Yeonju segera keluar kelas saat bel pulang sekolah berbunyi.
Ia mendapatkan Jungwoo tengah bersandar pada dinding dekat tangga, sesuai persetujuan saat jam makan siang tadi. Mereka berdua saling melambaikan tangan saat bertemu.
Jungwoo langsung menggengam tangan Yeonju dan menuruni tangga bersama.
Jungwoo melindungi Yeonju di belakangnya saat hendak menyebrang jalan menuju halte bus meskipun terdapat satpam yang membantu menyebrangi jalan.
Perlakuan Jungwoo membuat Yeonju tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya dengan senyuman yang terukir di wajah.
Tak lama bus menuju taman kota tiba. Banyak murid lainnya menaiki bus tersebut.
Jungwoo menemukan bangku kosong di barisan paling belakang. Ia mengarahkan Yeonju untuk mendudukinya.
Yeonju melihat Jungwoo yang berdiri di pinggirnya dengan tangan kanannya bergantung pada pegangan bus dan tangan kirinya bertumpu pada kursi depan tempat duduknya.
Sepertinya Jungwoo melindungi Yeonju dari desakkan orang yang berdiri sepertinya.
Lagi - lagi Yeonju dibuat bahagia tiada henti.
Sesampai taman kota, mereka tidak langsung berjalan menelusurinya.
Jungwoo berhenti di salah satu kedai lalu membeli dua es krim untuknya dan Yeonju. Mereka pun menikmati es krim sambil melihat pemandangan indah bunga sakura yang sedang bermekaran.
Saat asyik menikmati kedua hal tersebut, Yeonju menghentikan langkahnya seperti Jungwoo.
Tiba - tiba lelaki tersebut berlutut lalu menalikan tali sepatu Yeonju yang terlepas.
Lalu ia berdiri mensejajarkan wajahnya dengan Yeonju. Tangannya terangkat untuk mengusap es krim yang tersisa di sudut bibir Yeonju dengan ibu jarinya.
Sepertinya Jungwoo memiliki kebiasaan baru. Yaitu membuat Yeonju bahagia tanpa henti dengan memperlakukannya seperti tuan putri.
Jungwoo menggenggam tangan Yeonju lagi lalu keduanya kembali berjalan bersama.
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat sampai mereka berdua tidak sadar jika hari mulai gelap. Mereka berdua pun berpisah di jalan setelah saling melambaikan tangan.
Saat Yeonju hendak menaiki bus mengarah tempat tinggalnya, terdapat seseorang yang menggandeng tangannya. Dan ia mendapatkan Jungwoo tersenyum lembut kepadanya.
Jungwoo berencana untuk mengantar Yeonju sampai rumah dengan selamat. Maka dari itu ia mengikuti Yeonju sampai rumah.
Lagi - lagi waktu berjalan begitu cepat dan Yeonju sampai di halte pemberhentiannya. Ia turun dari bus dan membalikan badan, menghadap Jungwoo yang sudah berada di belakangnya.
'Aku sudah sampai,' kata Yeonju pelan.
'Kalau begitu aku pulang ya?' Jungwoo tersenyum lembut membuat lawan bicaranya tidak bisa menahan senyum bahagianya.
'Hati - hati di jalan!'
Yeonju melambaikan tangannya.
'Cepat masuk ke rumah!'
'Menyebranglah dulu!'
'Tidak tidak. Aku akan pulang setelah kau masuk.'
Yeonju menghela nafas lalu kembali tersenyum. 'Kalau begitu aku masuk ya? Sampai ketemu di sekolah!'
Jungwoo melambaikan tangan sampai Yeonju masuk ke dalam rumahnya.
Jungwoo pun pulang dengan senyuman yang terus mengembang di wajahnya membuat ibunya terheran.
Sesampai di rumah dan memasuki kamarnya, Yeonju menghempaskan badan di kasur hangatnya. Ia menghentak - hentakan kakinya di langit - langit kamar sambil memeluk bonekanya dengan erat.
Entahlah. Ia merasa ini bukan dirinya. Bahagia akibat perlakuan Jungwoo adalah hal favoritnya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SILENT × Jungwoo
Fanfiction❝Love doesn't need words to express it, the actions are always enough.❞ ─Radhika Harlalka, A Night In Paradise. ─written @july'18