Who are you?

270 17 5
                                    

Api yang menyala harus disiram dengan dinginnya air.

Normal POV

Mobil bewarna grey itu memasuki halaman yang bernuansa gelap, andrew membuka pintu mobil dan berjalan memasuki rumah, matanya menatap sekeliling mencari istrinya di sekitar tempat yang mereka tinggali.

"sayang" Andrew berjalan menuju kamar yang berada di lantai dua "kamu dimana?" dia mulai kebingungan mencari sang pujaan hati.

"Angel?"

Andrew mulai kebingungan, dia mulai memegang kepala dan menarik rambutnya, Angel nya menghilang.

Andrew memasuki kamar mereka dan melempar barang-barang yang ada didalam, membuat tempat itu sangat berantakan.

Disaat yang sama Angel memasuki rumah. Dia dari supermarket membeli bahan-bahan makanan yang habis.

Angel berjalan pelan memasuki dapur. Tiba-tiba mendengar suara pecahan dari arah kamar di lantai 2

"Andrew astaga, aku tidak mengatakan kalau akan pergi ke supermarket" Angel berlari ke kamar mereka.

"Andrew, kamu kenapa?" Angel mencoba mendekati andrew

"KAU DARI MANA BASTARD, KAU MAU KABUR, KAU INGIN MENINGGALKANKU" Andrew berteriak dengan muka merah karena amarah.

Andrew mendekati Angel yang mulai ketakutan "PLAK" Andrew menampar angel dengan sangat keras membuat telinganya berdengung.

"Kau ketakutan, kau.yang.ingin.meninggalkanku.tidak.perlu.MENANGIS" teriaknya menekan setiap perkataan, Andrew menarik rambut Angel membuat nya meringis.

"maafkan aku Andrew hiks.. Aku hanya ke supermarket hiks" isaknya

"Tidak Kau.Ingin.Pergi.DARIKU" andrew menjauh dan mengambil serpihan kaca di lantai, mengarahkannya ke Angel

"kkamu mau apa?" Angel mundur perlahan

"aku ingin membunuhmu, kau kan ingin meninggalkan ku" dia bersikap seolah-olah anak kecil yang ingin mengambil mainannya kembali

"hikss kau siapa? Kau bukan andrew ku, kau psikopat hiks" Angel mencoba keluar tetapi pintu kamar terkunci, kapan pintu ruangan ini terkunci

Angel mencoba mendekati laci yang ada didekat kasur, mengambil suntik untuk membius Andrew.

"kau mau kemana sayang? Kita bermain lari-larian" dia membuang serpihan kaca itu, sepertinya mood nya berubah lagi.

"andrew kumohon jangan seperti tadi" Angel membuka laci dan mengambil suntik bius, dan mendekati Andrew

"aku tidak akan begitu, jika kau tidak meninggalkan ku" dia berjalan dan memeluk Angel

Angel menyuntikan obat bius perlahan ke lengan Andrew, pria itu tertidur dengan cepat dipelukan Angel.

-----------------

Angel menyiapkan makan malam. Andrew masih terlelap setelah disuntikkan obat bius siang tadi.

Disaat Angel selesai menyiapkan makan malam, Andrew muncul dengan rambut basahnya

"kamu baru bangun?" Angel menghampiri Andrew yang menduduki kursi

"Kepalaku terasa mau pecah" ujar Andrew sambil memijat kepalanya perlahan

"makan lah dulu, sebentar aku bantu pijatkan" Angel duduk dihadapan andrew dan mengambilkannya makanan

Mereka makan dalam diam.

"sayang"

"ya Andrew?"

"aku mau berubah, aku mau kau membimbingku untuk kembali seperti biasa" ujar Andrew

"aku akan membantumu"

"pipi mu, aku tau itu sangat sakit, tapi bahkan kau tidak menunjukkannya padaku, tunjukkan lah jika itu memang sakit" kalimat terbijak yang Andrew ucapkan selama Angel bersamanya

"aku baik baik saja, aku berharap kamu benar-benar ingin berubah" Angel menatap Andrew dengam kesungguhannya

"aku akan berusaha, kau juga harus membantuku"

"aku akan selalu membantumu Andrew, tapi aku takut dengan sikapmu tadi, kamu bahkan berani menamparku"

"aku akan mencoba mengendalikan emosiku" Andrew berdiri dari duduknya "selesai membereskan ini, masuklah kekamar aku akan mengompres wajahmu dan kau akan memijat ku bukan"

"baiklah" Angel mengangguk

Setelah membereskan rumah Angel masuk kekamar dengan membawa kotak p3k dan air hangat di baskom

'cklek'

Angel berjalan perlahan mendekati tempat tidur mereka.

"kau kelihatan sangat kesakitan tetapi bahkan kau tidak memperlihatkan nya" Andrew mencoba mengambil baskom dan kain di tangan Angel

"aku bahkan sudah tidak merasakan sakit lagi" ujar Angel

Andrew secara perlahan mengompres wajah Angel yang lebam karena tamparannya.

"apakah sakit?" tanya Andrew

"sedikit.. Auwwh" Angel merasa kesakitan saat Andrew menekan wajahnya

"jangan menyembunyikan nya, kau hanya perlu memperlihatkannya padaku sayang" sebelah tangan Andrew menggenggam tangan Angel

"aku hanya menunggu mu untuk tidak menyakitiku" Angel menatap dalam manik hitam Andrew

Andrew mengambil salep didalam kotak p3k dan mengoleskan nya di wajah Angel "selesai"

Setelah selesai mengompres andrew mengambil baskom yang berisi air dan kotak p3k dan membawanya kembali kedapur.

Saat Andrew kembali dari dapur, dia melihat Angel yang sudah terlelap. Andrew menaiki tempat tidur, berbaring berhadapan dengan Angel

"kau nafasku Angel, aku bahkan rela melakukan apa saja asalkan kau tetap disisiku". Andrew merapikan anak rambit yang menutupi wajah Angel

Andrew tidur dengan memeluk Angel nya, iya Angelnya.

----------

Oke sang amatiran muncul lagi.
Dimohon untuk vote dan comment, karena ide muncul butuh waktu lama.

Oke guys, ini cerita belum di edit sama sekali, jadi mohon dimaklumi.

Kalau lanjut nya agak lama mohon dimengerti karena penulis lagi sibuk kuliah dan saat ini ada libur semester jadi agak free, bisa sempatkan buat ini cerita yang sudah berjamur

Rose 🌹

P S I K O L O G ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang