Perasaanku bagaikan labirin... Itu yang kurasakan.
Dan apa yang aku pikirkan.. sangat ambiguous.
Malam itu saat bintang berjatuhan, membuatku lebih ragu untuk memilih. Untuk memutuskan.
"Takanashi?" Panggil Yuuichiro-san.
"Apa?" Tanyaku.
Tiba-tiba dia memelukku. Dan.. c-c-cium aku?! Apa-apaan?! Semuanya bakal melihat! Lepaskan..!
"Tunggu disitu."
"Tunggu dimana-huwaah!"
(Aku akan jatuh!) Kataku dalam hati.
Ditangkap oleh Yuuichiro-san, dia membisikkan sesuatu ke kupingku, "..Aku akan pasti menangkapmu."
Dan sekarang... Sudah pagi.
(Semenjak semalam, aku jadi keinget kalimatnya! Arghhhh!) Kataku dalam hati.
Jujur saja, aku kurang tidur karena itu. Scenenya aja seperti keluar dari film romantis! Aku mau jatuh terus ditangkap tepat waktu, tahunya malah bisik di kuping aku dengan suara yang menggoda... Huwaaah! Kenapa harus diingat! Kuna baka! Bakaaa!!
"Kuna, saatnya bangun-Kamu ngapain sih?" Tiba-tiba Miharu datang tanpa peringatan.
"Eh-Hah? Ah ini.. Bantalnya mengesalkan jadi aku pakai buat memukul tempat tidur." Balasku dengan senyuman agak terpaksa. Miharu sudah pasti tidak percaya dengan aktingku... Huft. "Apapun itu masalahmu, selesaikan secepatnya dan turun ke bawah, sarapan sudah jadi." Dan Miharu langsung ke bawah.
(Tuh kan tidak percaya..) Kataku dalam hati.
"Yasudahlah."
Aku membereskan kamarku dan labgsung turun ke bawah untuk sarapan. "Itadakimasu." Setelah itu, rutin biasaku.. Dan berangkat ke sekolah. "Ah Kuna, hari ini aku agak pulang telat, jadi kunci rumahnya kutitipin sama kamu ya?" Aku mengangguk dan menerima kunci rumah dari dia. Ya... Rumah aku juga sih. Tapi, sudah dia bawa setiap hari sampai menjadi kebiasaan..
"Aku akan pasti menangkapmu."
Kenapa suara Yuuichiro-san masih menempel dengan lebat di pikiranku?! Sudahlah, sudahlah! Cari sesuatu buat melepaskan pikiran tentang dia... Ah ini!
"Baca novel favoritku aja.." Gumamku.
Dan tanpa sadar, Miharu dan aku sudah sampai di sekolah.
Tapi, saat sampai di kelas..
*pukk*
"Ohayo Ku-"
"HUWAAAHHH!"
Kenapa aku teriak?! Itu Akito-kun! Haduuh.. Aku malu.. Aku pengen mati!
Iya sih tadi lagi scene menyeramkan di novelnya tapi bukan berarti aku harus teriak begini! Haaah.. Sudahlah. Ini akhir bagiku... "Kuna?" Ditepuk lagi.
"Hiii!" Teriakku histeris.
"Ini aku kok, Mi-ha-ru! Kenapa tiba-tiba teriak tanpa alasan? Masamune terkejut lho. Dan..." Kata Miharu.
KAMU SEDANG MEMBACA
An Ambiguous Triangle (HIATUS)
Roman d'amourBertemu dengan teman SDnya lagi, Takanashi Kuna berpikir bahwa keinginannya mungkin terkabul.. Dan merasa senang. Tetapi, alhasilnya... Ternyata teman SDnya yang bernama Akito itu ingin menerima pernyataan perasaan perempuan kenalannya! Kuna hanya...
