16

414 13 25
                                        

Kini Mikaila sudah berada di dalam kamarnya. Setelah tadi di sidang sebentar dengan kedua orangtuanya. Biasa cewe kalo pulang telat sedikit langsung ditanya-tanya hehe. Mikaila saat ini baru selesai mandi. setelah tadi mandi keringat dan kini mandi dengan air yang sesungguhnya, berasa segar kembali, dengan memakai handuk di kepala guna mengeringkan rambutnya.

Lalu Mikaila terdiam sejenak dipinggiran kasurnya. Merasa dia telah melupakan suatu hal yang ingin dikatakan. Berpikir sejenak. Dan setelah ingat dia memukul jidatnya.

"Oh iya, gue kan harusnya nanya mengenai Kevin yang babak belur gitu ke Andi. Aduh gini nih kalo udah sama Andi, gue jadi suka lupa terus kalo mau ngomong sesuatu." Umpat Mikaila.

Mikaila-pun kini mengambil handphone yang berada di nakas-nya, dan mulai menghidupkan data.

"Apa gue tanya lewat chat aja kali ya? Ah jangan deh masa gue yang chat duluan. Tapi... jangan deh ganggu nanti. Besok aja kalo gak lupa."

Setelah data di hidupkan beratus pesan masuk ke handphone-nya. Alias 999+ hampir ribuan malah dan itu semua dari grup, bayangkan. Mulai dari grup kelas, Grup cewe yang isinya tentang rumpiin orang. Grup SD, SMP yah wajar lah ya kalo ampe ratusan. Grup online shop dsb. Kalo setiap hari begini yang ada rusak handphone karena tidak kuat menampung pesan. Belum lagi dari OA LINE lengkap sudah. Bocor dah tuh HP.

Mikaila hanya membukanya tidak berniat untuk membaca biar aja di katakan sider. Dia masih sayang dengan mata. Dia hanya membalas chat dari orang yang tadi tidak masuk sekolah. Siapa lagi kalo bukan April.

Aprilliah

Eh combro

Ngapa oncom?

Aprilliah

Lo gak kangen ama gue apah?

Kaga, baru juga gak masuk tadi -_

Kecuali kalo gak masuk setahun baru.

Aprilliah

Eh combro itu mah lu nyumpahin gue mati

Nah tuh lu tau :v

Aprilliah

Dasar lo kadal idup

Haha. Eh gue mau cerita :"v

Aprilliah

Apeh? Eh di grup "Orang Idup" aja biar si Winda tau!"

Okeh

Dan Mikaila-pun mulai bercerita mengenai apa yang dia alami tadi. Sampai Kevin masuk rumah sakit.

💌💌

Pagi ini Kevin sedang berada di depan pekarangan rumah Mikaila. Ngapain lagi bila bukan untuk menjemput nyonya-nya itu. Malam tadi Kevin sudah pulang dari rumah sakit. Dan seperti yang di katakan Mikaila, Kevin langsung menghubungi Mikaila.

Dan sekarang disinilah Kevin duduk di atas motor ninja kesayangan-nya itu. Tadi Kevin sudah pamit ke orangtua Mikaila, namun dia langsung keluar. Dia lebih memilih menunggu di luar. Adem katanya.

Setelah beberapa lama menunggu, Mikaila-pun akhirnya keluar.

"Sorry lama tadi gue nyari buku yang ilang, eh taunya ada di tas gue hehe. Lo tau gue udah panik banget sumpah. Kalo ampe ilang tuh buku, gue gak di bolehin nyontek lagi nih ama si Winda huft untung ketemu."

Sambil menaiki motor ninja Kevin, Mikaila berbicara.

"Dah yuk! nanti telat."

Kevin hanya menghela napas dan langsung melajukan motor nya itu.

💌💌

Saat di perjalanan, Kevin melirik kaca spion yang terhubung langsung ke wajah Mikaila. Dia melihat Mikaila yang senyum-senyum sendiri. Membuat Kevin terheran.

"Eh lo kenapa senyum-senyum sendiri kaya orang gila, masih pagi Kai."

Mikaila yang tidak terima di katain orang gila, dia-pun menoyor kepala Kevin.

"Enak aja, gue gak gila tau."

"Abis lo senyum-senyum sendiri aneh."

Mikaila kembali senyum-senyum sendiri.

"Adadeh. Udah cepet! nanti telat."

Kevin tidak menyahuti, dia hanya melajukan motor-nya dengan cepat, seperti yang di suruh Mikaila. Sampai Mikaila-pun mengeratkan pelukan-nya di perut Kevin.

💌💌

Beruntung Kevin melajukan motor-nya dengan kecepatan seperti pembalap yaitu Valentino Rossi. Jadi mereka tidak terlambat masuk gerbang yang sebentar lagi akan di tutup.

Biar saja rambut Mikaila jadi berantakan seperti ayam yang baru bangun tidur. Yang penting dia tidak terlambat. Dan mereka kini masuk ke kelas-nya masing-masing.

Sudah masuk kelas, Mikaila masih senyum-senyum tidak jelas. Membuat teman-teman sekelas-nya terheran-heran.

"Lo abis di kasih empan apaan Kai sama Kevin, jadi kaya gitu? Sengkle."

Celutuk salah satu teman-nya Radit.

"Ta* Kambing."

"Ohh pantes."  Mikaila hanya pasang muka kesal.

April yang melihat Mikaila sudah duduk di samping-nya. Dia-pun segera memegang dahi Mikaila.

"Lo gak panas ko Kai."

April terus memegang dahi Mikaila, hingga lama-lama turun ke wajah Mikaila dan di ucek-ucek wajah Mikaila.

Mikaila tidak terima wajah-nya di ucek-ucek dia pun mengucek-ngucek balik wajah April. Dan terjadilah adu ucek-ucekan wajah. Winda yang seperti-nya baru datang, langsung memisahkan mereka. Seperti-nya Winda habis dari kamar mandi, kalo bukan kenapa dia bisa masuk kelas? Kan gerbang sudah di tutup.

"Eh Kambing, lo berdua ngapain sii. Kaya anak kecil aja. Ikutan dong hehe."

April dan Mikaila yang sudah tidak adu ucek-ucekan wajah, mereka hanya memutar bola mata-nya.

"Kalian berdua abis pulang sekolah anterin gue ke mall yaa plis."

"Ngapain emang Kai?"

Tanya Winda.

Saat Mikaila ingin menjelaskan, guru mapel B.Indonesia pun datang. Dan mereka semua balik ke tempat duduknya masing-masing.

"Apa ini bersangkutan dengan Andi? Atau Kevin?" Tanya April dengan berbisik karena takut bila suaranya akan kedengaran oleh guru.

Mikaila tidak menjawab hanya senyum-senyum.

April hanya menoyor kepala Mikaila.

"Deh si oncom dasar. Malah senyum bukannya jawab."

"Hehe."




Udah lupa yaa sama jalan ceritanya? 😂😂

Baca part sebelumnya aja kalo lupa 😂

Tentang Sebuah Rasa [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang