Suara vespa tua yang Lumayan keras itu akhirnya berhenti di sebuah rumah sederhana dengan taman yang lumayan luas dengan di penuhi bunga bunga indah.
" Nek tian pulang ".
ujar tian sambil melangkah ke dalam rumah itu.
Sembari langkah itu menuju ke seorang wanita tua yang sangat dia sayangi itu.
Yang saat itu sedang sibuk dengan jahitan nya di sebuah mesin jahit tua,suatu hal yang selalu menjadi kebiasaan wanita itu.
lalu tian menyalim dan tersenyum pada wanita yang sangat dia hormati itu."sudah ganti baju dulu sana ".
Ucap wanita ini dengan nada rendah yang lembut yang selalu menjadi ciri khas dari dirinya itu bersamaan di iringi dengan sebuah senyum.
" iya nek" ujar tian.
" nek ini ada titipan dari bunda buat nenek ".
kata tian sambil memberikan kotak yg di berikan embun kepada tian sebelum pulang dari rumah embun tadi .
lalu wanita tua ini hanya tersenyum dan menggelengkan kepala nya seakan sudah mengerti akan suatu hal, sambil mengambil kotak yang diberikan oleh tian tersebut .
wanita tua yang juga mudah untuk tersenyum ini adalah nenek dari Titian senja perkasa.
Tian memang tinggal bersama kakek dan nenek nya di subuah rumah sederhana yang terawat,bersih dan tak asing dari kesan klasik.
" nek, kakek kemana?kok dari tadi ga keliatan ".
Ujar tian setelah beberapa lama kemudian kembali menghampiri nenek nya yang masih di sibukkan oleh jahitan nya itu .
" kakek kamu tadi pergi ke kebun Teh,kata nya ada urusan sbentar ".
jwab sang nenek ." Nek tian mau pergi nyusul kakek ke kebun ".
kata tian yang seakan meminta pendapat dari nenek nya.
" Sudah ga usah dulu tian,kamu kan baru pulang sekolah ".
Jawab sang nenek yang masih asik dengan jahitan nya itu.
"Lagian sudah lumayan sore , mending nanti kamu bantu nenek di taman ".
Sambung nenek tian sambil menghentikan jahitan nya sejenak dan melihat ke cucu nya itu sambil tersenyum.
"Iya deh nek".
jwab tian sembari membalikan badan meninggalkan nenek nya." Nenek gak capek?"
ujar tian kembali membalikan badan sebelum hendak melangkah kan kaki nya."udahan dulu aja nek , nenek udah mesti nya bnyakin istirahat".
sambung tian menatap nenek nya itu.Lalu sang nenek menghentikan jahitan nya itu dan tegak dari tempat duduk nya dan mendekati cucu nya itu dan tiba tiba memeluk cucunya itu seakan sebagai tanda sayang nya kepada tian.
" Gak kerasa skarang kamu udah besar tian ".
Ujar nenek tian sambil menatap cucunya yg lebih tinggi dari nya ini.tian hanya tersenyum mendengar perkataan orang yg di sayangi nya ini.
" Tian selalu ada bersama nenek " ujar tian kembali tersenyum.
Wajar saja pria ini sangat men nyayangi nenek nya itu kerna pria ini sejak kecil sudah di rawat oleh seorang wanita yang menurutnya sangat berharga dalam kehidupan nya dan dia juga merasa sangat beruntung bisa memiliki orang yang sangat menyangi nya dengan ketulusan dan kelembutan.
Di sebuah taman kecil penuh bunga di perkarangan sebuah rumah sederhana terlihat seorang wanita tua bersama seorang cucu nya yang sedang sibuk menggeluti bunga bunga indah yg ada di taman tersebut.
" Di antara banyak bunga ini, nenek paling suka yang mana?".
tanya tian memecah kan hening kerna dia dan Si nenek yang di sibukan dengan urusan mereka masing-masing dengan bunga-bunga itu."Semua nya nenek suka "
jwab sang nenek menoleh ke tian dengan senyum nya itu.Tian yang mengharapkan jawaban hanya menampakan muka datar nya setelah mendengar jwaban dari nenek nya itu seperti masih mengharapkan sebuah jawaban dari nenek nya itu.
"Setiap bunga itu memiliki keindahan nya sendiri "
sambung si nenek sambil tersenyum.Tian hanya tersenyum dengan menampakan wajah bingung nya seakan mendapatkan jawaban yang tak diharapkan nya.
"Tapi ingat , Tak selamanya keindahan itu memiliki rasa"
kembali sambung si nenek dengan nada yang rendah tanpa menoleh kepada cucunya ini." Aku masih blom ngerti nek"
jawab Tian sambil menggaruk garuk rambut nya sembari tersenyum.sang nenek hanya menggelengkan kepala nya sambil tersenyum tipis melihat cucu nya tersebut kebingungan .
Next chapter>>>
~chapter ini saya khusus kan buat perkenalan sedikit tentang sesosok yang sangat tian sayangi yaitu sang nenek.
coment and vote please
~Salam buat pembaca~
KAMU SEDANG MEMBACA
Titian Senja
Random~Titian Senja Kisah perjalanan Titian senja perkasa seorang lelaki yang tak banyak bicara namun mudah tersenyum dengan sahabat dari kecil nya Aura embun khairunisa seorang wanita simple yang suka tertawa dan ceria. "kenapa kamu menyukai warna bir...