Blue Rose *Part 1*

52 5 5
                                    

^16 FEBRUARI^
" Selamat ulang tahun Park Yoo Hee." Appa mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku dan memberiku sebuah bingkisan berbentuk kotak yang berukuran sedang dengan pita berwarna biru di tengahnya. Cepat-cepat ku ambil bingkisan itu dan ku buka kotaknya, terlihat sebuah kalung perak berliontinkan pororo, penguin berwarna biru yang aku suka. "terima kasih appa, aku sangat menyukai hadiah ini." Sambil mengecup pipi appa sekilas. Aku kira appa sudah lupa dengan ulang tahunku karena akhir-akhir ini dia selalu sibuk dengan pekerjaannya di kantor. Semenjak kepergian mama 2 tahun yang lalu, appa menjadi kesepian,semua pekerjaan di lakukan olehnya. Mama meninggal karena mengidap penyakit kanker yang sudah sangat parah. Appa sangat terpukul dengan kejadian tersebut, tetapi di depanku appa selalu terlihat tegar dan sabar. Aku bangga memiliki appa sepertinya, Park Myun Hyun kau adalah appa yang daebak! ^.^

@Halte bus 16.00 KST
Terlihat seorang wanita gemuk memakai mantel dan celana panjang berwarna merah muda, wanita itu bernama Baek Ji Eun, teman sekelasku dan teman dekatku saat aku sekolah di China, sekarang kami bertemu di universitas yang sama di Korea. Ji eun terlihat seperti kesal melihatku baru datang. "Annyeong Baek Ji Eun! Maaf aku terlambat lagi hehehe." Aku hanya terkekeh sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal. "Yakk! Park Yoo Hee! Kau ini lama sekali, hampir satu jam aku disini tapi kau malah tersenyum tanpa dosa." Ji Eun menjitak kepalaku pelan sambil mendengus kesal "Aduhh! maaf Jieun-yya, tadi aku sedang membersihkan rumah dulu, appa sedang pergi ke luar kota dan Bibi Ino sedang pulang kampung. Hari ini kan liburan musim dingin, kau akan mengajakku kemana di hari sedingin ini ?." aku menatap Jieun sambil tersenyum ramah "hmm yasudahlah tidak apa. Hari ini kita akan pergi ke toko buku, ku dengar di sana ada komik shinchan terbaru! Ayo kita ke sana! Aku sudah tidak sabar ingin membeli komik shinchan edisi terbaru." Jieun sangat bersemangat. Tiba-tiba bus datang, Jieun langsung menarik lenganku dan membawaku masuk kedalam bus. Kami duduk di barisan sebelah kanan, aku duduk di dekat jendela dan Jieun di sebelahku. "Jieun-ssi apa disana juga dijual komik pororo terbaru ? aku ingin sekali membelinya untuk menambah koleksi komik-komikku." Sambil menatap Jieun "Tentu saja ada, ku dengar toko buku di situ memang lengkap." "wah! Aku sudah tidak sabar ingin membelinya." Kami masih membicarakan tentang tempat yang akan kami kunjungi. Toko buku itu berada di pusat kota Seoul. Jarak dari rumah kami ke seoul tidak terlalu jauh. Terlihat dari seberang bangku yang kami duduki, ada seorang pria yang menatapku serius. Pria itu seperti pernah aku lihat tapi aku lupa pernah melihat dan bertemu dimana. Akhirnya bus yang di tumpangi kami sampai ke tempat tujuan.

@Book store 18.00 KST
Terlihat sebuah gedung yang tidak terlalu besar bercat coklat dan di setiap etalasenya banyak buku yang di pajang. Aku dan jieun langsung memasuki toko buku itu dan mencari komik yang kami inginkan. Ruangan tersebut sangat di penuhi oleh buku-buku yang di pajang di rak dan sangat rapi. Wangi buku-buku baru tersebar dimana-mana, aku menghirup udara yang segar itu dengan wajah penuh semangat, ya mungkin ini terlihat sedikit atau sangat konyol, tapi aku memang sangat menyukai wangi-wangi buku baru seperti ini ._.v
Aku dan jieun mendekati rak buku yang bertuliskan "KOMIK", jieun mencari komik shinchan, sedangkan aku mencari komik pororo, saat aku sedang mencari komik pororo, aku menemukan buku yang bejudul "mawar biru", aku buka buku itu dan aku baca isinya. Di halaman pertama ada sebuah kalimat yang bertuliskan "Mawar biru merupakan lambang kesungguhan cinta seseorang terhadap pasangannya." Aku hanya tersenyum melihat kalimat tersebut, tiba-tiba jieun menepuk pundakku "Hei! Kenapa kau tersenyum sendiri, kau sedang melihat apa ?." jieun mengambil buku yang aku pegang dan membuka halamannya, tiba-tiba jieun juga tersenyum "hei! Kau kenapa jieun-yya ? kau juga tersenyum kan membaca kalimat itu hihi." Aku hanya terkekeh melihat ekspresi jieun yang sama denganku saat membaca kalimat yang ada di buku itu. Jieun menyimpan buku itu ke rak, lalu menatapku "untuk apa kita melihat buku itu, kita kan tidak punya kekasih." Jieun menatapku serius "hahaha iya juga ya ? yasudah ayo kita cari lagi komik yang kita inginkan lalu segera pulang, ini sudah malam." Aku bergegas mencari dan mengambil buku komik yang aku inginkan, begitupun dengan jieun, aku menjadi tertarik dengan bunga mawar itu, selain warnanya yang aku suka, aku juga suka dengan makna bunga mawar itu, tapi sayangnya aku tidak memiliki seseorang yang spesial saat ini. Kami berdua berjalan ke kasir untuk membayar buku-buku yang kami beli. "Totalnya jadi 10.000 won."kata pegawai kasir itu ramah. Aku mengambil uang di dompetku untuk membayar "yoo hee-ssi biar aku saja yang bayar." Jieun mengambil uang di dompetnya "tidak.. tidak usah Baek Jieun. Biar aku saja yang bayar, aku sudah membuatmu lama menunggu tadi dan ini sebagai tebusannya." aku tersenyum ramah pada jieun dan membayar ke kasir "terima kasih" Pegawai di kasir itu tersenyum ramah. Setelah itu aku dan jieun keluar dari toko buku itu dan jalan ke halte untuk menunggu bus.
~~~~~~
"Huft! Akhirnya sampai juga di rumah." Aku merebahkan tubuhku di atas kasur yang empuk. Bunga mawar biru itu terbayang-bayang di pikiranku, entah kenapa aku ingin sekali membeli dan memiliki mawar itu tapi jika aku membelinya ,nanti akan aku berikan ke siapa mawar itu ? "Aaahh park yoo hee! Kenapa kau malah membayangkan bunga mawar itu lagi argghh." Aku mengacak-acak rambutku sendiri. Tiba-tiba ada yang meneleponku, aku ambil ponselku yang ada di dalam tas, lalu melihat ke layar ponselku, di sana hanya tertera nomor yang tidak aku ketahui. Aku angkat telpon itu dan... "halo ? Siapa ini ?" aku mengangkat telpon itu dan tidak terdengar suara seorangpun di sana, hanya keheningan yang ada. Aku mulai merasa kesal dan aku tutup telponnya. "hmm kira-kira siapa yang meneleponku ?." aku bertanya dalam hati, tiba-tiba ada pesan masuk ke ponselku.

Blue RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang