@Jimin POV
"Yakk! Dasar wanita gila! Dia malah mematikan teleponnya" aku langsung bergegas berjalan ke arah kedai kopi seperti yang Yoohee bilang, aku berjalan sambil membawa koperku dan menggerutu kesal. Tapi jika di pikir-pikir Yoohee pasti kesal padaku karena dia paling tidak suka di bentak seperti yang aku lakukan di telepon tadi. Hmm tapi itu kan salah dia juga, kenapa saat aku tanya baik-baik dia malah tidak menjawab dan membuatku lama menunggu jawabannya di telepon tadi? Hah! Yasudahlah.
Jimin POV end
@di depan kedai kopiMana sih pria itu? Membuatku tambah kesal saja! Kalau dia datang akan aku cubit perutnya dan akan aku pukul kepalanya, pikirku dalam hati. Sudah 15 menit aku menunggu Jimin datang, tiba-tiba dari kejauhan terlihat sesosok pria yang aku kenal. Aku langsung melambaikan tanganku ke arah Jimin "hei! Aku disini! Lama sekali kau ini dasar pria siput!" saat Jimin sudah ada di depanku aku langsung membentak Jimin dan memukul kepalanya serta mencubit perutnya seperti yang aku pikirkan tadi. "yakk! Sakiittt! Hei Yoororo kau ini kenapaaa? Bukannya di sambut dengan lembut dan ramah, kau malah mencubit dan memukul kepalaku!" aku melihat ekspresi di wajah Jimin, sepertinya pria itu kesal. "hmm maaf hehe, habisnya kau membuatku kesal menunggu!" sambil mengusap-usap kepalanya, Jimin hanya tersenyum "baiklah, aku memaafkanmu, oh ya, sudah lama kita tidak bertemu Yoohee, apa kau merindukanku? Kau terlihat tambah tinggi dan tambah chubby sekarang hahaha" pria itu mencubit pipiku lembut sambil tertawa "yakk! Aku kan sudah besar! Jangan memperlakukanku seperti anak kecil lagi pria siput" "apa? Kau memanggilku siput? Cckk yasudahlah aku tidak akan ribut lagi denganmu, ayo bawa aku ke rumahmu" aku melihat ekspresi di wajah Jimin yang sedang menahan kesalnya kepadaku karena aku menyebutnya dengan sebutan pria siput hahaha ekspresi yang sangat lucu, gumamku dalam hati "kalau kau mau tinggal di rumahku, kau harus membelikanku satu juta koleksi pororo" sambil menjulurkan lidahku lalu aku langsung berlari ke arah mobil jemputan milik appa, lalu pria itu mengikutiku sambil menatapku dengan tatapan meneror brrr! Menakutkan
~~~~~~"hahaha benarkah itu Yoohee? Kau memukul dan mencubit Jimin? Kau berani sekali" Jieun menertawakanku saat aku bercerita soal kejadian kemarin saat aku bertemu dengan Jimin "hmm iya aku memukulnya dan mencubitnya karena aku kesal menunggunya" dengan wajah yang malas aku melanjutkan ceritaku, Jieun terus mendengarkan ceritaku dengan saksama. "hei Baek Ji Eun, seharusnya kau menghabiskan makananmu dulu, jangan menertawakanku terus" aku merasa kesal pada Jieun karena dia menertawakanku terus dengan mulut yang penuh dengan makanan, Jieun menelan makanannya dan menghabiskannya dengan cepat "lalu? Aku sudah habiskan makananku, sekarang ayo lanjutkan ceritamu" Jieun menatapku serius dengan wajah yang penuh harap "hmm sampai mana tadi?" aku pura-pura lupa dengan kelanjutan ceritaku tadi, Jieun hanya menunjukkan ekspresi wajah datarnya
~~~~~~@home
"aku pulang!" aku langsung bergegas menuju lantai 2, membuka pintu kamarku dan merebahkan tubuhku ke ranjang "huft! Hari yang melelahkan!" biipp..biipp terdengar bunyi ponselku, aku ambil ponselku yang ada di dalam tas, pesan dari Seunghun.. "waahh ada pesan dari pria tampan itu hihi" aku melompat-lompat di atas ranjang kegirangan lalu aku buka pesan darinya sambil tersenyum-senyum sendiri
From : Seunghun oppaYoohee? Bisakah kita bertemu sekarang? Ada yang ingin aku bicarakan, aku tunggu kau di dekat Namsan Tower jam 7 malam ini, sampai bertemu nanti ^^
Apaaa? Dia ingin bertemu denganku di Namsan Tower? Untuk apa? Gumamku dalam hati, tanpa sadar Jimin sudah ada di depanku dan memerhatikanku dengan serius "apa yang sedang kau lakukan? Tadi melompat-lompat, sekarang kau malah bingung" aku terkejut melihat Jimin yang sedari tadi memerhatikanku "hmm... a..ngg..tidakk aku hanya sedang memikirkan sesuatu" Jimin langsung duduk di sebelahku "apa? Memikirkan apa? Ayo ceritakan padaku" aisshh pria ini ingin tahu saja urusanku, gumamku dalam hati "kau tidak boleh tahu apa yang sedang aku pikirkan tadi, dasar pria siput!" sambil menjulurkan lidahku dan berdiri mengambil tas lalu keluar kamar "yakk! Yoororo kau wanita yang menyebalkaaaannn!!" terdengar suara teriakan dari kamarku saat aku sedang berlari keluar rumah, aku hanya tersenyum karena telah berhasil membuat Jimin kesal hahaha sangat senang menjahili pria itu. Aku melirik jam tangan berwarna biru berbentuk pororo yang ada di pergelangan tangan kiriku, sudah jam 18.30 KST "ya ampun aku akan terlambat" aku langsung bergegas menuju halte bus untuk pergi ke Namsan Tower menemui Seunghun oppa
~~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Rose
RomanceSeorang gadis yang mengagumi mawar biru. Gadis biasa yang hanya menginginkan ketulusan cinta dari seseorang. Siapa yang akan dia pilih? Sunbae/teman masa kecilnya?