"Reno!:)" terdengar suara perempuan yg sedang menyapa ku dari ujung kantin, aku menengoh tetapi tidak ada siapa" lalu itu siapa?, saat aku menengoh ke depan, 'DOR!!!. Bahu ku di tepuk kencang, "hahahaha maaf ya?" Dinar tersenyum senang, aku hanya menggit bibir karena aku ragu.
"Reno..main bareng sama sahabat lo yuk, di lapangan gue pengen main. Gak ada temen tapi nya" sahut dinar bernada sengaja di cadelkan, aku hanya menggangguk dan tersenyum tipis. "Cieeecieeee" ujar rei meneriaki ku, dari kejauhan.
"Apaansi ..rei kita kan temen ya ga ren?" Aku hanya terdiam malu, "ren..sekali aja jawab ren please!" Sahut dinar membuat ku tambah malu,"tau nih reno gak PEKA!", mendengar hal itu aku ingin menampol rei sekencang-kencang nya tapi bagaimana dengan suasana keparat begini, "reno ayolah..jawab!" Sahut dinar, aku makin tegang semakin tegang keberanian ku akan keluar biasanya. "I-..-iiya" ujar pendek dan gagap dinar hanya tersenyum pendek.
"Yo ah main!"sahut rei, kita pun pergi ber3 menuju lapangan. Seperti biasa aku duduk saja di sela-sela mereka ber 2, rei dan dinar.
Chapter dinar
Berbadan sedang, wajah nya imut putih dan tampan..juga sikap pendirian nya keberanian nya...hanya ketika dia sulit untuk menjawab, aku sangat suka sikap dia..baik dan lembut jarang sekali ada laki-laki sepertinya.
Setiap aku menggangumi nya, dia selau mempunyai pikiran yang sama seperti ku, entahlah hati ku tidak menjawab kakau aku tertarik padanya, "h-hai..kok bengong" dari samping rei mengayunkan kebawah ke atas tangan nya. "Oh-ee iya maaf" sahut ku sembari memperhatikan reno..dan membalikan arah pada rei, "hem..kau ini suka ya sama reno?" Tanya rei tanpa mengecilkan suara?, saat aku berbalik arah pada reno ..reno melihat ku pada rei, ya ampun rei kau tidak bisa apah mengecilkan suara nya lebih pelan,
"Kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu?"tanya ku membuat kesalahan pada rei, "lohh kenapa tadi kamu melamun melihat reno?" Dasar bocah ini tidak punya pikiran kalau reno sedang memperhatikan kita, juga mendengar nya. "Me-memang nya iya ya? Aku tidak sadar memperhatikan nya!" Sahut ku, rei hanya tertawa-tawa menggoda ku.
"Renoo mari sini!" Ujar rei memanggil reno yg sedang duduk di tangga lapangan, kita sendiri ada di tengah-tengah tangga paling pinggir, reno menghampiri kita ber 2, dengan muka berbeda sangat ramah, "kau disana tidak merasa sendiri..?" Tanys rei pada reno, reno hanya menggelengkan palanya.
"Reno...pelajaran abis ini apa ya?" Tanya rei yang duduj di sebelah reno, kayanya ini bocah ingin mendekatkan ku dengan reno, kalau begitu aku harus cepat-cepat pergi jangan sampai muka ramah reno kembali memudar, "bolehkah aku keembali ke kelas, aku ssngat ingin makan siang ku" ujar ku pasrah, "hem..yasudah dahh" ujar rei..reno hanya tersenyum tipis
Chapter reno
Sepertinya dia tidak suka kalau kita lebih dekat begini..heum aku sadar seharusnya tadi aku tidak mendekati mereka ber 2, beginikan saat aku datang dia pergi!, "reno kau tidak usah berfikiran negatif thingking begitu!"ujar rei yang bisa membaca pikiran ku. "Entah aku hanya melamun" ucap ku berbohong, rei hanya mengelus bahuku,aku tersimpuh ..sedih apa yg harus ku lakukan agar aku tidak mendekat pada rei.
"Rei aku ingin kembali ke kelas!" Sahut ku, pelan sembari berdiri..rei menggangguk lalu aku menuju kelas ku.
Saat di kelas yg ..setengah rusak dan di renovasi belom total, aku duduk di bawah meja..mengisi diary ku seperti biasa nya aku bersedih.
Setelah itu aku menggambarkan seseorang yg sedang ku sedihkan. Walau seperti aku tidak sangat menyedihkan😊..
Chapter dinar
Heuhh ya ampun semoga saja anak itu tidak kepikiran kalau aku sengaja meninggalkan nya, lagian untuk apa rei selalu bertingkah aneh yg hanya saja membuat reno tidak suka padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
renolve
Teen FictionSebetulnya apa yg tadi melia bilang bener gak sih?, memangnya reno dan melia ada hubungan apa?sampai tadi melia melamun dan berteriak nama reno, makin nemikirkan seperti itu kepala ku makin sakit. "Dinarrrr,," melia, "ada apa?" Tanya ku, " gue boleh...