PELAJARAN kosong selama 2 jam adalah surga dunia bagi semua murid. Kali ini kelas Thalia yang mendapatkannya. Seisi kelas ribut, ada yang tidur di kelas, ada yang nge gosip, dan ada juga yang ber-selfie ria.
Lain dengan Thalia, ia menutup kupingnya menggunakan earphone, membiarkan melodi yang tenang menjiwai dirinya. Ia meletakkan kepalanya di atas meja sambil menutup mata. Sedangkan Sharon pergi ke kantin, mengisi perutnya yang terus meronta.
"THALIA BANGUN WOY!!" teriak Sharon tepat di kuping Thalia.
"BERISIK LO!" balas Thalia tak kalah keras.
Semua yang ada di kelas langsung menoleh ke sumber suara, baru pertama kali seorang Thalia yang pendiam, kini berteriak dengan orang lain.
"Ups," ujar Sharon sambil menutup mulutnya.
Sharon kemudian duduk di kursinya,
"Lagian lo sih, diajakin ke kantin malah tidur. Emang lo nggak laper?""Nggak."
"Idih jutek amat mbaknya, awas lo gebetannya pada lari," goda Sharon.
"Bodo." ucap Thalia.
"Oh iya, lo kemarin dapet sms nggak?"
"Nggak."
"Ih yang bener dong Thal,"
"Hm,"
"Dari siapa emangnya?" tanya Sharon.
"Operator" jawab Thalia.
Senyum yang tadi menghiasi wajah Sharon, langsung berubah dengan ekspresi datar. Sharon sudah tidak ingin bertanya lagi, ia menyeruput teh kotak yang ia beli di kantin dengan asal. Susah ngomong sama batu.
Saat jam istirahat, Thalia pergi ke kantin dengan Sharon. Untung saja Sharon tidak pendendam, kalau iya, mungkin ia akan menjauhi Thalia karena sikapnya yang kadang menyebalkan.
Thalia dan Sharon memesan bakso kuah, kemudian duduk di salah satu meja makan.
Tak lama, datang beberapa cowok menghampiri meja makan mereka, kemudian duduk di bangku yang kosong. Thalia menyipitkan matanya, oh jadi mereka sekolah disini, batinnya.
Banyak mata yang melihat, terutama para gadis. Mungkin heran kenapa David dan temannya duduk satu meja dengan perempuan.
"Hai Thal,"
"Ngapain sih lo disini kak," gerutu Sharon
"Nyari calon pacar," kata David dengan senyum di bibirnya
"Siap-siap ditolak aja sih, lo Vid" sahut Adith
"Diem lo,"
"Eh Thal, gue sms kok nggak di bales sih. Gue line juga gak di read. Lo gak ada kuota ya?"Thalia tersedak mendengar ucapan David, dengan sigap David memberinya minum yang ada di sampingnya.
Benar saja, kemarin David mengiriminya pesan namun dibiarkannya. Notifikasi line juga dia matikan, supaya tidak berisik.
Thalia mengelap bibirnya dengan tisu, "Ada," jawabnya seadanya.
"Terus kenapa nggak dibales? Oh, pasti lo capek kan, yaudah deh gak apa, lain kali bales ya. Atau perlu gue beliin pulsa?" celoteh David
"Kak, berisik." ucap Sharon kesal sambil menatap kakaknya datar
"Tau nih, ke kantin itu makan, bukannya ngoceh" sahut Pito dengan membawa seporsi bakso ditangannya, Adith juga.
"Punya gue mana? Nggak lo bawa sekalian?" tanya David
"Pesen aja sendiri!!" ucap Pito dan Adith bersamaan
"Bener-bener ya lo pada, yaudah bayar sendiri aja, gak jadi gue traktir!" balas David tak kalah seru.
Pito dan Adith hanya melongo, merutuki perbuatannya.
"Gue pesen bakso dulu ya Thal,"
Thalia mengangguk sebagai jawaban.
David kembali dengan semangkuk bakso ditangan kanannya dan segelas tes ditangan kirinya, lalu duduk disamping Thalia.
"Lo pulang bareng siapa Thal?" tanya David
"Sendiri." jawabnya
"Mending bareng gue, gue bawa mobil sama dia," ucap David sambil menunjuk "dia" dengan dagunya.
"Hm," balas Sharon
"Gue bawa mobil,"
"Gue boleh nebeng gak Thal? Motor gue rusak, tadi gue naik angkot kesini" ucap Pito memohon
"Nggak," sahut David
"Sama gue aja ntar," sambungnya° • °
Selamat pagi, jangan lupa sarapan!Tq
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine
Roman pour AdolescentsThalia, gadis blasteran yang tinggal di Indonesia. Dia orang yang pendiam dan tidak banyak omong. Keren, genit, pemalas dan ganteng adalah deskripsi dari seorang yang bernama David Achilles. Dipertemukan secara tidak sengaja, membuat David terus-te...