2 - Bunda

752 16 0
                                    

Sebuah vespa tua berhenti di depan sebuah rumah dengan seorang wanita berambut panjang yang turun dari vespa itu bersama seorang lelaki yang menghantar kan nya.

"Ini helm nya yan".

sahut Embun sambil memberikan helm biru itu ke tian.

"Ayok yan turun dulu"

tawar Embun kembali kepada tian, Tian hanya kembali menampkan muka melas dan kusut nya.

"Kalo kamu Ga mampir,kamu aku bilang bunda ntar,aku bilang kamu gak mau ktemu ama bunda lagi"

sambil mejulurkan lidah nya sembari meledek tian , dan tertawa.

"Ni anak..., Iya deh"

Jawab tian mrengut sambil turun dan berjalan menuju teras rumah embun,Embun hanya tersenyum-senyum melihat sahabatnya yang kesal itu.

-------

"Bunda Embun pulang..."

teriak wanita ini sambil tersenyum sambil berjalan ke bunda nya dan memeluk wanita itu.

Bunda hanya tersenyum melihat putri cantik nya ini tersenyum manis di depan nya.

"Bunda Itu ada tian, Dia embun paksa mampir bentar di rumah"

sambil tertawa kecil.

"lagian sih dia nya ga mau ke kantin, di ajak ke kantin susah banget,ya embun ajak mampir "

gagas embun dengan wajah kesal.

bunda hanya tersenyum mendengar ocehan putri nya ini.

"Ya udah, sana temani tian di depan".
kata bunda tersenyum.

" Iya bunda ".
jwab embun meninggalkn bunda nya.

-----

"Ini bunda bawakan makanan, dimakan ya "

Bunda menghampiri embun dan tian yang berada di teras rumah sembari membawa makanan untuk mereka.

"kan jadi nya aku ngerepotin bunda" jawab tian melas.

" udah dimkan ya yan,Bunda mau itu harus dimakan "

ujar bunda sembari tersenyum meninggalkn sepasang sahabat ini. Embun pun hanya tertawa melihat tian yg kembali memelas.

Tian memng jarang untuk pergi ke kantin sekolah , padahal hampir setiap embun ke kantin dan  dia menemukan tian di perjalanan ke kangtin nya ,ia pasti mampir buat ngajak Tian ke kantin , ya wajar kalo embun tau tian ga ke kantin.
maka dari itu embun sering menawari Tian untuk mampir ke rumah nya , lagian bunda juga hobi memasak dan dirumah embun orang nya termasuk sedikit , dari pada ga ada yang nyicipi ya embun sering ngajak tian untuk mampir setiap pulang sekolah , tapi tian jarang untuk mau mampir, tapi ya kerna paksaan sahabat nya ini dan tian pasti tak juga tega liat sahabat nya yang selalu tertawa ini cemberut dengan mudah nya.


"makasih Ya yan udah mau mampir ama nyicipi masakan bunda"

ujar embun sambil berjalan menghantarkan tian ke depan pagar rumah nya itu.

"aku yang terima kasih kamu udah segini nya"

jawab tian sambil menghembuskan nafas panjang.

" Nak embun tunggu.... "
terdengar pekik seorang wanita yang berlari kecil dan membawa sebuah kotak makanan yang mengarah kepada dua sahabat ini.

"ada apa Bi "
jawab embun terheran.

" Ini makanan buat nenek den tian dari bunda "

"Ooo..makasih ya bi"

jwab embun sambil tersenyum tipis.

Bi Susi itu lah nama seorang pembantu rumah tangga di rumah embun,Dia orang yang sudah sangat lama di keluarga ini. seorang wanita yang  Belum terlalu tua ,mngkin paruh baya dan hanya berjarak beberapa tahun dari bunda. 

Soal makanan yang di berikan bunda, bunda embun memang sering memberi kue masakan kepada nenek tian dan hal ini yang membuat tian sungkan kalo di suruh mampir ke rumah embun , bunda selalu saja menyuruh nya untuk membawa makanan pulang , tian tidak mungkin menolak permintaan bunda embun itu.


"Ini yan dari bunda buat nenek nanti".

kata embun sambil memberikan kotak makanan itu dengan senyum memaksa nya itu yang tak mungkin di tolak tian.

"kan jadi ngerepotin bunda"
jwab tian dengan wajah datar nya.

"makasih ya.."
jawab singkat tian pada embun dengan nada rendah.

" Iyaa Iyaa hati-hati ya yan di jalan" ujar embun dngan suara agak keras ,kerna vespa tua tian sudah di hidupkan nya.

"Iyaaa"
jwab tian datar, seperti masih kesal dengan embun yg mngajak nya untuk mampir tadi.

"Yann....."
pekik embun sebelum tian menjalankan motor nya.

"Apalagii"
jwab tian melas dan tanpak kesal.

"Besok jangan telat lagi ya".
ucap embun sambil tersenyum melihat sahabat nya yg kesal ini.

"Iyaa bawelll"
ucap tian sambil meninggal kan embun dengan vespa tua nya yang nyaring itu.


Embun hanya tertawa melihat sahabatnya itu,yang pulang dengan hati kesal oleh nya.


Next chapter>>>

# Ini baru awal perkenalan kita ama tian dan embun, :v

~salam buat pembaca

Titian SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang