bonus chapter (birthday)

2K 180 7
                                    


"Aaah"
Daniel mendengus frustasi menatap karya nya.

"Kenapa papa membuat nya gosong?!" Hansoul mengeluh dan raut wajah nya kesal. Daniel mendelik,

Ia juga mana tau kalau akan menjadi seperti ini.

"Seharusnya di panggang tepat 30 menit" Hansoul mulai berkutbah.

Daniel pening.
Padahal satu jam sebelumnya, kue buatan bocah itu juga hangus. Daniel masih mendengarkan ceramah sang anak.

Sudah biasa.
Memang bikin pusing.
Tapi Daniel sayang.

"... Aku yakin hasil nya tidak akan gagal"

Daniel menatap putranya sebentar.

"Sudah selesai?"

Hansoul merenggut bingung.

"Apa?"

"Khutbah nya? Besok cobalah ceramah saat sholat jumat nanti"

Hansoul mendelik kesal, Daniel ikut mendelik pada sang anak. Selalu seperti ini, keduanya akan berdebat sepanjang hari, membicarakan dan mempermasalahkan hal tidak penting.

"Papa, menyebalkan"

"Terimakasih, papa memang tampan"

Cih
Hansoul menatap tak percaya.

"Mau kemana?"
Hansoul menatap bingung pada ayah nya yang kini memakai jaket dan mengambil kunci mobil.

"Melelang mu, barang kali laku. Lumayan uang nya bisa buat beli bahan baku kue lagi"

"Siapa suruh menghanguskan nya"

"Anak ku, berkaca lah"

"Untuk apa? Aku sudah tau aku tampan, tidak perlu berkaca"

Hansoul melenggang pergi kedalam kamar meninggalkan Daniel yang melongo tak percaya.

Waah,
Daniel menatap kamar anak itu tak percaya.
Hansoul benar - benar cetakan nya.
Beberapa menit kemudian ia keluar dengan jaket denim yang terlihat sama dengan sang ayah.

"Aku ikut" ucap Hansoul menghampiri sang ayah yang duduk di sofa. Menunggu nya.
Ia tau Daniel pasti mengajak nya, dan Hansoul memang anak yang terlampau peka.

"Ke tempat lelang?"

"Hng, memastikan harga ku tinggi"

Hahahaha
Keduanya tertawa bersama. Mereka tau ini percakapan gila, tapi memang selalu seperti ini. Interaksi antara anak dan ayah ini memang sedikit berbeda dengan yang lain.

Atau sangat berbeda.
Entahlah.

Daniel pun bangkit dari sofa, merangkul sang anak yang sudah mulai beranjak remaja itu. Berjalan bersama menuju mobil dan mulai berkendara ke tempat yang mereka tuju.

Bercengkrama ringan seperti ayah dan anak pada umumnya. Dan tertawa saat mendengar candaan receh di radio.

Mengejar waktu agar rencana mereka hari ini berjalan lancar.




***




"Kita sudah menghabiskan banyak uang hari ini" keluh Hansoul menatap dua karya ciptaan mereka.

Keduanya menghela nafas bersamaan.

"Ini hari spesial, tidak apa sesekali"

Lanjut Daniel di balas dengan anggukan setuju.

"Tapi apa mama akan menyukai nya?"

✔Because Of You [ Daniel x Sejeong ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang