SHARON datang ke rumah Thalia untuk mengerjakan tugas kelompok, disusul dengan David, Adith, dan Pito. Thalia sempat kaget karena kedatangan tiga cowok itu.
Thalia menuju dapur untuk membuatkan segelas minuman kepada tamunya yang berada di ruang tengah. Setelah selesai membuat minuman, Thalia menghampiri temannya sambil membawa nampan.
"Aduh Thalia nggak usah repot-repot, kita kesini kan cuma berkunjung, pake dibuatin minuman segala," ujar Adith
"Halah, paling ntar juga lo sikat tuh minuman," sewot David
Thalia terkekeh, kemudian bertanya,"Kalian ngapain kesini?"
"Ya buat tugas kelompok lah Thal, masa lo lupa sih?!" sahut Sharon
"Gue gak nanya sama lo, Sharon Adeira," ujar Thalia sambil menunjukkan ekspresi datar
"Kan udah gue bilang berkunjung Thal, masa nggak denger sih, ah" kata Adith menyeruput minumannya
"Nah, lo minum juga tuh! Kann!!!" seru David
"Hehe," ucap Adith
Pito hanya terkekeh melihat kelakuan kedua temannya.
"Maksud gue, kalian gak ngelakuin apa gitu? Ngerjain tugas misalkan," ujar Thalia
"Boro-boro ngerjain tugas, dengerin penjelasan guru aja kagak, apalagi si David tuh," sahut Adith
"Yeee itu mah gurunya aja ngebosenin, nggak bisa diajak kompromi. Belajar tuh santai, gausah tegang, ya gak Thal?" ucap David
Thalia mengangkat satu alisnya, "hm,"
Sharon menghela nafas sebelum berkata, "Tapi nilai lo rendah kak, lo perlu belajar, apalagi lo udah kelas 12, ya paksain dikit lah, itu juga demi kebaikan lo buat masa depan nanti."
"Gue bakalan belajar, asal Thalia yang ngajarin" ujar David dengan senyum manisnya, disertai dengan kedipan mata.
"Uhuuu, mau juga dong sama Thaliaaa," kompak Pito dan Adith dengan nada menggoda.
"Diem lo biji badak!" tegas David
"Modus lo kak." sinis Sharon
David hanya tersenyum senang.
"Kayaknya nggak enak deh kalau kita cuma minum, beli cemilan jangan?" usul Pito
"Boleh tuh, lo yang beli ya," timpal Sharon
"Oke, asal..."
"Asal apa?!" sergah Sharon
"Pinjem mobil hehe," ucap Pito cengengesan
"Yaudah pake mobil gue aja, nih" ujar David sambil mengeluarkan kunci dari saku-nya.
"Gue pergi dulu sama Adith, daah"
Saat Pito dan Adith pergi, kini hanya ada tiga orang di rumah Thalia. Besok ibunya akan pulang dari luar kota.
"Eh Thal, gue ada panggilan alam nih, toilet mana ya?" ujar Sharon sambil memegangi perutnya
"Idih, jorok lo, dek" ucap David
"Biarin, manusiawi kan!"
Thalia menunjukkan toilet kepada Sharon, kemudian kembali mengerjakan tugas kelompok yang diberikan tadi.
"Thal," panggil David
"Hm," sahut Thalia tanpa menoleh
David mendekat ke arah Thalia, yang tadinya David berada berhadapan dengannya, kini berdampingan, bahkan jaraknya mendekati 5cm.
Thalia mulai merasa risih, sebelum sesuatu yang aneh terjadi, Thalia ingin mencegahnya.
Hampir dekat dan YA!
"Ngapain lo deket-deket gue?!" bentak Thalia
David jadi bingung, "hah?"
"Lo mau modus ya?!" bentak Thalia lagi
"Wah gila lo Thal, gue mau ngambil minuman, abisnya lo naruhnya jauh dari gue, mana gue panggil jawabnya singkat, daripada kena semprot, ya gue mau ambil sendiri dong," jelas David
"O-oh," ucap Thalia.
Apa lagi? Apa yang bisa di katakan setelah membuat malu diri sendiri. Ah sudahlah, mari akhiri saja.
"Lo pasti mikir macem-macem ya?. Ah, ternyata lo bisa konyol juga, hahaha"
"Diem lo," semprot Thalia
"Tenanglah, gue kan suka lo, jadi gue bakal jagain lo."
DEG.
• ° •
Balik lagi, salam rindu! xxTq
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine
Teen FictionThalia, gadis blasteran yang tinggal di Indonesia. Dia orang yang pendiam dan tidak banyak omong. Keren, genit, pemalas dan ganteng adalah deskripsi dari seorang yang bernama David Achilles. Dipertemukan secara tidak sengaja, membuat David terus-te...