6. a New world and New life

1.2K 97 6
                                    

Happy reading!!!😀 minna!!!😁.

🍁🍁🍁
"Namaku Aiden...dan aku adalah penyihir hitam....".
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Aiden....
.
.
.
.
.
Kau dimana?
.
.
.
.
Aku merindukanmu!
.
.
.
❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄

         Kedua mata itu mengerjab. Perlahan lahan mulai terbuka dan menampilkan iris heterocome biru dan hijaunya.


        Kedua mata itu mamandang langit-langit kamar yang gelap dengan sendu. Setetes air mata lolos di pipinya. Diiringi dengan isakan kecil. Wajahnya sarat akan kesedihan. Sebuah namapum lolos dari isakan tangis yang menyayat hati itu.

"Aidenn.....", isaknya pelan.

🍀🍀🍀🍀

       Kemarin, setelah pembicaraannya dengan frankenstein, Arla langsung diantar pulang oleh Tao. Dan setelah sampai dirumah, Arla hanya berdiam diri di kamarnya, bahkan tak keluar hanya untuk makan malam. ('Yah biasanya memang tidak karna Arla kan makan api😂😏'.)

    

           Seluruh anggota rumah mengkhawatirkannya. Karna meskipun mereka baru mengenal Arla, tapi mereka sudah sangat tau kepribadiannya yang periang dan ceria. Dan tanpa sadar mereka mulai menyukai dan terbiasa dengan keberadaan gadis itu, meskipun hawa keberadaannya tipis.

"Hmn...aku khawatir soal nona Arla", tao membuka suaranya. Saat ini dia bersama M-21 dan takio sedang duduk di soffa, sedang menunggu kedatangan yang lain.


"Dari kemarin dia hanya berdiam diri dikamarnya, dan tidak pernah keluar. Apa dia sakit?", takio merespon tao. Wajah pria bersurai ungu itu terlihat cemas.


"Kau benar. Apa telah terjadi sesuatu dengannya?", tanya M-21 menghela nafas berat.


"Errr...sebenarnya kemarin boss menyuruhku untuk membawa nona Arla menemuinya. Mungkin untuk membicarakan sesuatu yang penting", ujar tao ragu.


"Membicarakan sesuatu??", beo takio dan M-21 heran.


"Yah, aku tidak terlalu tau apa yang mereka bicarakan sih...tapi disaat aku ingin mengantar nona  Arla untuk pulang, wajahnya terlihat murung, dan ada jejak air mata di matanya", penjelasan tao membuat takio dan M-21 bergidik ngeri sekaligus syok.


"Apa boss kita melakukan sesuatu padanya?", tanya Takio takut-takut.


"Itu bisa saja", kata M-21.

"Rasanya aneh tidak melihatnya disini. Biasanya disaat-saat seperti ini dia akan ikut mengobrol bersama kita, menunggu yang lain datang, dan membuat kita semua terkesan dengan kebolehan sihirnya", ujar takio sedih.


"Yah, kalau boleh jujur, aku suka rasa kopi yang selalu dia buat dengan sihir itu, rasanya enak", M-21 membenarkan.

"Haaahhhhh.....", ketiganya menghela nafas berat bersama.

"Yang jelas setelah pembicaraan itu nona Arla menjadi pendiam, dan murung. Aku sangat yakin boss sudah melakukan sesuatu padanya, melakukan sesuatu yang menyakitinya!", tao berseru serius.

Lost in Noblesse World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang