Pasti sudah nggak awam lagi kan dengan Gravitasi? Yuk, bahas sedikit biar makin melek.
Filsuf Yunani kuno berpikir bahwa planet dan bintang bergerak sesuai dengan kehendak para Dewa. Mereka tidak sadar kalau gravitasi adalah kuncinya, hingga abad ke-16 datang. Ya, abad yang sama dengan teori heliosentris lahir. Bisa dikatakan gravitasi dan heliosentris memang kakak-adik yang klop banget.
Ini dimulai ketika Galileo dan Kepler memberikan petunjuk bahwa planet-planet mengelilingi bintang seperti matahari dalam bentuk lintasan yang elips. Pertanyaannya adalah, why? Kenapa bisa begitu?
Sir Isaac (bacanya aiseek ya, aku baru tahu waktu baca Supernova, wuahaha) Newton adalah matematikawan sekaligus fisikawan asal Inggris yang hidup pada 1642 - 1727. Semua berawal ketika Newton kejatuhan apel dari pohon (untung engga duren, nanti produknya Steve Jobs kan jadi beda #krik). Newton jadi berpikir, apa sih yang bikin apel (dan benda lain) tertarik ke pusat bumi? Sementara bulan yang mengelilingi bumi enggak ikut jatuh, dia malah berputar sesuai orbit secara tangensial terhadap bumi.
Akhirnya, terciptalah teori gravitasi dengan rumus sederhana yang bisa menjelaskan banyak hal fenomena alam.
Pada dasarnya, gravitasi milik Newton ini menyatakan bawha semua objek bermassa pasti punya gravitasi, bahkan aku dan kamu yang bisa tertarik menjadi satu (eh, kok jijik). Hanya saja, gravitasi punya kita kalah telak sama bumi, makanya M-nya ada yang besar ada yang kecil tuh di rumus. Kita adalah m keciiiiiil yang mungkin secara proporsional nggak akan kentara kalau ditulis bersandingan dengan M bumi.
Dari rumus itu bisa dianalisis bahwa gravitasi Newt (boleh nggak sih kupanggil begitu, karena lebih cute?) merupakan inverse-square law, yang mana semakin jauh jarak dua objek (r), semakin drastis pula ia keluar dari gaya gravitasi. Selain itu, massa benda besar (M besar) berbanding lurus dengan gayanya (F), maka semakin besar suatu massa (bukan serta-merta besar secara ukuran), semakin besar pula gayanya. Konsep ini juga pas sewaktu dipakai menjelaskan teori bahwa kita ini sebenarnya sedang berputar-putar di angkasa raya memuji pahlawan negara (eh itu lagu apa yak, nyangkut). Berarti lebih besar lagi nih, si Otong tertarik bumi, bumi tertarik matahari, matahari tertarik pusat galaksi. Dan hore, kita berpusing-pusing ria dengan bentuk lintasan seperti ini, thanks Vsauce:
Untuk video penuhnya dari Vsauce ada di link bawah, ya. Supaya kalian bisa membandingkan argumen FE ini dengan GE. Btw, kenapa kita tidak merasakan pergerakan itu ya? Lihatnya aja bikin vertigo. Hehehe. Kita bahas lain kali, sebenarnya berapa sih kecepatan kita bergerak dalam alam raya seperti itu?
Nah, FYI nih, dalam fisika itu mengenal empat gaya fundamental di alam. Awas kalau ada yang berpikir empat itu adalah: air, api, udara, dan tanah. Anda telah dicuci otak sama kartun CGI, wkwkw. Nggak, padahal empat elemen di Avatar itu persis, sudah ada sejak zaman baheula, dipopulerkan oleh Empedocles. Sedangkan elemen kelima, Eter (para penanti Hx-3 jangan ketrigger ya), ditambahkan oleh Aristoteles sesudahnya.
YOU ARE READING
Conspirare | Menyingkap Tabir Dunia
Mystery / ThrillerHanya ada dua pilihan yang topeng tawarkan: Melihat, atau membukanya. . . . Pertama rilis tanggal 25 Juni 2018 Diperbaharui setiap ada enigma yang terenkripsi