Missing U (2)

713 68 3
                                    

Lanjutan yg tadi... Entah ini bakal ada lanjutannya apa end gitu aja..

-------------

Satu minggu kemudian..

"Oppa, benarkah berita itu.? Top sunbae-nim dalam masalah.?" jieun yg baru saja datang langsung 'menyerbu' jiyong dengan segala pertanyaannya.

"Wae.? Kenapa berita itu baru muncul sekarang.? Kenapa di saat kau akan comeback.? Kenapa saat top sunbaenim sudah masuk wamil.? Oppa wae.?"

"Bisakah kau tidak bertanya dulu.?!" bukannya jawaban tpi sebuah bentakan yg jieun terima.

Jieun diam di tempat menatap perasaannya yg kaget setelah di bentak oleh kekasihnya.

"A.. Mmianhae." sesal jiyong setelah menyadari tindakannya. Mematap wanita di depannya diam serubu bahasa, bahkan gadis itu membuka matanya lebar2.

"Jieunah mian, aku tidak bermaksud membentakmu aku hanya sedang pusing dengan pemberitaan hari ini.." jiyong benar2 menyesali tindakan bodohnya, bagai mana bisa ia membentak wanita yg ia cinti hanya karna banyak bertanya.

Jieun menhampirinya melebarkan senyum serta menangkup wajah pria yg sedang mengalami hari sulitnya.
"Ara.. Aku mengerti.." angguknya paham, ia tau jika saat ini pria itu tidak bisa di ganggu dengan pertanyaan2nya yg bisa saja menambah stres leader bigbang itu.

"Jangan terlalu di pikirkan, fokus saja pada pekerjaanmu, oke."

Jiyong menganggukan kepalanya kemudian menaruhnya di dada jieun serta memeluk pinggang gadis itu dengan erat.
Ia sangat bersyukur karna memiliki wanita yg begitu pengertian terhadam kondisi dn pekerjaanya.

"Malam ini kau menginap di sini kan.?" jiyong mendongakan kepalanya, memasang ekspresi memelas agar jieun menuruti kemauannya.
"Eummmm" gadis itu tidak langsung menjawab, ia memberi jeda sembari memutarkan bola matanya.
"Aku membutuhkanmu." racuk jiyong yg kembali membenamkan kepalanya di dada jieun serta semakin mengeratkan pelukannya.
"Apa imbalannya.?" tangan halusnya membelai surai hitam jiyong, membelainya dengan sayang dn penuh cinta.
"Apapun, apa yg kau inginkan akan ku kabulkan. Asal jangan memintaku untuk menjauhimu.." gombalnya tanpa melepaskan pelukannya.
"Dasar pria pengubral gomal." jieun terkikik geli dengan gombalan jiyong sangat mainstream.

"Aku ingin kau makan." jieun menepuk pundaknya memaksa pria itu mendongakan kepalanya.
"Makan.?" alisnya berkerut menatap jieun yg senantiasa tersenyum.
"Aku tidak berselera makan." ia kembali memeluk jieun dn membenamkan kepalanya di dada solois muda tersebut.
"Belum ada lima menit kau bilang bisa mengabulkan permintaanku tpi, sekarang.? Sudah aku pulang saja!" ancam jieun dn melepaskan paksa pelukan jiyong.
"Aku tidak lapar, babe." racuk jiyong seraya menggenggam tangan jieun agar tidak beranjak meninggalkannya.

"Tapi wajahmu pucat dn badanmu semakin kurus, kau bisa sakit jika seperti ini." jieun menghawatirkan kondisi jiyong yg akhir2 ini memiliki banyak kegiatan, belum dengan pemberitaan salah satu member bigbang yg sedang memanas, jiyong semakin kurus karan memikirkan semua hal itu.

"Aku akan makan tpi kau tidur denganku.." ujarnya memberi penawaran sembari melemparkan senyum nakalnya.
"Apa haraga diriku hanya seharga makan malammu.?" cibir jieun mencubit kedua pipi jiyong dengan gemas.
"aku benar2 tidak lapa, sayang." racuknya.
"Baiklah2 kau tidak lapar, aku tau. Tapi lihat badamu.? Kau semakin hari semakin seperti tengkorak hidup." sinisnya dn berusaha melepaskan diri dari 'jeratan' jiyong.

"Aku akan menyiapkan makan malam dn kau harus makan." kaki lincahnya sudah menuju dapur dn di ikuti Ai di belakangnya.
"Jika kau tidak mau makan, jangan harap aku tidur denganmu malam ini. Aku akan tidur dengan Ai." ancamnya sembari menyiapkan segala peralatan masak dn mengeluarkan beberapa sayuran dari kulkas.

GDIU💕💕💕💕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang