Kenapa harus menungguku pergi agar kamu berubah
Andrew berlari memasuki rumah sakit, pembantu mengabarkan jika Angel berada di ruang ICU karna kehabisan banyak darah.
Andrew melihat pembantu berada di depan pintu ruang ICU, dia menghampirinya.
PLAK
"Aku bahkan hanya menyuruh mu menjaga satu orang tapi kau bahkan tidak becus". Andrew mencengkeram leher pembantunya.
"hikss hikss, maafkan aku tuan" Pembantu yang sudah lanjut usia itu menangis terisak.
Andrew melepaskan cengkeramannya, dan terjatuh dilantai
"hiks... hiks, aku sudah berjanji akan berubah.." Dia meringkuk seperti anak kecil "Dia bahkan tidak tau kalau aku selalu terapi secara teratur"
Andrew duduk dilantai memeluk kedua lututnya "Dia bahkan tidak tau kalau aku ingin membunuh diriku sendiri jika menyakitinya"
Andrew mengangkat kepalanya dengan menatap pembantunya "apakah orang seperti ku tidak bisa bersama dengan orang yang kucintai"
Tatapan mata nya seperti orang yang sangat putus asa.Air mata nya tidak pernah berhenti mengalir, matanya selalu menatap ruang ICU. Dia bahkan tidak berani masuk karena sikap pengecut nya.
"masuklah tuan, nyonya Angel pasti menunggumu" Pembantu yang bernama Asih itu mendekat ke Andrew dan mengusap punggung sang majikan.
"Apakah kondisinya sangat buruk?"
"Nyonya Angel melukai perutnya dengan cermin yang berada dikamar tuan"
"Dia bahkan berani meninggalkan dunia ini karena tidak ingin bersamaku". Andrew bahkan tidak berhenti memngeluarjan air mata.
"maafkan saya tuan karena mengetahuinya setelah tubuh nyonya bahkan sudah dingin, saat saya membawanya ke rumah sakit dokter masih menemukan denyut nadinya" Asih sangat merasa bersalah.
"Terima kasih karena telah menyelamatkannya"
Andrew berdiri dan berjalan pelan memasuki ruang ICU, dia membuka pintu dengan sangat pelan takut Angel terganggu.
Dia melihat Angel diatas tempat tidur dengan dipenuhi berbagai alat yang bahkan dia tidak mengerti, nafasnya bahkan keluar sangat pelan.
Angel terbaring dengan sangat lemah, bahkan Andrew bahkan takut jika sentuhan nya akan membuat Angel terluka.
Dia menciumi seluruh wajah Angel, perlahan Andrew memegang perut Angel sangat perlahan, dia takut Angel semakin terluka.
"Sayang bangunlah, aku akan menuruti semua permintaan mu jika kau memberiku kesempatan terakhir" Air mata Andrew bahkan menetes mengenai wajah Angel.
"Aku minta maaf atas semua kesalahanku, bahkan permintaan maaf ku sekarang tidak berguna" Dia tidak berhenti menciumi wajah wanita yang dicintainya.
"Aku minta maaf tolong sadarlah dan aku berjanji akan memperbaiki semua kesalahanku sayang" keputusasaannya terlihat dari mata nya
Tiba tiba alat yang menjadi penopang hidup Angel mengeluarkan garis lurus.
-------------
Sebenarnya ngga mau lanjut, tapi otak ku lagi mumet jadi dilanjut saja.
Maaf sekali karena cerita ini sangat berantakan.
Rose 🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
P S I K O L O G I
RomanceSilahkan dibaca kalau minat! Boleh ditinggalkan jika tidak suka. Bisa dikoreksi jika ada bacaan yang salah. Tapi jangan dihujat cerita ini yaa. Makasih semua, yang masih baca cerita berlumut ini 🌹