Kau bertanya padaku, bagaimana rasa kopimu?
"Pahit. Sebagaimana hari-hariku tanpa hadirmu." Jawabku.Dan aku bertanya padamu, bagaimana dengan rasa kopimu?
"Manis sekali. Seperti hari-hariku bersamamu." JawabmuMentari bergelayut di kaki langit,
seakan menunda pamit untuk beberapa menit: Menyaksikan diskusi kita tentang rasa yang ada, tentang perasa yang mengada, dan tentang perasaan yang tak pernah mengada-ada.
Mungkin kita begitu sayang untuk dilewatkan, meski senja lebih dinantikan.- Mief An
Blora, 4 Januari 2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
Munajah Secangkir Kopi (Kumpulan Puisi)
PoetryKarena pada sebaik-baiknya kecupan, aku tak kan pernah menjadi sesia-sianya seduhan. ----------------------------------------------------------------------------- ig: @mief.an ----------------------------------------------------------------- Kumpul...