11. The Call

7K 279 64
                                    

Setelah sekian lama rasa penasaran Gina akan kepergian Marina akhirnya terjawab. Marina menjelaskan dengan jujur kepada Gina. Meskipun ia tahu itu akan mengecewakan Gina, namun Marina tetap menceritakannya, ia tak berharap banyak Gina mau memaafkannya, namun dari reaksi yang ia dapat dari Gina hanya membuat Marina semakin merasa bersalah terhadap Gina. 

"Aku tidak menyalahkan mama, semua memang sudah takdir Tuhan. Memang awalnya aku sedih, marah dan kecewa saat mama pergi meninggalkanku. Namun seiringnya waktu berlalu rasa marahku menghilang. Karena aku tahu setiap perbuatan memiliki alasan." Gina mengatakannya dengan sangat tenang, berbanding terbalik dengan perasaan Marina yang bagaikan menaiki roller coaster.

Marina menghela napasnya dengan pelan, menundukkan kepalanya menyesali semua tindakan yang ia ambil dulu. Waktu tidak bisa diputar kembali, tapi untuk kali ini Marina ingin memperbaiki semua kesalahannya. Marina yang egois, dan berpikiran sempit, memilih pergi meninggalkan Gina kecil tanpa mengucapkan sepatah kata selain dalam bentuk tulisan. Marina merasa saat itu adalah jalan terbaik, ia tidak bisa merawat Gina seorang diri. Ayah Gina yang meninggal membuat Marina merasa terpukul, dan terbebani. Pikiran Marina saat itu adalah kabur dan menjauh. Karena ia yakin, ia tak akan mampu merawat dan membesarkan Gina seorang diri. Namun suatu hari Marina menyesali tindakannya. Marina bahkan kembali dan bermaksud membawa Gina untuk ikut serta bersamanya karena ia sudah memiliki pekerjaan tetap. Ia ingin kembali tinggal bersama Gina. Dalam lubuk hatinya, Marina sangat sayang pada Gina, meskipun Marina bukanlah ibu kandung Gina. Sayang, Marina terlambat. Saat itu Gina sudah pergi, dan Marina tidak tahu kemana. Tetangga hanya memberi tahu jika Gina sudah dibawa oleh paman dan bibinya. Dan sekali lagi, rasa menyesal kembali menyerang Marina. Ia tidak tahu ke mana paman dan bibi Gina membawa Gina pergi.

"Mengapa kau sangat tenang Gina? Seharusnya kau marah padaku?"

Gina menggelengkan kepalanya, "aku memang marah padamu mama, tapi itu sudah lewat. Mungkin jika aku diposisi mama saat itu, aku juga akan melakukan hal yang sama. Tidak mudah menghadapi situasi seperti saat itu seorang diri."

"Tapi itu tindakan yang salah Gina, mama egois hanya memikirkan diri mama sendiri. Tidak memikirkan bagaimana denganmu nantinya. Maafkan mama Gina." Marina mengatakannya dengan suara yang terdengar lemah ditelinga Gina.

Gina menggenggam tangan Marina yang dingin "sebelum mama meminta maaf, aku sudah memaafkan mama, aku tidak bisa marah dan membenci mama karena rasa sayangku lebih besar dibanding benci. Mama sudah kuanggap seperti ibu kandungku sendiri. Jika saat itu tidak ada mama yang menghiburku mungkin aku akan terus meratapi kesedihan atas kepergian ibuku."

Marina memeluk Gina setelah Gina menuturkan ucapannya, membuat Marina tak bisa berkata-kata lagi, bagaimana pun ia menyalahkan diri Gina tetap membelanya. Marina sangat bersyukur kembali bertemu dengan Gina, harapannya terkabul. Marina berjanji ia tidak akan melakukan kesalahan yang sama lagi.

Marina melepaskan pelukannya, menghapus air mata harunya yang nyaris tumpah.

"Kau benar-benar sudah menjadi gadis dewasa yang bijak."

Gina terkekeh "aku tidak dewasa dan bijak mama," Gina menyangkal ucapan Marina. Karena menurutnya ia tidak seperti itu.

Marina menghela napas kembali, namun kali ini helaan napas lega. Tak ada lagi perasaan bersalah yang menghantui. Semua sudah ia katakan dengan jujur, dan ekspektasi tak terduga dari Gina membuat Marina semakin merasa lega sekaligus bahagia. Gina bertumbuh menjadi gadis yang baik. Sifat yang di turunkan dari ayahnya. Mendiang suaminya.

"Apa? Mengapa mama melihatku seperti itu? Apa ada sesuatu di wajahku?" Tanya Gina sambil meraba wajahnya.

"Haha,tidak sayang, tidak ada apa-apa. Hanya saja mama merasa bersyukur dan bahagia sekarang."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Trapped By YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang