"RENO" tuk~tuk suara pintu kamar ku di ketuk seseorang, aku langsung beranjak bangun dari tidur ku, lalu membuka pintu nya.
"Reno rei datang!" Ujar ayah ku, ada apa anak itu datang malam-malam, rei langsung menghampiri ayah ku, "makasih om" ayah ku tersenyum. Dan meninggalkan kita berdua, "ada apa kau datang kesini rei??"tanya ku pada rei yang berpakaian tidak rapi..hanya memakai kaos dan celana pendek.
"Kau ini bukanya suruh masuk malah menanyakan lebih dulu, sama sekali tidak sopan!"ucap rei pada ku dengan bernada suara agak begitu tegas dan cadel, aku terikik mendengar rei seperti itu lalu aku mengajak nya untuk masuk.
"Aku kesini hanya ingin memberi info padamu besok libur!" Aku mendirikan mata ku dan mengeryitkan alis ..kaget"be-benarkah?" Tanya ku pada rei mungkin dia bercanda, kenapa libur nya cepat?, "ya benar..gara-gara kelas semua ingin di renovasi" sahut rei sembari megeletakan badan nya di kasur ku.
"Sehari saja?" Tanya ku, "tidak hanya 3 hari","kenapa kau tidak kasih tau ku lewat chat saja?" Tanya ku ketus, "aku ingij nginap di rumah mu!!" Sahut rei kesenangan, aku mengenyunkan bibir ku penggir dengan rasa bosan harus tidur dengan nya malam ini.
"Aku ingin besok kita main ke lapangan basket" sahut rei, "lapangan dekat mana?" Tanya ku, "di taman kan sudah di bangunkan lapangan basket, heuhh sudahlah aku ingin main ps boleh kita main?" Tanya nya, aku hanya tersenyum dan menggangguk
•••••••••
-esokpagi-
Aku terbangun lelap dari tidur ku beranjak bangun dan membangunkan rei yg sedang mengorok karena tadi malam kita sempat bergadang,"bangun rei bangun" sahut ku menepuk-nepuk pipinya yang cabi, rei terbangun lalu aku menginjakan kaki ku ke lantai mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.
-skip-
Setelah itu aku dan rei pergi menaiki sepeda menuju taman, taman nya luas sekali banyak gadis-gadis bermain disana, lalu banyak para cowo lainya bermain dengan gadis itu seperti pacaran, "kau tidak salah tempat?"tanya ku lagi pada rei sembari memarkirkan sepeda di depan, "tidak ayo kita masuk", aku pun pergi menuju taman tersebut.
Dan disana terlihat lapangan basket, kita menuju kesana bermain basket berdua, dan tiba-tiba. " bukanya ini tempat ku?" Sahut cewe berambut oanjang memakai kaca mata , dan pakaian pendek. Aku mengenalhya dia adalah dinar.
"Hai reno, rei" sahut dinar tersenyum, aku hanya diam dan masih menatap nya, "ka-kau kok ada disini?" Tanya rei bergagap, " aku di ajak papah ku disini untuk bermain basket" aku hanya tersipu malu menatap dinar yang juga sedari tadi melihat ku, tetapi dia tetap mengalihkan pandangan nya dengan seperti biasa.
"Papah sini" ujar dinar membawa papah nya kesini, papah nya berbadan tinggi, bermabut sudah keputihan tidak memakai kaca mata, juga kulit nya sawo matang. Seperti nya dia pslatih basket. "Hai anak-anak!" Papah dinar tersenyum riang.
Aku pun menyalimi papah dinar dan tersenyum tipis, "kau seperti nya pendiam ya?" Sahut papah dinar memegang tangan ku dengan erat bekas salim ku tadi, aku hanya tertawa sedikit dah tersenyum..
"Dia memang suka banget om menyendiri..haha apa lagi di tanya cewe selalu diam" sahut rei, membuat papah nya dinar dan dinat tertawa kecil, aku ..sama sekali tidak membalas apa yg ia katakan, aku hanya meneguk ludah ..malu
"Yasudah ayo kita bermain, om akan menjadi wasit" sahut papah nya dinar, sembari membuka kalung yang tadi ia kenakan yaitu perwuit, aku mundur perlangkah.
Saat koin yg di lemparkan oleh papah dinar menunjukan gambar tangan mengarahkan ke aku dan rei, lalu kita merebut basket itu aku sendiri mendribel basket..itu mengarahkan pada rei, dinar mengincar ku sejak tadi sekarang dia di depan ku.
Dengan cepat aku memutar balik dan berlari ke pinggir, dinar sendiri membuka lebar tangan nya dan menjaga-jaga basket itu, aku melemparkan bakset nya pada rei, begitu pula rei yang melemparkan basket itu gol dan meleset pada ring, rei berteriak senang, aku tersenyum bangga, papah dinar membunyika peluit nya.
"Dinar-dinar kenapa kau jadi bisa kalah dengan dua cowo ini?" Tanya papah nya mengahampiri dinar yg sedang membenarkan kaca mata nya, "memang nya kenapa om?" Tanya rei sembari melihat dinar.
"Mari om ceritakan" kita mengikuti papah dinar yang mengahampiri bangku taman. Kita antusias mengkitu nya duduk.
Dengan pelan om itu memanggil dinar yg sedang berlari menuju kita, "papah ..ingin bicara apa?" Tanya dinar yg sudah datang," mari duduk" sahut papah nya dengan santai, dinar duduk di pinggir ku, "jadi dulu anak om ini sangat suka sekali dengan basket, om memajukan kemampuan nya, terus sekali dia lomba dia selalu menang juara 1 antarnasional..om bangga dengan nya, lalu om sengaja meeskul nya di jepang..dan dia gagal, membuat hal itu dinar selalu tak ingin berlatih" mendengar hal itu aku terkesima pada dinar.
P
"Pah..maafin aku kalo membuat papah sedih" sahut dinar memeluk papah nya, aku terdiam sejenak, rei mulai lesu dan bertanya pada papah nya dinar. "Om ..kok om tinggi sekali, om pernah mengikuti les basket juga?" Tanya rei, "saya ini pelatih basket di australia", mendengae hal itu kaget dan rei membelalakan mata nya, "YA AMPUN..BENARKAH!!OMG BERARTI SELAMA INI KITA DI SAMPING ORANG YANG TERKENAL!" Ujar rei ..seperti senang sekali, aku hanya memandang papah dinar dengan terkesimak."Tidak usah kaget begitu, haha lagian kan hanya terkenal buat apa kita melebih-lebihkan kan?" Sahut dinar tersenyum pada rei, papah dinar tertawa kecil, "kau nama nya siapa anak muda?" Tanya papah nya dinar pada ku, aku tersenyum "reno" sahut ku. Papah reno mengusap bahu ku, "orang seperti mu..menjalani apa pun pasti bersabar!" Aku tersenyum dan tersipu malu.
Selama mengobrol kita berpamitan dengah papah nya dinar, "saya pamit pulang ..." ucap ku dan rei, tapi pas aku berjalan menulusuri parkiran sepeda, rei sedang berbicara pada dinar🤔...
Lanjutin trus nih guys
• vot
•komenSampai jumpa nanti esok, kelanjutan nya akan berlangsung!! Kalian pasti ingin tahu rei berbicara apa nih sama dinar, membuat reno begitu penasaran!
____salam virda
KAMU SEDANG MEMBACA
renolve
Teen FictionSebetulnya apa yg tadi melia bilang bener gak sih?, memangnya reno dan melia ada hubungan apa?sampai tadi melia melamun dan berteriak nama reno, makin nemikirkan seperti itu kepala ku makin sakit. "Dinarrrr,," melia, "ada apa?" Tanya ku, " gue boleh...