Seorang pria paruh baya melangkahkan kakinya dengan langkah pelan memasuki sebuah rumah, tidak ada ekspresi apapun yang dikeluarkannya, hanya matanya yang menunjukkan semua hal yang sedang dipendamnya.Pintu didepannya berhasil dibuka dan menghasilkan suara decitan pelan, ia masuk dan memandangi seiri rumah itu.
Setitik liquit bening meluncur dari mata pria paruh baya berkulit putih itu tatkala memandangi sebuah bingkai foto yang terpajang didinding ruangan.
Ia terus melangkahkan kakinya hingga ia berdiri didepan sebuah lemari kaca dan membukanya, tangannya menggapai sebuah album foto dan ia membawanya dalam dekapannya.
Pria paruh baya itu yang berumur sekitaran 60 tahunan bernama Krist, Krist Perawat.
Krist mendudukkan dirinya disofa ruang tamu rumah itu. Dengan tangan bergetar ia mencoba membuka selembar demi selempar album foto didepannya.Lembaran pertama, ia tersenyum samar saat ia melihat dirinya saat masih remaja dulu dengan mengenakan seragam sekolah.
Walaupun itu sudah lama terlewatkan namun ia masih bisa mengingat dengan jelas kenangan saat foto itu diambil.
Walaupun ia tidak tau jika seseorang mengambil fotonya.lembaran kedua, disana ia tidak sendiri, krist bersama teman-temannya sedang makan disebuah restoran. jika melihat foto itu kita akan tau jika orang yang memotret berada sangat dekat dengan tempat duduk Krist.
Dibawah foto itu ada sebuah tulisan tangan dari orang yang mengambil gambarnya.
Tersenyumlah setiap saat, karna itu adalah kebahagiaan kecil untukku.
Krist tersenyum membaca sederetan kalimat itu, dan ia membuka lembaran lain lagi.
Foto ia bersama seseorang, seniornya yang menyatakan cinta padanya. Senior yang semua orang tau sangat keras dan disiplin itu menyukai seorang Krist yang sangat tidak tau aturan.Singto's boyfriend, Krist Perawat❤.
Lembaran selanjutnya, Krist tidak bisa tidak tersenyum lebar saat melihat foto pernikahannya dengan seniornya itu, singto Prachaya.
Hingga saat ini ia masih mengingat dengan sangat baik moment hari bahagianya, dimana seniornya bersumpah didepan Tuhan, akan selalu mencintainya bagaimanapun keadaannya nanti.
Senyum kebahagiaan terpancar dari wajah Singto difoto itu, ia menuangkan semua kebahagiaannya dihari itu.
Krist mengelusi wajah senior yang saat itu sudah sah menjadi suaminya.
Air mata tak mampu ditahannya saat kenangan itu bermunculan lagi, air mata kebahagiaannya.Foto selanjutnya menampilkan mereka yang sedang di pantai, liburan sekaligus bulan madunya. Memang tidak seberapa mewah jika dibandingkan dengan pasangan lain yang berbulan madu ke luar negri atau keluar kota dan mengunjungi tempat terindah.
Baginya asalkan ia bersama orang yang dicintainya semuanya akan terasa indah.
Mereka memulai hidup baru mereka yang sederhana, krist yang masih berkerja di sebuah perusahaan sebagai karyawan biasa dan singto yang mencoba membuka sebuah galery foto.
Bermodalkan bakat dibidang Fotografer Singto membuka sebuah galery yang dimodali dengan gaji pas-pasan Krist dan uang tabungan mereka.
Semuanya terasa sangat menyenangkan saat mereka melewati semuanya berdua, banyak yang terarik dengan hasil foto dari Singto yang membuat mereka menghasilkan uang yang sedikit lebih banyak dari bulan lalu.
Hingga setelah setahun pernikahan mereka, Krist memberikan kabar yang mengejutkan tapi membahagiakan bagi Singto.
Krist hamil dua bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshot
FanfictionHanya kumpulan oneshot peraya yang dibuat kalo ada waktu senggang Selamat menikmati