"VANIE! ITU COKLAT GUE. HUAAAA GAK MAU VANIE." rengek Zahra saat coklat yang baru saja ia beli bersama Nadira di ambil secara paksa oleh Vanie.
Lagi lagi Zahra hanya bisa menendang nendang bantal dan guling di atas kasur Alsya tanpa dosa, sedangkan Vanie dia sudah kabur untuk makan coklat dengan tentram tanpa ada Zahra.
"Hikss.. Hikss Diraa, coklat gue.. Hikss," tangis Zahra pecah saat dia sudah tak ada kesempatan untuk mengambil alih coklat nya dari tangan Vanie.
"Cengeng amat si lo Ra. Nih gue punya dua coklat. Ambil aja satu, gak usah lebai." Alsya memutar bola matanya malas, lalu mengambil sebatang coklat dari dalam kresek supermarket dan memberikan nya kepada Zahra. Langsung saja Zahra mengambil dengan tergesa gesa. Dan mulai melahapnya sampai berantakan.
"Gimana Ra rasanya enak?" tanya Nadira sampai terkekeh geli saat melihat noda di sekitar area bibir Zahra.
"Euemm enak bwanget thauk." ucap Zahra dalam keadaan mulut penuh coklat. Gigi Zahra pun menjadi banyak coklat nya.
Tiba tiba masuk Vanie sambil menjilat tangannya yang sedikit terkena coklat. Vanie memang jahil dengan Zahra, bahkan waktu itu saat Zahra main kerumah Vanie dia membuat perangkap untuk Zahra agar dia masuk kedalam kolam berenang tepat di belakang rumah Vanie.
Zahra melirik Vanie dengan sinis,"Ngapain lo disini? Dasar maling." kesal Zahra.
"He he he. Sorry Ra. Soalnya gua tergoda banget sama coklat lo."
"Bodo amat!"
"Eh, ini udah jam setengah delapan loh. Yuk ke taman belakang." ajak Alsya sambil menggandeng lengan Nadira erat. Si empunya hanya bisa pasrah saja saat tangannya di genggam erat.
Saat sudah di taman belakang, mereka semua segera menyiapkan bahan bahan untuk Barbaque. Walau sederhana yang penting kebersamaannya.
Vanie dan Alsya sedang menyiapkan alat masak nya, sedangkan Nadira dan Zahra sedang menyiapkan Barbaque nya.
Ponsel Nadira bergetar, ada sebuah pesan dari Joshua.
Joshua : Udah tidur Dir? Kalo belum sini krmh gw. Peluk peluk manjah aja, siap menerima lo 24 jam kok. Wkwk.
Nadira mengernyit bingung. Kenapa Joshua akhir akhir ini selalu mendekatinya. Nadira tau jika Joshua adalah playboy tersohor di SMA Kartika. Tapi kan banyak cewek yang lebih cantik dari Nadira. Dasar Joshua!
Nadira : Blm Jo. Kenapa?
Joshua : Lagi dmn? Gua samperin mau?
Nadira : Eh, gausah Jo. Gua lagi di rumah Alsya.
Joshua : Owh, yaudah deh. Good night yaa😘
Nadira menaruh ponselnya di meja, dia kembali menyiapkan untuk acara malam ini bersama ke-3 sahabatnya.
"Woi! Udah siap nih panggangannya. Yuk buruan." ajak Vanie kepada semua nya.
"Yeayy! Makan makan," sorak Zahra gembira. Sambil mengangkat kedua tangannya tinggi tinggi.
"Buduh buset. Tangan lo gak usah sampe muka gue Nyet!" amuk Nadira karena tangan Zahra mengenai wajahnya.
"Sorry Dir. Akibat terlalu bahagia nih." Zahra menyatukan kedua tangannya.
Mereka berempat mulai memanggang. Sambil diiringi canda dan tawa keempatnya. Namun, nada dering ponsel Nadira membuat suasana menjadi berubah, apalagi nama yang terpajang adalah 'Galauvin' itu adalah nama kontak di Galvin di ponsel Nadira.
KAMU SEDANG MEMBACA
NADIRA
Teen FictionGalvin, cowok yang terkenal tidak menyukai spesies perempuan. Karena masa lalu nya. Suatu saat dia bertemu dengan perempuan yang bisa dibilang cantik. Namun Galvin tidak sama sekali tertarik oleh nya. Pertemuan pertama mereka pun bisa dibilang tidak...