Satu

36 3 3
                                    

SUARA HATI ROMEO (ARO)

Apa yang kau harap dari dunia ini?? Kedamaian ? Kebahagian? Ketenangan ? Kekayaan ? Ketenaran ? Atau cinta?

Semua itu bohong. Tak ada yang namanya kebahagiaan. Senyuman yang kau lihat itu hanya pura-pura. Manusia terlalu pandai menyembunyikan kesedihannya demi gengsi pada seorang teman dan menunjukkan bahwa mereka hidup bahagia. Anehnya, mengapa harus ? Apakah seorang teman itu istimewa ? Hah. Teman?? Tak ada teman yang sesungguhnya di dunia ini. Yang ada hanya relasi. Hubungan saling menguntungkan antar manusia. Jika kau tak menguntungkan maka kau akan ditinggalkan. Karena itulah kita pura-pura bahagia. Pura-pura kaya. Pura-pura sukses. Agar tidak di tinggalkan oleh seorang teman.

Ada lagi yang paling aneh. Cinta. Bagiku itu napsu. Icip sana sini. Sudah bosan ganti lagi. Bahkan tak jarang cinta bisa di beli. Dengan kau punya banyak uang. Tak perlu memancing ikan di laut. Itu sudah basi. Mancing saja di pesta-pesta. Kau pasti bisa mendapatkan ikan cantik. Atau kalau bosan dengan yang terlalu murahan begitu. Carilah yang polos. Cukup berusaha berbuat baik. Dan katakan cinta sepenuh hati. Kau akan langsung mendapatkannya. Dan lihat saja nanti yang awalnya dia bersikap baik akan mulai nampak sisi gelapnya.

Sudah kubilang tak ada hubungan tulus di dunia ini. Yang ada hanya hubungan saling menguntungkan. Jadi kuperingatkan. Jangan berikan hatimu pada siapapun.

Jangan.

Sekali kau berikan. Kau akan menderita. Sekali kau jatuh. Dan merasakan kecewa. Saat itulah kau tiada.

Aku Romeo takkan pernah.

Mana ada manusia yang tulus di dunia sekarang ini. Cerita roman jaman dahulu sudah tak berguna lagi.
Karena dunia sekarang ini sudah dipenuhi racun yang merusak hati. Jadi jangan ajari aku. Aku ini cukup berpengalaman.

"Aduh. Bantu aku berdiri dong..." Ucap siswi cantik. Rambutnya panjang tergerai. Kulitnya putih mulus. Matanya persis boneka. Bibirnya merah ranum. Tangan lentiknya menjulur ke arahku. Kukunya dihiasi cat kuku warna membuat tangannya terlihat manis. Tapi ya jangan di tanya. Sudah kubilang semua itu palsu. Pasti kecantikannya sudah terkontaminasi oleh merkuri. Jangan sampai aku menyentuhnya.

"Romeo... plis bantu gue. Kakiku sakit.." Teriaknya ketika aku berlalu tanpa sepatah kata pun.

Maaf, bukannya aku sombong. Tapi aku males ngomong. Percuma. Sekali dia diberi perhatian. Tingkahnya akan semakin menjadi aneh.

"Romeo. Pinjam buku catatanmu dong." Rengek Pita begitu aku memasuki pintu kelas.

Ini lebih tidak masuk akal. Dia ketua kelas. Dan dengan jelas barusan kulihat dia sengaja tidak mencatat pelajaran. Bukan salahku kan jika tidak meminjamkan.

"Rom... pliiissss." Teriaknya begitu aku mengabaikannya.

Benar bukan. Sudah kukatakan tak ada yang tulus. Semua modus. Demi ambisi agar aku jadi pacarnya mereka rela melakukan apapun. Ini bukan cinta. Ini relasi. Ini bukan teman. Tapi relasi. Siapapun yang berhasil di dekatku akan mempunyai banyak keuntungan. Tidak hanya materi. Harga diri mereka juga bisa naik kelas.

Tapi aku ini Romeo. Sekalipun aku mencari relasi. Maka aku akan mencari relasi yang berkualitas. Yang terbaik. Dan tentunya membawa banyak dampak bagus buatku. Membawa banyak manfaat. Dan tentunya keuntungan.

"Romeo... foto yuk....." Ajak cewek tercantik duta sekolah SMA Bintang ini.

Tentu saja aku lebih tak menyahut. Dia tak memerlukan jawaban. Tanpa dijawabpun kameranya sudah berhasil mendapatkan fotoku.

"Senyum dong romeo...." rengeknya.

Senyum katanya. Senyumku ini termahal di dunia. Tak ada hal yang memberiku alasan untuk tersenyum. Jangankan padanya. Pada kedua orang tuaku saja aku tidak tersenyum. Andai dia bukan titipan Paman Chandra mungkin sudah kulempar handphonenya keluar biar tahu rasa.

"Thanks ya ganteng. Nanti gue juga upload di instagrammu. Oia followersmu sudah jutaan. Selamat ya." Ucapnya sambil menjulurkan tangan yang jelas kuabaikan.

Jangan tanya. Dia sudah terkontaminasi banyak obat. Lebih dari sekedar merkuri. Demi kecantikan ia rela oplas sana sini. Demi apa coba. Keuntungan. Dengan bermodal kecantikannya ia akan mudah mencari banyak relasi dan mendapatkan keuntungan yang jika kalian tahu keuntungan yang ia cari hanya keuntungan sampah yang menurutnya berharga.

Instagram ?? Dia sendiri yang membuatnya atas namaku.

Sudahlah. Kalian bisa menebak betapa ingin sekali kusingkirkan Aurora dari hadapanku. Dia bukan relasiku. Dia hanya titipan. Titik.

Love DepressedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang