Aih...
Kopiku rupanya sudah dingin
sedari tadi aku terus memainkan jemari
menghitung,
membilang,
menjumlah,
segala yang pernah termuat oleh ruang dan waktu
segala hal yang tak seharusnya untuk.Harusnya,
tak perlu sebegitunya
sampai-sampai apa yang telah di hadapan jadi tersia
yang telah pada genggaman jadi terlupa
Kopi telah mendingin
Jadilah hangat,
juga aroma,
sebagai nikmat yang terbuang sia-siaHey, kau...
menurutmu,
apakah Tuhan mau menyaji kembali?
Waktu yang baru saja terlewati- Mief An
Sidoarjo, 18 Maret 2018.
KAMU SEDANG MEMBACA
Munajah Secangkir Kopi (Kumpulan Puisi)
PoesiaKarena pada sebaik-baiknya kecupan, aku tak kan pernah menjadi sesia-sianya seduhan. ----------------------------------------------------------------------------- ig: @mief.an ----------------------------------------------------------------- Kumpul...