Rose duduk dikursi paling pojok ruang osis. Disana ada sekiranya 10 anak. Dari Jungwoo si pemenang olimpiade Matematika sampai Jennie si ketua team cheerleader.
Dan dari 10 anak itu, belum Ada satupun yang ngajak Rose bicara.
"Oke guys, thanks udah ngeluangin waktu kalian buat pembekalan anggota osis baru—" Taeil si ketua osis membuka acara sore itu,
"Sorry," Intrupsi seseorang.
Taeil noleh ke pintu dimana ada Jung Jaehyun yang baru datang, "Silahkan duduk, belum telat-telat amat kok."
Rose membulatkan matanya lebar-lebar waktu pujaan hati jalan ke arahnya. Jung Jaehyun duduk dikursi sebelah Rose!!!
'Stay cool Roseanne stay cool!—
ANJRIT GANTENG BANGET MAMAAAAA' Jeritnya dalam hati, sebisa mungkin cewek itu tidak melakukan pergerakan apapun dan menatap lurus ke Taeil yang lagi jelasin.
Sekujur tubuhnya panas dingin. Grogi. Tapi wajahnya berusaha mertahanin poker face. Padahal Jaehyun disebelahnya gak ngapa-ngapain.
Aduh, mimpi apa sih Rose semalem bisa duduk sebelahan sama pujaan hati?
"Totalnya pas 12 anak. Oke guys kita bagi kelompoknya, per kelompok 2 orang. Yaitu kandidat ketua sama wakilnya." Kata Jisoo setelah ngitung kepala-kepala di ruangan itu.
"Pembagiannya gampang, ini ada dua baris dan enam deret. Kalian akan otomatis berpasangan dengan sebelah kalian. Jadi pas, akan ada 6 kelompok. Paham kan?" Lanjut Taeil.
Mampus lu Roseanne.
"SAMA JAEHYUN!!?" Ini Lisa yang heboh teriak setelah Rose cerita kalo dia bakal jadi partnernya Jaehyun —aka orang yang disukai sahabat mereka.
Rose cuman ngangguk dengan wajah blank. Bikin Sicheng bolak-balik jentikin jarinya di depan muka Rose, takut kesambet.
"Gimana bisa lo jadi satu kelompok sama Jaehyun?"
"Gue... Gue... duuhhhh, gue gatau guys!" Kata Rose langsung nutupin wajahnya sama kedua tangan.
"Rose?"
'Anjrit suaranya Jaehyun' Bulu kuduk Rose berdiri denger namanya disebut dengan halus sama cowok pujaannya.
"Astaga naga!" Lisa sama Sicheng otomatis kaget hingga mundurin posisi duduknya. Gimana engga? Jaehyun tiba-tiba muncul gitu aja di depan mereka.
Rose langsung berdiri, pura-pura biasa aja padahal mah hatinya dag dig dug luar biasa.
"Ya?"
"Oh iya bener ternyata elo Rose" kata Jaehyun sambil senyum dikit.
Rose ngangguk kaku. Ada sedikit rasa sakit gitu ketika Jaehyun gak yakin siapa dia.
"Nih, softcopy tentang materi buat kampanye. Lo aja yang pelajari. Oh ya, tolong print out sekalian."
Rose nerima flashdisk dari Jaehyun. Tapi baru beberapa langkah pergi, Jaehyun balik badan lagi,
"Oh iya, minta id line lo biar gampang contactannya." Cowok putih itu nyodorin smartphonenya. Rose kaget, seneng, malu, nano-nano lah pokoknya!
Sampai Jaehyun pergi pun, posisi Rose tetep sama. Karena Rose emang masih ngebatu, apalagi barusan adalah jarak terdekatnya bersama Jaehyun selama bersekolah. Lisa dan Sicheng dari tadi lirik-lirikan aja jadi saksi buta interaksi sahabat mereka sama taksirannya, ikut seneng.
"Gimana bos? Udah selesai urusan osisnya???" Tanya Mingyu waktu Jaehyun duduk di bangkunya.
"Uuuuuuuuu~" Goda semua temen geng Jaehyun. Yang jadi objek cuma mesem aja.
"Gue dipasangin sama cewek, kok gue gapernah liat dia ya?"
"Anak pindahan kali?" Celetuk Gyujin si alis tebal.
"Ha? Siapa?" Yugyeom nyaut ngalihin atensinya dari game. Kalo denger cewek suka fast respond gitu.
"Gatau siapa nama lengkapnya, kata bang Taeil namanya Rose"
"Oooh, anak itu? Cantik kan?" Jawab Mingyu yang emang tau aja sama semua siswi di sekolah.
Jaehyun ngangguk. Emang, gak bisa dipungkiri kalo Rose itu cantik.
"Sayang, dia anak kere. Awalnya mau gue deketin, tapi pas tau kalo kasta kita beda. Ahh, males banget" Lanjut Mingyu dengan ekspresi ngeremehin. Bikin temen-temennya geleng-geleng sama kelakuan si Mingyu ini.
"Lo mandang materi banget sih blegug." Kata Jaehyun sambil noyor kepala temen satu timnya itu.
"Yaiyalah, ditambah lagi nih ya, dia tuh gak gaul sama sekali."
Jaehyun manggut-manggut doang sambil ngebatin, 'Masa iya?'
"Kak Jisoo!!!! Kak!!! Kak Jisoo!!!" Setengah lari Rose ngejar Jisoo, ternyata dia lagi dengerin musik pake airpod."eh Rose, kenapa?"
"Kak, bisa pindah kelompok nggak?" Tanya dara bermarga Park itu, masih ngos-ngosan.
"Hah? Kenapa? Kan enak kelompokan sama Jaehyun. Udah pasti kan 3/4 isi sekolah ini bakal vote doi? Lo pasti menang Rose"
"Tapi kak—"
"Tapi kenapa??? Eh sorry gue harus ke lab sekarang. Semangat ya Rose!"
Rose langsung lemes. Gimana bisa dia terus-terusan bersama Jaehyun? Kalo natap matanya aja udah buat dia hampir pingsan.
-to be continued-
YOU ARE READING
zero mile -jaerose [discontinued]
Short StoryDari thousand miles ke zero mile. Rose si gadis penerima beasiswa yang naksir berat sama kapten basket sekolahnya.