~42

623 67 2
                                    

🆙🆙🆙

Sudah 3 bulan semenjak kepergian Reren. Baejin terus terusan menyibukkan dirinya di kantor. Iya, sesuai perkataan Ayah nya. Ia menjadi Manager di kantor Ayah nya. Kenapa gak langsung jadi Ceo/Direktur? Kata Ayah Baejin sih, lebih baik dimulai dari bawah dulu.

Baejin sih iya iya aja, daripada ia tidak ada kerjaan. Dan terlebih ia ingin menyesuaikan diri dan berusaha semaksimal mungkin untuk tidak terlarut pada kesedihannya. Ia lupa akan peringatan Reren. Jika jangan terlalu sibuk hingga melupakan semuanya.

Mau bagaimana lagi? Hanya dengan cara ini ia bisa merelakan Reren jauh disana dan mencoba memperbaiki diri lagi. Jika dilihat lihat, Baejin makin hari semakin kurus saja karena kurang makan dan kurang istirahat. Teman teman kantornya bahkan khawatir padanya yang terlihat sangat kurus. Tidak jarang wajah nya pucat.

Ayahnya sudah menyuruh untuk tidak berlebihan dalam bekerja dan mengistirahatkan diri. Namun, Baejin hanya menjawab ' aku tidak apa apa ' dan melanjutkan pekerjaan nya.

Masalah pernikahan yang sebenarnya akan dilaksanakan selesai Kelulusan. Dibatalkan karena Reren yang pergi begitu saja setelah akhir Ujian kemaren. Itu semua bukan salah Reren kan? Itu semua salah Baejin yang tidak pernah mengerti Reren.

Orang Tua Baejin bahkan marah besar pada Baejin karena membuat kesalahan yang begitu fatal. Namun, baiknya. Orang Tua Reren mengerti, jika setiap orang pasti membuat kesalahan. Seperti Baejin yang salah kepada Reren.

Acara perpisahan sekolah mereka pun Reren tidak ikut, membuat teman teman Reren merasa kesepian terlebih pada Baejin. Ia hanya menghadiri acara perpisahan nya saja sedangkan acara mereka senang senang Baejin tidak ikut. Ia memilih pergi ke kantor saja dan menyibukkan dirinya disana.

Sekarang itu lah yang dilakukan oleh Baejin, berkutat dengan berkas berkas yang menumpuk dimeja nya. Sorot mata yang sangat fokus terhadap berkas berkas di hadapan nya. Hingga mampu membuat nya tidak menyadari kehadiran seseorang, yang tengah menatap nya iba.

Iba, karena Baejin terlihat sangat kurus dan tidak terawat. Dasi yang ia longgarkan, rambut acak acakkan, baju kusut tidak di setrika. Menambah kesan buruk pada dirinya.
" masuk jangan berdiam diri saja disitu " ucap Baejin tanpa menatap ke arah depan dan masih fokus pada berkas berkasnya. Rupanya ia sadar tengah ditatap oleh orang. Orang tersebut masuk dan mendudukkan dirinya dihadapan Baejin.

" berhenti bekerja dan istirahat sana! " suruh orang tersebut setelah melihat kantong hitam dibawah mata Baejin. Pertanda ia begadang semalaman.

" pekerjaan gue masih banyak, gak bisa ditinggal " balas Baejin tanpa menatap orang yang berada didepannya.

" sudah lah Jin, mau sampai kapan lo gini terus?! " ucap orang tersebut membuat Baejin berhenti dari pekerjaan nya sejenak. Dan beralih menatap orang dihadapannya dengan tatapan bertanya.

" emang gue kenapa? " tanya Baejin bingung. Membuat orang didepan nya hanya memutar kedua bola mata malas.

" ckk, lo kaya gak kerawat tau gak. Mending lo istirahat sana, biar gue yang lanjutin "

" ckk, gue bilang gak ya gak " Baejin kembali berkutat dengan berkas berkas nya.

" Jin pliss kali ini aja, lo turutin gue. Kalo Reren liat lo gini, dia bisa sedih Jin " rayu orang itu lagi. Membuat Baejin beralih menatap orang didepan nya.

Pacar dadakan ✔ Bae jinyoung {Tamat}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang