Tiga hari waktu yang dihabiskan diresort terasa seperti 30 tahun lamanya. Tidak ada bedanya dengan rumah yang waktu itu. Waktu kuhabiskan dengan menonton Carlos bermain golf, dan mendengarkan umpatan Carlos ketika bola yang ia pukul tidak masuk kedalam lubangnya. Sisanya menonton televisi di dalam kamar, mengelilingi resort yang tidak kuketahui berapa luasnya sambil diikuti oleh beberapa anak buah Carlos yang dulu pernah menjagaku sewaktu Carlos mengajakku ke sebuah pesta. Dan sekarang aku berada dirumah milik Carlos yang lainnya. Apanya tiket kebebasan? Ini sama saja seperti sebelumnya. Bedanya kini aku memiliki status sebagai istri dari Carlos Rodriguez, salah satu pengusaha kaya yang berada di tanah Amerika Serikat. Sebut saja bisnis minyaknya yang berada di California, Texas, dan baru-baru ini ia akan membuka kilang minyak baru di Wyoming. Belum lagi bisnis perhotelan di Las Vegas. Membaca riwayat bisnisnya saja sudah membuat mataku lelah, bagaimana dengannya yang menjalankan semua itu seorang diri? Well, Carlos memiliki bawahan yang setia dan juga membantunya pasti tidak akan sulit untuk menjalankan semuanya.
Dan hari ini Gina akan protes dengannya, ini sudah seminggu Gina berada dirumahnya dan ia masih tidak mengizinkan Gina keluar. Apa-apaan ini?
"Nyonya makan malam sudah siap."kata salah satu pelayan yang Gina perkirakan seusia dengannya.
Dulu panggilan nona sudah membuat Gina risih, tapi sekarang Gina malah dipanggil nyonya. Padahal Gina sudah mengatakan bahwa ia tidak ingin dipanggil dengan sebutan nyonya. Nama saja sudah cukup. Tapi pada dasarnya mereka lebih patuh pada Carlos jadi mereka tidak akan peduli pada protes Gina.
"Aku akan menunggu Carlos pulang, baru aku akan makan malam."sahut Gina.
Namun pelayan itu tidak pergi tetap berdiri ditempatnya seperti hendak menyampaikan sesuatu.
"Ada apa?"tanya Gina.
"Hmm Tuan Carlos tidak akan pulang malam ini nyonya."jawab si pelayan. Gina tercengang oleh perkataan si pelayan yang lebih tahu jadwal Carlos ketimbang dirinya. Memang setelah kembali dari resort Carlos langsung kembali sibuk dengan pekerjaannya.
"Benarkah? Baiklah kalau begitu akau akan makan sekarang. Tapi kau juga harus ikut makan denganku."ajak Gina.
"Tapi nyonya--"
"Tidak ada tapi-tapian."
"Baik nyonya."
Gina dan pelayan lainnya makan malam bersama. Namun suasana dimeja makan tampak sangat canggung. Pelayan lebih sering menundukkan wajah dari pada memakan hidangan yang ada didepan mereka.
"Mengapa kalian menundukkan wajah? Ayo makan."
"Ba..baik nyonya."sahut Maria dan beberapa pelayan lainnya dengan gugup.
Gina hanya ingin mencoba untuk berteman dengan mereka tanpa memandang statusnya. Bisa dibilang mereka ini pelayan yang sama dirumah sebelumnya. Dari dulu Gina mencoba untuk berteman dengan mereka tapi mereka terlihat enggan untuk berbicara dengan Gina jika bukan hal yang penting.
Gina selesai makan dan kembali masuk kedalam kamarnya. Kamarnya. Ia tidak satu kamar dengan Carlos karena Gina menolaknya. Saat berada di kamar pintunya diketuk, Gina membukanya ternyata Maria.
"Ini tuan Carlos menelepon dan menanyakan dirimu."kata Maria sambil menyerahkan telepon yang ia pegang kepada Gina.
"Thanks"Gina mengambil telepon dari tangan Maria.
"Hallo?"sapa Gina.
"Hey, bagaimana keadaanmu hari ini?"tanya Carlos.
"Hmmm membosankan."jawab Gina sambil menekankan kata bosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped By You
RomanceDibawah 18 tahun gak usah baca. Yang gak suka juga gak usah baca. Ini story yang saya buat dari short story saya sendiri dengan judul yang sama. Yang mau baca di short story dulu juga silahkan biar lebih tahu. Gak baca short story juga gak apa-apa s...