Perhatian, mohon ijin untuk menyampaikan panggilan. Panggilan ditujukan kepada seluruh OSIS agar berkumpul di ruang OSIS. Ditunggu kehadirannya segera. Terimakasih.
Bunyi yang muncul dari toa sekolah menyita perhatian sejenak saat jam pembelajaran. Kemudian beberapa anggota OSIS langsung keluar kelas untuk memenuhi panggilan.
"Suaranya kayak nggak asing, kan?" bisik Thalia pada Sharon di sampingnya.
"Haduuh, itu kakak gue yang ngomong Thal."
Thalia mengangkat alisnya, "demi apa lo?"
"Iye ah, tanya aja sama anak lain"
"David kakak lo?"
"Iyaa bawel ih. Lo suka ya?"
Thalia, Sharon, kalian mau gantiin ibu ngomong di depan?
Mampus.
Saat itu adalah pelajaran Fisika, dan Bu Dewi adalah gurunya. Guru yang memiliki kemampuan melihat, mendengar dan merasakan sesuatu yang sangat tajam. Mendengar bisikan saat ulangan saja dia langsung tahu siapa orangnya.
Dengan gelagapan Sharon menjawab, "ee..enggak Bu."
"Yasudah makanya perhatikan, supaya tidak sia-sia ibu ngomong di depan."
Dasar tai kucing.
***
"Thaliaaa!" teriak David membeo membuat anak-anak se-parkiran menoleh.
Astaga maunya apa sih, batin Thalia saat membuka pintu mobil.
"Thal lo liat Sharon nggak? Gue udah cari ke kelasnya gak ada, biasanya dia nunggu gue di depan kelas." David terengah-engah mengatur napasnya yang tidak beraturan.
"Tadi ada,"
"Dimana?" David menyipitkan alisnya
"Di kelas, tadi"
"Beneran lo?"
"Iya, tadi pagi" jawab Thalia kesal.
"Yaampun Thal, gue serius ini. Sharon ilang!" David menggebu
"Hah?! Demi apa lo?"
"Bantuin gue nyari sekarang!"
David menyeret Thalia menuju sekolah, Thalia masuk ke kelas-kelas, kamar mandi dan perpustakaan, namun hasilnya nihil.
David juga menghilang dari pandangannya karena berpencar tadi. Ingin marah, kesal karena semua orang hilang.
"Sharon! David!" teriaknya
"Dimana sih," Thalia bergumam
Ah ya, ada satu kelas yang belum dia kunjungi, kelasnya sendiri. Mungkin Sharon mengambil barang yang tertinggal di kelas.
Thalia berjalan menuju kelasnya paling ujung, terasa sepi karena yang lain sudah pulang. Membuatnya sedikit takut.
Saat di depan kelas, Thalia membuka pintu lalu masuk.
DARRRR!
Thalia terlonjak kaget, sampai mundur beberapa langkah.
"HAPPY BIRTHDAY THALIA!" teriak Sharon disertai senyuman manisnya.
"Habede cewek dingin!" ucap Pito
Adith mendekat ke arah Thalia,"Ekhem, karena sekarang ulang tahun lo, boleh dong traktiran, bagi-bagi rejeki gitu."
"Udah diem lo Dith, kaga penting. Thal, jangan di denger ya, maaf tadi gue bohongin lo hehe. Sebenernya ini ide kita buat ngasih lo surprise, ehm kita pengen buat hari lo spesial hari ini. Jadinya kaya gini deh. Happy birthday sayang" ucap David dengan senyum yang tulus.
Thalia masih kaget, tidak bisa berkata apa-apa.
"Waduh kayaknya si beku Thalia udah mulai mencair nih, Vid, gue bangga sama lo, ck." ucap Pito sambil geleng-geleng.
"T-tunggu.." ucap Thalia
David terkekeh, "Kenapa Thal? Kaget banget ya? Udah ah gak usah bilang makasih, gue jadi malu:^))"
"Kepedean lo kak!" Sharon ngegas.
"K-kalian dapet tanggal ulang tahun gue darimana?"
"Di facebook lo dong, 'Thalia Velinee' kan? Soalnya lo rajin banget ngepost foto, sampe susah payah gue scroll ke bawah buat dapetin tanggalnya." Adith memelas
"Gue udah ulang tahun 3 bulan yang lalu oy :"( , gue gak pernah punya facebook, itu bukan gue."
Sharon, David, Pito dan Adith bengong. Saling melihat satu sama lain.
"J-jadi ini bukan hari ulang tahun lo?" David jadi terbata-bata, entah reaksi apa yang harus ia lakukan.
Thalia mengangguk.
Hening.
"HAHAHAHAHA" Sharon tertawa, "gue nggak ikut-ikutan"
David, Pito dan Adith tersenyum, kemudian tertawa, disusul dengan Thalia. Merutuki kebodohan mereka. Tak habis pikir, setelah bertahun-tahun tidak memiliki teman, akhirnya Thalia merasa senang.
Thalia tertawa kencang sambil menutup mulutnya, David melihat itu. Matanya menjelaskan bahwa ia tertawa lepas, kulitnya yang bersinar semakin manis terlihat. Membuat David semakin tertarik dengannya.
••••
Akhirnya ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine
Teen FictionThalia, gadis blasteran yang tinggal di Indonesia. Dia orang yang pendiam dan tidak banyak omong. Keren, genit, pemalas dan ganteng adalah deskripsi dari seorang yang bernama David Achilles. Dipertemukan secara tidak sengaja, membuat David terus-te...