* coklat & taro *

2K 188 18
                                    

" THE CODE "

SEHUN
&
LUHAN
.
.
.
.
.
.

" happy reading "

.
.
.
.
.
.

Sehun POV

Xi Luhan, namja keturunan China itu sukses mencuri hatiku, sejak pertama kali bertemu dengannya, perasaanku sudah tidak karuan, apa kah aku jatuh cinta kepadanya? entahlah dan yang pasti dia menarik.

Appa bahkan meledekku habis-habisan ketika pulang dari kediaman keluarga Park.
" kau bahkan dengan berani menyentuh bibirnya, apa kau tertarik kepadanya tuan Oh " ujar appa.

Aku hannya diam, appa memaklumi sifat cuek ku, kami sebenarnya memiliki sifat yang sama, tapi semenjak ada baba, appa sedikit hangat dari biasanya.

Kembali kepada sosok namja mungil lincah dan cantik, astaga bahkan harus ku akui kalau dia lebih cantik dari yeoja sekalipun.

Hingga akhirnya kita bertemu lagi di sekolah, aku tidak menyangka kalau dia sekolah di tempat yang sama denganku. Bahkan dia terlihat akrab dengan manusia-manusia membosankan yang ku lihat, sebut saja dia pasangan ChanBaek dan KaiSoo.

Entah ini kebetulan atau apa, tapi bagiku tidak ada yang namanya kebetulan, yang ada adalah takdir, seperti kemarin saat anggota OSIS memberikan nomor asramaku dan dengan siapa aku akan sekamar, saat itulah aku berharap ingin sekamar dengan Luhan, aku tidak tahu pasti apa yang mendasarkan keinginanku itu.

Aku menatap nanar angka 20 tanpa keterangan di selebaran yang aku pegang, hingga Kai bersuara dan itu sungguh berisik, karna dia berteriak kegirangan entah karna apa aku juga tak tahu.

" berisik sekali kau Jongin! " kataku.
" aku beruntung sekali sekamar dengan baby Kyungie, pinguin itu pasti juga ikut senang " jawabnya.
" bagaimana kau tahu hah, di sini jelas sekali tidak dicantumkan nama dari pemilik nomor ini " ujarku kesal.
" kau saja yang tidak beruntung, punyaku ada dan lihat, D.O KYUNGSOO ( 940112 ) " kata Kai.

Aku melirik selebaran Kai dan benar ada nama kekasih bermata bulatnya, tapi bagaimana denganku, bahkan hannya angka 20 saja.

Aku menghela nafas dan satu-satunya petunjuk hanyalah kamar nomor 04, dan itu mudah untuk mencarinya.

Hari ini aku di antar oleh appa karna hingga lulus nanti aku akan tinggal di sini dan hanya setiap akhir pekan saja di izinkan pulang ke rumah.

Itu tidak masalah toh aku sering tinggal sendiri di rumah.
" semua kebutuhanmu sudah appa persiapkan, jangan boros dan jagalah sikapmu sebaik mungkin, ingat kau itu siapa dan satu lagi, appa harap kau menjaga kesehatanmu " kata appa sebelum pergi meninggalkanku, aku menjawabnya dengan anggukan saja.

Appa kenyataannya memang perhatian kepadaku, bahkan dia memberikanku balck card, walaupun aku menolak tapi appa adalah orang yang pantang di tolak dengan apa yang sudah di berikanya.

Setelah pamit, aku langsung menuju gedung di sebelah gedung olah raga, siapa yang tidak kenal dengan sekolah SOPA, bahkan ada lift di mana-mana, dan para siswa di perbolehkan menggunakan ponsel kecuali saat pembelajaran berlangsung.

Paman Park sungguh luar biasa membangun sekolah ini, aku terus berjalan di koridor asrama tepatnya di tingkat tiga, melihat setiap nomor di atas pintu kamar yang aku lewati.

Saat berada di depan kamar no 06 aku melihat seseorang berdiri di depan kamar entah nomor berapa itu. Aku terus berjalan hingga aku sampai di kamar yang aku cari, aku bertekad diri di samping namja yang aku tahu dia siapa.

THE CODE ( HUNHAN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang