10

274 61 70
                                        

Hari ini cafe begitu lumayan ramai, jadi Mikaila agak susah untuk mencari seseorang yang tadi mengajak-nya ketemuan di tempat ini.

Mikaila-pun celingak-celinguk mencari orang tersebut, dan tepat setelah itu orang tersebut-pun melambaikan tangan kepada Mikaila. Mikaila-pun melihat, kemudian langsung menghampiri-nya.

"Sory lama."

"Gpp." Jawab orang tersebut dengan tersenyum.

Tadi setelah pulang sekolah dan sampai rumah.

Mikaila langsung ganti baju, dia-pun belum sempat untuk makan, kemudian Mikaila langsung pesan ojek online untuk menuju tempat tujuan-nya.

Sebenarnya Mikaila punya motor, tapi apalah daya yang belum terlalu mahir untuk mengendarai-nya, jadi daripada kenapa-kenapa pesan ojek online aja cari aman.

Mikaila awal-nya sempat bingung tumben sekali dia mengajak ketemuan, katanya ada sesuatu yang ingin dia beri tau, daripada penasaran Mikaila-pun tidak menolak ajakan-nya, berhubung tidak ada kerjaan dirumah.

"Ada hal apa yang mau lo kasih tau?" Tidak perlu basa-basi Mikaila langsung menanyakan-nya.

"Haha to the point juga ya lo."

"Gue gak suka orang yang basa-basi."

"Oke-oke, ni coba lo liat!" Sambil menyerahkan handphone kepada Mikaila, Mikaila-pun langsung melihat sebuah video yang menampakan dua orang yang sangat Mikaila kenal sedang berbicara.

Deg

Mikaila sungguh tidak percaya apa yang dia lihat dan dengar, Mikaila ingin menangis tapi bukan waktu yang tepat.

Setelah selesai melihat video tersebut, Mikaila menyerahkan kembali handphone tersebut kepada pemilik-nya sambil menunduk.

"Ada maksud apa lo kasih tau video itu?"

"Karena gue gak tega aja sama lo, bahwa apa yang lo lakuin kemaren itu palsu."

Tanpa disadari tangan Mikaila yang berada di atas lutut-pun terkepal.

Mikaila-pun menghela napas dan tersenyum, kemudian mengangkat kepalanya kembali, dia tidak mau menunjukan kelemahan-nya.

"Makasih, gue duluan." Pamit Mikaila yang langsung berdiri dan pergi.

Nabila yang melihat itu langsung tersenyum puas. Ya dia Nabila orang yang barusan tadi berbicara dan yang mengajak Mikaila untuk ketemuan.

---------------------------

Mikaila langsung berlari menuju parkiran, dan melihat tukang ojek online yang tadi, dia-pun langsung menaiki-nya.

Mikaila memang menyuruh tukang ojek online itu untuk menunggu-nya, agar tidak perlu repot-repot memesan-nya lagi.

Mikaila tidak langsung pulang kerumah, melainkan kerumah Kevin.

Setelah membayar, dia-pun langsung berlari memasuki rumah tersebut dan melihat Ibu-nya Kevin sedang beres-beres rumah, Mikaila-pun langsung menanyai Kevin.

"Kevin ada tante?"

"Ada di kamar, kenapa?"

Mikaila tidak menjawab, dia langsung berlari menaiki tangga menuju kamar Kevin, katakan bila Mikaila tidak sopan.

Sudah di depan kamar Kevin, Mikaila menghela napas, dia harus menahan air mata yang sudah ingin keluar dari tadi. Setelah berhasil,

Mikaila tidak mengetuk pintu terlebih dahulu, dia langsung membuka pintu-nya.

brak

Kevin yang terlihat habis minum sesuatu langsung kaget karena tiba-tiba ada yang membuka pintu-nya dengan keras, Kevin-pun menengok ternyata yang datang Mikaila.

"Kaila, tumben lo kesini tanpa hubungin gue? Oh lo kangen ya? Baru juga ketemu tadi udah kangen aj..."

Belum sempat menyelesaikan kalimat-nya terdengar bunyi tamparan.

plak

Kevin-pun terkejut apa yang dilakukan Mikaila, dia langsung memegang pipi-nya yang bekas tamparan tersebut.

"Lo kenapa tiba-tiba nampar gue?"

"Kenapa lo lakuin itu Vin? KENAPA?"

"Lakuin apa? Gue gak ngerti."

"Jangan pura-pura bodoh, gue udah tau semuanya Vin, gue udah tau."

Kevin yang tau maksud dari pembicaraan Kaila, dia-pun hanya menunduk diam membisu.

"KEVIN JAWAB." Pandangan Mikaila-pun berkaca-kaca.

"Gue punya salah apa sama lo Vin? Sampe lo tega lakuin ini sama gue?" Ucap Mikaila dengan parau.

"Kai." Kevin ingin memegang tangan Mikaila, tapi langsung di tepis oleh-nya.

"Jawab gue!"

Kevin menarik napas kemudian menjawab.

"Karena gue pengen liat lo bahagia."

Kevin tidak berani untuk menatap Mikaila, karena akan membuat perasaan-nya sakit, melihat Mikaila yang begitu sedih serta kecewa.

"CK, BAHAGIA? YA EMANG AWAL-NYA GUE BAHAGIA, TAPI SETELAH GUE TAU SEMUANYA, BAHAGIA ITU BERUBAH JADI KECEWE, KALO GUE BOLEH MILIH, KEJADIAN ITU GAK PERLU ADA, LO DENGAN MUDAH-NYA NYURUH ANDI SUPAYA  GUE MAU ANTER DIA JALAN-JALAN BELI KADO, TANPA LO PIKIR AKIBAT-NYA, LO TAU KAN SESUATU YANG DIPAKSA ITU ENGGAK BAIK KEVIN." Teriak Mikaila
dan los air mata yang ditahan kini mulai turun satu persatu.

"Gue lebih milih rasa cinta gue gak di bales, dibanding harus pergi dengan orang yang hanya modal keterpaksaan."

"Lo juga pernah bilang sama gue, bahwa gak boleh ada orang yang nyakitin gue, TAPI LO SENDIRI YANG NYAKITIN GUE." Mikaila-pun mengelap air matanya dengan sedikit agak kasar.

Flashback

Video yang Mikaila lihat tadi adalah, Kevin yang berbicara dengan Andi dengan nada memohon untuk menyuruh-nya pergi berdua dengan Mikaila, dan bodoh-nya Andi menerima keinginan Kevin tersebut.

Mikaila-pun berbalik keluar dari kamar Kevin, dengan perasaan yang tidak karuan.

Kevin ingin mengejar, tapi ada sesuatu yang menahan-nya, rasa itu lagi.

"Aarghh, sialan lo Andi." Kevin mengacak-ngacak rambut-nya, dan melempar bantal serta guling tersebut ke lantai, kemudian duduk di pinggiran kasur sambil memegangi kepala-nya.

"Gue lemah Kai."

Mikaila benar, dia sendiri yang sudah menyakiti-nya.







Segitu dulu :)

Maafkan bila feelnya kurang dapet 😂

Tinggalkan jejaknya kawan

Tentang Sebuah Rasa [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang