Selesai makan di tempat favoritnya Andi, mereka tidak langsung pulang, tapi mereka malah duduk disebuah taman yang terletak tidak jauh dari tempat makan tersebut. Mereka berdua sedang menikmati es krim cone yang beli di abang tukang es krim tadi. Mereka layaknya sepasang kekasih, tapi nyatanya mereka hanya teman yang menyimpan suatu rasa dihati mereka masing-masing.
"Kai." Panggil Andi yang sepertinya sudah mengahabiskan es krim-nya.
"Iya?" jawab Mikaila yang berhenti memakan es krim-nya dan menengok ke arah Andi.
"Lo cantik, tapi sayang.."
"Sayang? Kenapa?"
"Cie manggil sayang."
"Apa si."
Andi hanya tertawa melihat Mikaila yang salting.
Mikaila-pun cepat-cepat menghabiskan es krim-nya supaya cepat pulang dan berada lama-lama dekat dengan Andi tidak baik untuk kesehatan jantung nya. Sebenarnya tadi selesai makan, Mikaila ingin segera pulang, tapi ternyata Andi malah membawa nya ke-sini serta dibelikan es krim, jadi dia tidak enak untuk menolaknya.
Selesai menghabiskan es krim-nya, Mikaila langsung berdiri, melihat Mikaila yang berdiri dengan tiba-tiba, Andi-pun juga ikut berdiri.
"Kenapa Kai?"
"Itu gue lupa kalo hari ini ada janji sama Kevin." Bohong ya Mikaila berbohong.
Mikaila yang melihat Andi menghampiri-nya, tiba-tiba terkejut dengan yang Andi lakukan, dia membersihkan sisa es krim yang ada di mulut Mikaila dengan tisu, entah darimana dia mendapatkan tisu tersebut.
"Makan lo kaya anak kecil, tapi gue suka."
Mikaila hanya diam membantu, memikirkan kalimat suka yang terlontar dari mulut Andi barusan.
Selesai membersihkan-nya Andi-pun langsung membuang tisu tersebut.
"Dah yuk pulang!" Dan langsung berjalan menghampiri motor ninja-nya. Mikaila yang masih terdiam, baru tersadar bila Andi memanggil-nya dari tadi.
"Kai ayo!"
"I-ya."
Selama diperjalanan tidak ada yang memulai pembicaraan, Mikaila yang sempat syok karena perlakuan manis Andi, dia-pun hanya diam membisu.
-------------------------------
Setelah menghabiskan waktu yang cukup banyak, barulah mereka sampai di depan pekarangan rumah Mikaila, Mikaila-pun langsung turun dan melepaskan helm-nya dan memberikan-nya kepada Andi.
"Mau mampir?"
"Pengen si tapi lo ada janji lagi kan sama Kevin?"
mampus batin Mikaila
"Iya si." Mikaila menggaruk tengkuk-nya yang tidak gatal.
"Yaudah gue pulang deh, sampein salam sama Orang Tua lo dan Ka Davin ya!"
"I-ya, hati-hati!"
Dari balik helm-nya Andi tersenyum menanggapi.
Setelah Andi sudah tidak keliatan, barulah Mikaila memasuki rumah-nya dan ternyata rumah itu begitu sepi, melihat rumahnya yang sepi, Mikaila tidak ambil pusing dia langsung berjalan menaiki tangga dan memasuki kamar-nya, kemudian langsung berbaring di kasur empuk-nya, serta membayangkan perlakuan-perlakuan manis Andi tadi.
Mikaila memegang kedua pipi-nya.
"Gue gak mimpi kan?" tanya Mikaila kepada diri-nya sendiri.
Mikaila tiba-tiba teringat Kevin, dia pun langsung bangun dan mencari handphone-nya, kemudian mencari no Kevin serta menghubungi-nya.
Sambungan-pun tersambung.
Dan ada suara dari ujung sana
"Halo Kai?"
"Keeviiiiiinnn."
"Iya kenapa? Gak usah teriak gitu juga kali, gue kaga tuli."
"Hehe, Kevin lo harus tau-lo harus tau."
"Iye Iye."
"Tadi gue diajakin nganterin Andi buat beli kado ultah ade-nya, terus dia sekalian ngajakin jalan gitu.. kyaa Kevin gue seneng banget, setelah beberapa lama gak berhubungan lagi, dia hubungin gue lagi kemaren."
"..."
"Kevin?"
"Aw shit."
"Kevin lo kenapa?"
"Ah itu tadi ada tikus gigit kaki gue, apa lo jalan sama Andi? Cie ada yang berbunga-bunga nii."
Mendengar suara Kevin yang merintih kesakitan, Mikaila nampak khawatir.
"Kevin, lo gpp? lo kaya kesakitan gitu, Apa perlu gue kerumah lo?"
"Eh gak usah-gak usah, kaya-nya bekas gigitan yang tadi, kaki gue berdarah deh, udah dulu ya kai."
"Gue kerumah lo yaa."
"Gak usah gue lagi di rumah Tante gue, yaudah nanti gue hubungin lagi ya, dadah Kaila."
"Kevin tapi lo besok sekolah-kan?"
"Iya Kaila sayang, dah gue tutup ni."
"Yaudah deh."
Sambungan-pun terputus
"Kevin aneh mana ada tikus di dalam kamar? Tikus ke sasar mungkin yaa?" ucap Mikaila kepada diri-nya sendiri, Mikaila-pun tidak ambil pusing, dia-pun langsung turun dari kasur-nya serta keluar kamar untuk mengambil minum yang ada di dapur, sekalian melihat-lihat rumah-nya, yang seperti tak berpenghuni.
Hai jumpa lagi..
Jangan sungkan untuk memberikan vomentnya saran dan kritik pun diterima 😉

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Sebuah Rasa [HIATUS]
Novela Juvenil[REVISI SETELAH TAMAT] Rasa itu datang dengan sendirinya dan akan pergi dengan waktunya.