Conspirare | Menyingkap Tabir Dunia

Darwinisme

Waktu SMA, saya pernah iseng bertanya kepada guru Biologi. Kalau tidak salah waktu itu sedang membahas tentang seleksi alam. Jika menurut teori, kita, manusia, berevolusi dari kera yang berangsur-angsur mulai dari Homo habilis, Homo erectus, Neanderthal, dan Homo sapiens, maka termasuk yang manakah Nabi Adam a.s.? Sementara di literatur agama juga ada yang menyebutkan ukuran kaki Nabi Adam sangat besar, apakah berarti kita berasal dari Godzila atau Titan, alih-alih dari kera kecil dan kadal air?

My question ruined her. Guru saya sempat terlihat kebingungan, lalu kalimat moderat yang beliau utarakan adalah, "Kita tidak bisa mencampuradukkan sains dengan kitab suci." Jika mendengar jawaban itu sekarang, saya pasti sudah sakit hati. Betapa prinsip sekulerisme telah merasuk ke dalam seluruh sendi kehidupan, bahkan di level pendidikan. Dan itu terjadi tanpa disadari. Ya iya, masa guru saya dicuci otak sama alien atau koloni iblis? Ini mungkin terjadi ketika kita terjebak sistem. Makanya dosen saya pernah bilang, kalau terjadi sesuatu yang tidak dikehendaki dalam rumah sakit, yang disalahkan pertama kali adalah sistemnya, bukan orangnya. Sebab manusia hanya menaati dan terikat sistem. Contoh konkretnya ya guru saya tadi. Ketika beliau tidak lagi menemukan relasi antara sains dan agama, sementara sistem mendikte bahwa ia harus mengajarkan pelajaran tersebut agar muridnya lulus UN, terlepas benar atau salah, ya mau gimana lagi?

Oke, kembali ke topik bahasan. Dokumentasi yang cukup lengkap, representatif dengan semua teori sains modern, dikemas dengan sangat menarik dalam sebuah film oleh Douglas Cohen, tahun 2011. Kamu bisa cek di link paling bawah. P.s. videonya sangat panjang karena sesuai judulnya "History of The World in 2 Hours." Makanya saya rangkum secukupnya untuk bagian awal yang menampilkan teori evolusi. 

Inilah perang antara evolusionis dan kreasionis.

<<<>>>

Dahulu kala, sebentuk plasma yang mengandung energi sangat besar, dengan sebab yang tidak diketahui, tiba-tiba meledak. Kita semua tahu, ini adalah Big Bang. 380.000 tahun dari Big Bang, atom pertama terbentuk--Hidrogen. Di luar angkasa, Hidrogen tidak tersebar secara merata, mereka membentuk gas dan awan kosmis yang lama-kelamaan berkumpul menjadi galaksi. Kejadian ini tak lepas dari peran gravitasi, sebagai gaya yang menarik dan mengumpulkan atom-atom. 300 juta tahun setelah Big Bang, panas dalam galaksi membuat Hidrogen yang berdekatan bergabung membentuk atom bernomor dua, Helium. Dalam reaksi fusi tersebut, atom-atom memancarkan energi dalam bentuk cahaya dan panas. Berkat eksistensi Hidrogen dan Helium, bintang pertama pun lahir. Untuk membentuk sebuah planet, bintang seperti halnya matahari harus bekerja keras. Dalam inti bintang, reaksi fusi terus terjadi. Hidrogen menjadi Helium, Helium menjadi Litium, dan seterusnya, hingga bahan-bahan kimia itu cukup untuk membentuk sebuah planet lengkap dengan kehidupan di dalamnya, termasuk Karbon, Oksigen, Nitrogen, dan Besi.