Jangan pergi setelah mengetahui nya, bertahanlah dan kau akan menemukan akhir yang indah
A
ngel terbangun dari tidurnya dan merasakan lengan kekar memeluk pinggangnya.
Angel mencoba memindahkan lengan itu tetapi orang itu malah memeluknya semakin erat. "tidurlah lagi" ujar Andrew tanpa membuka mata
"aku ingin membuat sarapan, kamu sudah berjanji ingin pergi ke psikiater kan" Angel berbalik menatap Andrew
"bukankah jadwal nya hanya weekend" Andrew melepaskan pelukannya dan bangun dari tidurnya
"aku mempercepat dan memperketat terapi mu" Angel bangun dan berjalan menuju pintu keluar "bangunlah lalu mandi, aku menunggumu dibawah"
Angel berjalan menuju dapur mereka. Rumah mereka bukan rumah seperti di novel novel yang memiliki luas seperti mension, mereka mempunyaj tempat tinggal yang cukup sederhana untuk orang sekelas Andrew.
Andrew selalu ingin membelikan nya rumah yang mewah tetapi Angel menolak dengan alasan tidak ada yang urus.
---------------------
Ting tong
"Siapa?" Angel menampakkan kepalanya di pintu rumah
"Bolehkah saya masuk?"
"oh maaf, silahkan masuk" Angel membuka pintu dan mempersilahkannya masuk
"Nama saya Kristal" dia mengulurkan tangannya "maaf saya mengganggu, saya mencari Andrew"
"Andrew nya belum pulang, apakah anda mau menunggu" ujar Angel
"saya mau menyuruh nya bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan terhadap keluarga saya" tatapannya terlihat sangat tajam
"maafkan saya, maksud dari perkataan anda itu apa?" Ujar Angel Bingung
"Orang gila itu, telah membunuh ayah saya, membuat ibu saya masuk rumah sakit jiwa" dia menekankan setiap perkataannya "harusnya dia yang masuk rumah sakit jiwa"
"maafkan saya, suami saya memang mengidap Bipolar, tetapi dia tidak mungkin membunuh orang"
"Kau" Kristal Menunjuk Angel "tanyakanlah pada suamimu, sudah berapa banyak dia membunuh hanya karena permasalahan sepele"
"saya akan bertanggung jawab jika perkataan anda benar"
Setelah perdebatan panjang, Kristal keluar dari rumah nya Angel. Angel meyakinkan dirinya kalau Andrew tidak mungkin melakukan itu tetapi sebagian hati kecilnya membenarkan perkataan Kristal.
Karena jadwal Psikoterapi Andrew hari ini dia memutuskan untuk pulang cepat. Dia melajukan mobilnya dijalanan sepi.
Sesampainya dirumah Andrew melihat Angel yang menatapnya dengan ekspresi yang berbeda.
"kau kenapa?" Andrew menghampiri Angel
"kau pernah membunuh orang?" Angel malah balik bertanya
"Apa maksudmu, aku bahkan tidak mengerti"
"Jawab saja Andrew, apa kau pernah membunuh orang?"
"Ya" Andre mengusap rambutnya dengan sela sela jarinya
"KAU PEMBUNUH" Angel berteriak histeris
Andrew mencengkeram dagu Angel kasar "lalu, kau akan meninggalkanku?hahaha"
"KAU GILA" teriak Angel
"Kau tetap akan bersama orang gila ini sayang"
"aku akan pergi, aku tidak mau hidup dengan pembunuh"
Angel melepaskan cengkeramanya dan berjalan menuju kamar. Andrew mengikutinya dan mengunci pintu kamar
Angel mengambil barang barang nya dan meletakkannya di koper. "aku tidak mau hidup denganmu" ujar nya
Andrew tertawa dan membuang koper yang akan dipakai Angel. Andre menghampiri Angel dan menyeretnya ketempat tidur
"lepaskan Andrew, ini sakit" Angel mulai menangis
"Kau tidak akan pergi selangkah pun dari rumah ini" Andrew mengikat kedua tangan dan kaki Angel di ujung tempat tidur
"Lepaskan brengsek" Ujar Angel merontak diatas tempat tidur
'Plak' Andrew menampar Angel
"hiks lepaskan Andrew, kau bukan hanya Bipolar tapi kau juga Psikopat"
'Plak' Andrew menampar Angel lagi "diamlah, atau aku akan membunuh mu disini"
Andrew keluar dari kamar mereka dengan menguncinya.
"hiks hiks"
--------------
Di vote dan comment kawan-kawan
Rose🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
P S I K O L O G I
RomanceSilahkan dibaca kalau minat! Boleh ditinggalkan jika tidak suka. Bisa dikoreksi jika ada bacaan yang salah. Tapi jangan dihujat cerita ini yaa. Makasih semua, yang masih baca cerita berlumut ini 🌹