Conspirare | Menyingkap Tabir Dunia

Perjalanan Mencari Tuhan (part 3)

Sesuai janji Tuhan yang akan menciptakan bangsa yang besar dari keturunan Isaac, seorang nabi lahir beberapa generasi setelahnya. Isaac (Ishaq) menikahi Rebecca (Ribka) dan memiliki dua anak bernama Esau dan Yaqub (Jacob) [1, 2]. Yaqub diangkat menjadi nabi yang hebat. Nama Yaqub memiliki sinonim / gelar sebagai Israel, tercantum dalam Q.S. Maryam 19:56 – 57, Q.S. Ali Imran 3:93, serta konfirmasi Hadist hasan Rasulullah SAW dalam HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ahmad. Seluruh ahli tafsir sepakat bahwa Israel adalah nama lain (julukan) dari Yaqub as.. Sebenarnya arti nama Israel sendiri sangat bagus, lho. Israel dalam bahasa arab diambil dari kata israa yang berarti hamba atau kekasih, dan iil (dalam Ibrani: el) artinya tuhan. Sehingga Israel adalah hamba atau kekasih tuhan, satu nada dengan nama Abdullah (ayah Rasulullah SAW)[3, 4].

Berlatar di kota Canaan (sekarang Palestina), Yaqub as. memiliki keluarga besar yang terdiri dari 4 orang istri dan 12 anak (Genesis 29:1 – 30:24). Nama kedua belas keturunan ini diabadikan oleh bangsa Yahudi sebagai The Twelve Tribes of Israel. Dari berbagai sumber yang saya dapatkan, nama kedua belasnya pun berbeda-beda. Dari situs Republika, mereka dinamakan: Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar, Zebulon, Joseph (Yusuf as.), Bunyamin, Dan, Naftali, Gad, serta Asyer[5]. Sedangkan dari situs perpustakaan Yahudi mereka menyebutnya sebagai: Reuben, Simeon, Judah, Issachar, Zebulun, Benjamin, Dan, Naphtali, Gad, Asher, Ephraim, dan Manasseh. Sementara Al-Kitab menuturkan secara berbeda-beda nama beserta urutannya, sebagai berikut[7]:

Intinya, yang disebut sebagai Bani Israel adalah keturunan dari Yaqub as., dimulai dari 12 orang ini.

Nah, mari kita angkat sedikit kisah Nabi Yusuf (Joseph), salah satu putra Yaqub as.. Dalam khazanah Islam, Yusuf diangkat menjadi Nabi pada tahun sekitar 1715 SM. Ia adalah nabi istimewa dan dikenal berkat ketampanannya yang luar biasa. Al-Quran mengabadikan kisah Yusuf dalam surat tersendiri.

(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku" (Q.S. Yusuf: 4). Teks Quran inilah yang turun sebagai pertanda sebelum kenabian Yusuf. Kesebelas bintang melambangkan sebelas saudaranya yang lain. Namun Yaqub melarang Yusuf untuk bilang ke saudaranya, supaya mereka tidak membuat makar untuk membinasakan Yusuf. Barangkali dari berita baik tetapi rahasia itulah Yaqub secara tidak sadar memperlakukan anaknya itu lebih daripada yang lain. Sehingga suatu hari, sepuluh saudara Yusuf yang iri merencanakan pembunuhan kepada Yusuf. Mereka menganggap Yusuf dan Bunyamin (saudara seibu Yusuf) adalah putra kesayangan. Untung saja, Yehuda mengusulkan agar tidak membunuh Yusuf, tetapi membuangnya ke sumur. Lantas mereka berpura-pura mengajak Yusuf pergi berburu. Sekembalinya ke rumah, mereka pura-pura bersedih sambil membawa baju Yusuf yang berlumuran darah kepada Yaqub, dan mengaku kalau Yusuf sudah dimakan serigala[8].