Selamat membaca!!!!😊😀😁.
Pada malam hari, sekitar pukul 9 pm. Frankenstein bersama takio, m-21, dan rael saat ini ada di sebuah puncak gedung. Mereka berempat kini dilanda kebingungan.
"Jadi boss kita harus bagaimana?", tanya takio pada frankenstein.
Frankenstein hanya diam termangu. Pandangannya lurus menatap seorang gadis yang tak sadarkan diri, atau lebih tepatnya tertidur.
"Aku bisa merasakan aura 'unik' itu berasal dari gadis ini", lirih frankenstein dingin.
Frankenstein menatap tajam gadis yang sedang tertidur di depannya itu. Pandangannya langsung teralihkan karna seruan takio yang memanggilnya."Bos!, aku sudah bertanya pada tao. Ternyata benda asing tersebut adalah gadis ini. Sensornya jelas mengarah pada gadis ini!", ucap takio sedikit berteriak.
"Lalu kita harus apakan dia?", tanya rael sambil mengeluarkan soul weaponnya.
"Hey! apa yang kau lakukan!?", bentak m-21 pada rael, ketika rael mengarahkan senjata jiwanya ke arah gadis itu.
"Tentu saja!, kita harus membunuhnya!. Dia pasti di kirim ke sini untuk memusnahkan kita!", bentak Rael kesal.
"Cihh...", m-21 hanya berdecih.
Takio yang melihat keributan itu, berusaha melerainya. "Sudahlah jangan bertengkar!. Bos kita harus bagaimana?", tanya takio yang meminta pendapat frankenstein yang sedari tadi diam membisu.
"Kita ak-......."
"Eeuugghhh....ini dimana?..."
Belum sempat frankenstein melanjutkan kalimatnya. Suara erangan mengalihkan perhatian mereka ber-4.Gadis itu terbangun dari tidurnya. Dia terdiam dengan posisi duduk. Wajah gadis itu terlihat kebingungan.
Gadis itu, yang tak lain adalah Arla victoria, penyihir merah kelas atas. Arla menegakkan kepalanya, dan menatap heran ke 4 orang yang berdiri tak jauh darinya. Ke 4 orang itu berdiri seperti menjaga jarak darinya. Dan salah satu dari mereka bahkan ada yang mengancungkan senjata pada Arla. Dan hal itu membuat arla menyeringatkan dahi heran.
"Hei kau!, siapa kau?, dan apa tujuanmu datang kemari?!!", bentak rael sinis, sambil mengancungkan soul weaponnya ke arah arla, bersiap untuk menyerang.
Begitu pula dengan takio dan m-21, mereka memasang posisi bersiaga. Arla yang menyadari suasana tak mengenakan itu mulai di landa panik.
"Semuanya!, tahan senjata kalian!", sebuah suara mengintrupsi keadaan.
Frankenstein berjalan dengan langkah tegap dan tenang mendekati Arla yang masih terduduk. Wajahnya dingin tanpa ekspresi.
"Nona sebaiknya kau katakan apa tujuanmu ke sini?, dan apa Union yang mengirimmu untuk melacak kami?", tanya frankenstein beruntun.
'Hahhh...???,Union?, apa itu?, cih! sebenarnya ada apa dengan orang-orang ini?, kenapa tatapan mereka seperti menganggapku musuh?', batin Arla kebingungan.
"Jawab kami nona!!!", desak frankenstein. Di sekelilingnya aura dark spear menguar. Tatapannya nyalang menatap gadis bersurai hitam itu.
"A-aku tidak tauu....", cicit Arla. Arla hanya menundukan kepalanya. Meskipun dia adalah penyihir yang hebat di negrinya dulu, tapi tetap saja ia hanya seorang gadis yang masih tahap awal menuju kedewasaan.
"Nona kau muncul secara tiba-tiba, dan kebetulan disaat kau muncul temanku mendeteksi suatu benda yang berkekuatan tak normal ada disini. Tapi di sini tak ada apa pun, dan hanya ada kau saja nona", jelas takio berusaha ramah. Dimatanya gadis ini terlihat tak berdaya dan lemah. Karna itu takio tak sampe hati ingin melukai gadis bersurai hitam ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lost in Noblesse World
RandomArla seorang gadis belia keturunan ras penyihir dan peri melakukan sebuah uji coba eksperimen sihir. Dia berniat melakukan eksperimen sihir agar bisa membuka pintu portal dimensi lain. namun naas, dia malah tersedot kedalam lingkaran portal yang ia...