sehun (1)| 18+

2.3K 92 15
                                    

***
"Sudah cukup! Aku membencimu! Kau itu sebentar lagi juga akan sama memperlakukanku seperti yang lainnya! Ini sakit Sehun!" Ucap seorang wanita yang tengah berdiri mengambil tas dan jaket tebalnya dari kursi merah milik seorang laki-laki bernama Sehun yang masih duduk memakai celananya.

"Tunggu, aku akan pelan-pelan denganmu. Sebentar saja, aku ingin--"

"Sudah! Cukup! Ini sakit! Aku pergi!"

Jbrakk!

Bantingan pintu yang tadi dibuka telah tertutup rapat karena lemparan keras dari tangan pacar milik seorang laki-laki disana.

Bukan Sehun namanya kalau dia tidak berlaku kasar pada perempuan jika sedang melakukannya. Seks.

Keesokan harinya, bagian bawah mata Sehun benar-benar terlihat menghitam akibat tidak tidur untuk hari ini.

Akan diadakan sebuah proyek besar dan hampir saja Sehun melupakan proyek tersebut. Beruntunglah dia telah menyelesaikannya, hanya saja setelah pembentukan proyek. Wakil proyek tidak datang untuk memberikan hasil proyek yang telah Sehun kirim kemarin malam dan membuat satu proyek besar ini gagal begitu saja didepannya dan langsung membuatnya hancur seketika.

"Dasar bodoh! Bajing*n! Anj*Ng! Putuskan kontrak dengan Wakil proyeksi! Ambil bahan lain dan segera kirimkan kembali ke proyek yang sebelumnya kita gagalkan karena proyek bodoh ini!" Ucap Sehun benar-benar marah.

Krampyang!! Cpyarr!!

#Suara bantingan yang dibuat darinya menggunakan satu tarikan panjang yang mampu menjatuhkan semuanya dalam sekali tarik.

(Y/n) melihat hal itu langsung masuk dan langsung menenangkan Tuan Sehun yang sekarang benar-benar diamuk massal oleh otaknya sendiri.

"Tuan Sehun, lebih baik anda duduk. Saya akan buatkan teh sebentar." Ucap (y/n) yang langsung dilihat oleh Sehun.

Sehun menarik kedua lengan (y/n) hingga mendekat kearah kedua wajah masing-masing.

"Kau kemana saja tadi?! Aku mencarimu! Kau tahu!? Wakil bodoh itu akan merusak segalanya."

"T..tuan. Tapi hari ini saya memang tidak ditugaskan untuk proyek baru anda. Saya hanya ditugaskan untuk mengerjakan sebidang proyek untuk swalayan baru nanti." Ucap (y/n) sedikit takut.

"Gantikan pekerjaan (y/n) dengan yang lainnya. (Y/n) akan menjadi pekerja proyek soal desain." Ucap Sehun melepas lengan (y/n).

Sehun melihat kearah para pekerjanya yang masih terdiam.

"Tunggu apa lagi?! Proyek ini akan ludes jika harus menunggu kalian berbicara!" Marah Sehun yang langsung diangguki oleh semuanya, tak terkecuali (y/n).

(Y/n) langsung kembali ke mejanya dan mengurusi soal pindah memindah pekerjaannya ke orang lain. Sebelum itu ia melihat Sehun menggaruk kepalanya yang ia tahu bahwa itu tidak gatal. Itu hanya menandakan setres yang benar-benar membuatnya pusing sekarang.
.

.

.

Jam telah menunjukkan dirinya pada angka yang cukup bagus, tapi juga cukup melelahkan bagi (y/n) dan pekerja lainnya. Proyek besar ini mereka kerjakan dengan serius dan sangat berhati-hati.

Tok tok tok.

#suara pintu terketuk.

"Masuk." Ucapku.

Cklek.

"(Y/n) dimana tuan Sehun?" Tanya salah seorang pekerja.

"Aku tidak melihatnya kesini sejak tadi. Memang ada apa?" Tanya (y/n) sambil berdiri.

Imagine EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang