Setelah selesai kuliah hari ini, Sinb melajukan motornya menuju ke suatu tempat, ia ingin menemui seseorang disana.
Sesampainya disana, Sinb menunggunya di tempat ia biasa menunggu orang itu.
Kira-kira dia selesai jam berapa?- ucap sinb pelan sambil melihat jam ditangannya
Sinb masih menunggu dengan setia, sebenarnya ia merasa bosan karna orang yg ditunggu tak kunjung datang. Sinb terlihat memainkan ponselnya, berjalan bolak balik ditempat itu, memperhatikan orang yg berlalu lalang disana, bahkan sampai menghitung berapa jumlah motor dan mobil yg lewat di depannya.
Aish kenapa lama sekali?
Gerutu Sinb karna sudah hampir satu jam ia menunggu.
***
Setelah dua jam lamanya Yerin mengikuti kelasnya hari ini, ia memilih untuk langsung pulang karna ingin beristirahat dirumahnya, ia pun berjalan ke arah halte bus tempat biasa ia menunggu, akhir akhir ini Yerin sangat jarang membawa kendaraannya saat pergi ke kampus, ia malas jika harus berkendara sendiri.
Saat tiba diluar gedung kampus, langkahnya terhenti karna melihat seseorang yg tidak asing baginya sedang tertidur dan bersandar di tiang halte yg berada di sebrang kampusnya itu, Yerin pun langsung menghampiri orang tersebut.
"Sinb?" Ucap Yerin sambil memperhatikan orang yg tertidur itu yg ternyata adalah Sinb
"Yakk Sinb-ya!! Heyy!!" Ucap Yerin sambil menggoyang goyangkan tubuh sinb
Sinb membuka matanya perlahan dan menatap orang yg berada di depannya.
"Eh? Unnie?" Ucap Sinb dan langsung tersadar
"Sedang apa kau disini?" Tanya Yerin
"Menunggumu laah, siapa lagi yg aku tunggu selain dirimu disini" ucap Sinb
"Menungguku? Untuk apa kau menungguku?" Tanya Yerin
"Untuk ikut dengaku, ayo" ucap Sinb yg langsung berdiri dan menaiki motornya lalu melajukan motornya ke suatu tempat
Tibalah mereka di sebuah taman yg pernah mereka datangi waktu itu, saat ini tempat itu menjadi tempat favorit mereka karna suasananya yg menenangkan.
"Untuk apa kau mengajakku kesini?" Tanya Yerin
"Aku bosan, kuliahku selesai lebih cepat jadi aku menunggumu saja untuk menemaniku kesini"
"Kenapa kau tidak langsung pulang saja?" Tanya Yerin
"Kau tau sendiri aku tidak akan pulang jika hari belum gelap" ucap Sinb. Kemudian ia merogoh tasnya dan mengeluarkan sesuatu. "Unnie, coba pulpen ini, pulpen ini enak jika digunakan" ucap Sinb
"Huh? Benarkah?" Tanya Yerin dan langsung mengeluarkan sebuah kertas dan mencoba pulpen yg Sinb berikan
Sinb menahan tawa saat melihat Yerin yg langsung menuruti perintahnya begitu saja.
Kenapa kau nurut sekali unnie-batin sinb
"Kalau menurutmu enak, pulpen itu untukmu. Jika tidak yasudah" ucap Sinb
"Enak! Kalau begitu untukku" ucap Yerin dengan ekspresi senangnya "darimana kau mendapatkannya?" Tanya yerin
"Tadi aku membelinya, karna memang aku sedang ingin membeli pulpen. Tapi aku melihat dua pulpen yg warnanya bagus menurutku, jadi aku beli dua duanya" ucap Sinb
"Dan kau memberikan satu untukku?"
"Sebenarnya aku sengaja membelikan untukmu. Aku melihat kau sering menulis jadi aku sengaja membelikannya untukmu" ucap Sinb sambil tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BEST GIFT (SINRIN)
ChickLitKata orang cinta itu membuat bahagia. Bagiku cinta adalah sebuah perjuangan, perjuangan untuk mendapatkan bahagia. Bahagia itu mudah, hanya sekedar menggenggam tangan, bagiku menggenggam tangan adalah sebuah kekuatan. Ketika cinta harus dibuktikan d...