Ma Brother

844 51 9
                                    

***
Kim (y/n) akan menjalankan ujian kelulusan sekolah sebentar lagi. Ia mempersiapkannya dengan sangat-sangat matang. Mulai dari pulang sekolah langsung pergi les, dan sampai rumah langsung memegang buku untuk mempelajari hal yang dipelajari hari ini dan hari-hari sebelumnya. Ia sangat sibuk hingga.

Cklekk..

"Ya, (y/n)." Panggil seseorang dari balik pintu.

Tok tok tok. Bunyi suara pintu terketuk.

"Wae!?" Teriak (y/n) sedikit marah sambil berbalik.

"Kkamjagiya. Ya! Aku hanya ingin mengajakmu makan malam. Sudah dari dulu kau selalu seperti ini."

"Seperti apa?"

"Gila belajar."

"Oppa. Jinjja. Aku sebentar lagi akan menjalankan ujian, dan sebelum ujian aku harus belajar dan mempersiapkannya."

"Haish. Kau ini. Kau sudah juara satu di sekolah. Kau mau apa lagi? Merebut tempat kepala sekolah?" Tanya kakak laki-laki (y/n) yang bernama Chen.

"Oppa. Hanya seminggu dua Minggu aku melakukan ini. Bisakah?" Ucap (y/n) yang berjalan kearah Chen dan mempersilahkan Chen pergi dari kamarnya.

"Aku lelah! Kau pasti akan mengatakan hal itu setiap kali aku ajak keluar! Ayo!" Tarik chen.

"Ya! Oppa! Aku serius kali ini! Aku benar-benar akan mengadakan uj--"

"Kalau kau tidak lulus, aku akan memberikan tanda tangan Chanyeol. Kalau kau mau, aku akan memintanya untuk mencium kertas yang ia tanda tangani."

"Tidak Sudi! Pergi dari sini!"

"Aku akan menyuruhnya datang dan menciummu!"

Seketika (y/n) berbalik dan melihat Chen.

"Benarkah!?!"

Chen mengangguk.

"..tapi ini ulangan. Mianhae oppa, gabisa. Kapan-kapan saja." Ucap (y/n) berbalik.

"Ya.. (y/n). Ayolah sekali saja. Kita bahkan terakhir keluar saja aku sudah lupa."

"Hhh.. seminggu saja oppa. Setelah itu kita ajak teman-temanmu."

"Untuk apa. Kaukan tidak mau, lagipula aku mengajakmu sekarang, bukan besok ataupun Minggu depan."

"Oppa, aku ujian. Terserah soal kau mau meneraktirku atau tidak. Aku mau belajar dulu."

Cklek.

Beberapa jam kemudian.

Tok tok tok.

(Y/n) berbalik melihat pintunya yang tertutup.

Tok tok tok tok tok. Suara pintu terketuk berkali-kali tanpa henti.

"Ya! Oppa!?" Teriak (y/n) berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan ke pintunya.

Cklek.

"Oppa! Bisakah kau berhen-- Ya!!"

Ia langsung menggendong (y/n).

"Lepaskan aku oppa! Kau menggendongku seperti menggendong karung! Lepaskan aku!" Teriak (y/n) yang terus berusaha melepaskan dari gendongannya.

(Y/n) melihat belakang tubuh kakak laki-lakinya secara cermat.

"Tunggu dulu. Tubuh oppa tidak sejenjang ini, dan tidak setinggi ini." Batin (y/n) yang melihat kebawah bagian kaki orang yang menggendongnya.

"Nugu-ya!?!" Teriak (y/n) yang berusaha melepaskan diri.

"Dimana kakakku!?! Lepaskan aku!" Teriak (y/n) berkali-kali.

Imagine EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang