six

9 0 0
                                    






"Cieum..." terdengar suara melia yg sedang bersama dinar. Hari dinar benar-benar berubah dia bersikap dingin dan cuek.

"Ahhh kauuu..-HAHAHAHAH" candaan melia dan dinar. Aku hanya mempeehatikan mereka berdua, hingga aku lupa maaf dan kesalahan ku padanya. Aku benar-benar egois.

"Hai reno!" Ujar melia yg tau aku memperhatikan nya, aku terkejut dan memalingkan wajah malu, dinar hanya melihat-lihat keadaan dengan membelok"kan palanya bosan.

"Ihh kau kentut yaa-hahahhahaha" ujar dinar, mencari perhatian melia agar melia tidak menyapa ku lagi. Aku hanya tersenyum tipis dan bersabar, aku harus cari jalan keluar nya.

Ting! Suara bel masuk

Kini kelas kita di masuki guru sejarah bernama ibu teeli. Semua para siswa duduk tenang dan memperhatikan nya juga diri ku, selama pelajaran berlangsung, aku tiap kali memperhatikan dinar dengan diam', selama memperhatikan nya ternyata dari taut wajah nya dia sangat tomboy tetapi ramah.

Begitu pula dia orang nya pintar di kelas nilai ku hampir dibawah nya, melengoh ku memperhatikan nya tiap kali, aku jadi lupa kesalahan ku, membuat diri ku jadi lebih bersedih.

"Reno!" Teriak suara seseorang memanggil nama ku, saat aku mengarahkan nya ternyata itu melia. Sehingga sekelas dan guru teeli menelinguk padaku.

"Melia apa yg kau lakukan tadi! Berteriak memanggil teman dengan cara tak sopan guru du kelas begitu" ujar bu teeli kemarahan nya memuncak, aku menggarukan kepala yg tidak gatal...dengan bingung kepala menjilituk apa yg melia lakukan tadi membuat keramain saja.

"E...e-maaf bu anu..tadi saya ngelamun tiba2 teriak reno heheh" ujar melia mema,ingkan rau wajah nya malu dan takut, bu teeli tersenyum tipis*ingin tertawa. "Heumm..jangan2 dari tadi kau memikirkan reno ya??melamun melihat nya?" Ucap bu teeli, aku hanya mengerengyut bibir ku semabri melihat melia.

"A-hahahha..ibu ada2 saja, ak hanya serentak memikirkan yg bukan aku pikirkan dan tidak sengaja saat aku sadar, aku meliha reno laku berteriak!"ujar melia, tergugup..dinar hanya mendiam saja tanpa berbicara apa pun.

"Yasudah..kali ini ibu maafkan!" Ujar bu teeli seorang guru perempuan yg memang super judes, ketegasan nya sangat di percaya oleh di rektur sekolah, sehingga dia sangat terkenal guru tergalak. Seusai itu pelajaran berlanjut.

"Ting!" Suara bel istirahat

Chpter dinar

Sebetulnya apa yg tadi melia bilang bener gak sih?, memangnya reno dan melia ada hubungan apa?sampai tadi melia melamun dan berteriak nama reno, makin nemikirkan seperti itu kepala ku makin sakit.

"Dinarrrr,," melia, "ada apa?" Tanya ku, " gue boleh curhat gak?" Aku mengertyitkan alis bingung tumben sekali dia ingin curhat yg bukan sahabat nya. Ya tapi wajar saja sih dia kan sembaku dengan ku.

"Ceritakan saja!", ujar ku.. melia hanya memandangku tersenyum, "sebenernya apa yg ku lakukan tadi wajar ga sih?" Tanya melia membuat ku mendelik, " wajar apa?" Tanya ku sedikit ragu. "Ya wajar to gak nya sihh sikap ku sampe meikirkan reno lalu berteriak namanya..jangan2 a-..ak", dengan baik ku dengarkan kesempatan ini.

"Aku apa?" Tanya ku.." hehh kepooo yaaa!" Ujar melia sedikit membuat ku kesal, "ya apa?"tanya ku . "Aku sssuukaaa saammmaa rreenno!" Ujar nya berbisik padaku.

Deg!

Hah..sudah ku duga kan, pasti ada apa2 nya lagian untuk apa aku memikirkan nya, dia saja tidak bisa menerima ku sebagai teman, dan untuk apa aku sangat khwatir bila ada apa2 tentang dia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

renolveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang