Semakin kesini; pada kopimu yang separuh habis,
Kau akan semakin mengerti tentang kepahitannya yang nyata
Yang tak pernah kau temu di awal mula. Sebab,
uap dan aromanya mungkin lebih dulu membuatmu tertarik padanya.Pada akhirnya kau pun berhak memilih,
menyudahinya,
atau bertahan menghabiskannya; menghabiskan waktumu untuk senantiasa bertahan dan menerima kepahitannya.Bagaimanapun,
Secangkir kopi akan selalu menerimamu; yang pergi ataupun setia membersamai.
Sekalipun kau memutus pergi,
ia tak kan pernah merasa kecewa.
Ia tahu,
bahwa kepahitannya adalah satu-satunya alasanmu.
Atau yang lebih pasti lagi,
ia bukanlah yang kau ingini.Kehadiran,
pula kepergian,
baginya adalah kepantasan.- Mief An
Sidoarjo, 30 Maret 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Munajah Secangkir Kopi (Kumpulan Puisi)
PoetryKarena pada sebaik-baiknya kecupan, aku tak kan pernah menjadi sesia-sianya seduhan. ----------------------------------------------------------------------------- ig: @mief.an ----------------------------------------------------------------- Kumpul...