Pada pagi hari, Angel meringkuk diatas tempat tidur dengan terisak, dia mencoba segala cara agar bisa keluar dari kamar tetapi Andrew bahkan mengunci semua jendela di kamar ini.
Angel bahkan belum memejamkan mata semalaman, dia selalu mencari cara agar bisa keluar dari tempat ini tetapi hasilnya nihil.
Terdengar derit pintu yang perlahan dibuka, Angel menutup mata sesaat sebelum pintu terbuka.
Andrew melangkah mendekati Angel dengan membawa nampan dan meletakkannya diatas meja.
"sayang bangun, kau belum makan dari kemarin ini" Andrew mengelus puncak kepala Angel dengan lembut
"Kau tau, aku sangat menyesal melakukan hal kemarin". Dia ikut berbaring disamping Angel dan memeluknya.
Angel membuka mata perlahan dan melepaskan pelukan Andrew "aku mau sendiri, aku butuh waktu untuk mengerti..." Angel menggelengkan kepalanya " tidak, aku bahkan tidak bisa mengertinya Andrew".
"Aku bukan pembunuh sayang, bukan aku yang membunuhnya" Andrew memeluk Angel kembali tetapi dia mendapatkan penolakan.
Angel mencoba duduk "Aku ingin pergi, kumohon biarkan aku pergi" Dia menatap Andrew "disaat kepergianku, aku berharap kau akan berubah, aku ingin hidup dengan Andrew yang baru".
"Aku berjanji akan berubah sayang, semua butuh waktu". Andrew duduk dan memegang tangan Angel
"Sudah terlalu lama Andrew aku menunggu mu berubah, kau selalu bilang akan berubah tapi kau mengulanginya, menyakitiku" Angel terisak "... Kau bahkan membunuh"
"Bukan aku yang membunuh nya sayang"
"TAPI KAU YANG PERINTAHKAN.."
PLAK
Telinga Angel berdengung saking kuatnya tamparan Andrew
"Aku tidak suka ada yang membentak" Andrew menatap Angel nyalang.
"hahahaa". Tawa Angel bergema "sedikit lebih lama aku disini, kejiwaan ku juga akan terganggu"
"Kau makanlah, aku tidak mau memperpanjang masalah". Andrew berdiri dan berjalan keluar.
"aku tidak akan makan, biarkan aku pergi atau aku akan mati kelaparan" Lirih Angel
"Aku bahkan tidak yakin kau akan menahan lapar dalam waktu 24 jam" Selesai mengucapkan nya Andrew menutup pintu dengan keras.
Dia pergi ke kantor bahkan tanpa menyentuh makanan yang sudah dibuat oleh pelayan.
---------
Andrew merasa tidak tenang di kantor, seluruh pikiran nya bahkan tertuju pada Angel dirumah.
Angel bahkan belum menyentuh makanan nya dari kemarin, dia bahkan berfikir waktu bergerak sangat lambat.
"Selamat siang tuan". Sekretaris masuk kedalam dengan membawa banyak berkas
"Aku tidak menyuruh mu masuk tanpa diketuk" Sikap dingin dari Andrew tidak bisa dia sembunyikan.
"Maaf tuan tapi aku sudah mengetuk nya" Sekretaris yang bernama Alika menundukkan kepalanya takut.
"Simpan berkas nya diatas meja dan kau bisa keluar sekarang" Dia bahkan tidak ingin menatap sang sekretaris.
"Terima kasih tuan".
Drrrrtt drrrtt
Terdengar dering hape dari Andrew, tapi bahkan dia berniat mengangkatnya.
Drrrrrtt drrrrtt
Drrrrrtt drrrrrtt
Dia mengangkatnya dengan perasaan marah
'Kau tidak tau kalau aku sedang sibuk'
'Maaf tuan saya mengganggumu, nyonya Angel sekarang berada dirumah sakit karena percobahan bunuh diri.....'
Pikiran nya kosong, Andrew bahkan tidak bisa mendengar suara diseberang sana.
-------------------
Kayak tidak nyambung wkwk. Tidak di edit sama sekali, nanti sekalian di edit semuanya.
Oh iya ini sekitar 3 chapter lagi selesai Bipolar ini.
Saya akan usahakan update seminggu sekali sekarang, dimulai dari awal maret.
Awalnya dulu sering sekali membaca buku tentang psikolog tapi karena semenjak 2017 saya masuk kuliah yang berbanding terbalik dengan hobby saya dengan psikolog jadi sudah tidak pernah lagi membaca.
Karna akhir tahun mau fokus ke Tugas Akhir, insya Allah saya akan menyelesaikan utang saya sebelum sibuk tugas akhir.
Cium jauh buat yang sudah membaca cerita tidak jelas ini
Rose 🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
P S I K O L O G I
RomanceSilahkan dibaca kalau minat! Boleh ditinggalkan jika tidak suka. Bisa dikoreksi jika ada bacaan yang salah. Tapi jangan dihujat cerita ini yaa. Makasih semua, yang masih baca cerita berlumut ini 🌹