untitled 11

589 56 5
                                    


2 hari kemudian..

"Eonni waegurae.?!" panik jieun saat tiba2 yoo in na menghubunginya sambil menangis.

"Aku akan kesana sekarang juga.." jieun Buru2 mematikan panggilannya lalu segera bergegas mencari dompet dan jaketnya.

Dengan tergesa-gesa gadis itu menuruni anak tangga karna kebetulan lift yg biasa ia gunakan sedan ada perbaikan, jadi terpaksa ia menggunakan tangga darurat.

Setelah sampai ballroom apartement ia segera berlari keluar untuk mencari taksi ia takperduli banyak pasang Mata menatapnya karna yg paling penting saat ini adalah sang sahabat.
Rasa trauma itu masih terasa, ia tidak ingin kehilangan sahabatnya lagi hanya karna ia terlalu acuh dn tidak perduli dengan masalah sahabatnya.

"taksi!" jieun langsung menyetop taksi yg melintas.

Si supir taksi melongo saat jieun memasuki taksinya,  pria paruh baya itu merasa sangat beruntung hari ini karna penumpanya itu adalah selebriti top.

"Pak antarkan aku ke alamat ini." jieun memberikan kertas alamat kepada pria itu dn barulah pria itu tersadar.

"Baik nona." angguknya masih setengah tak percaya.

Taksipun meluncur kealamat yg di tuju dn si ahjussi yg sedang menyetir itu tak henti hentinya tersenyum sembari menatapi kaca spion.

"Aku sangat beruntung.." gumamnya menatapi jieun yg sedang melihat ponsel.

Tak butuh waktu lama untuk jieun sampai di tempat tujuan.

Setelah membayar uang taksinya jieun segera masuk dengan terburu sampai-sampai ia tak sadar jika tempat yg ia tuju adalah resto yg dulu pernah menjadi saksi perselisihan antara ia dn jiyong.

"Teman anda ada di ruangan vvip, mari." ajak seorang pelayan mengantarkan jieun keruangan yg sudah di booking.

"Silahkan." wanita itu mempersilahkan jieun untuk masuk setelah mereka sampai di depan ruang vvip itu.
"Ne..  Gamsaminda." angguk jieun berterimakasih.

Setelah menyelesaikan tugasnya  si pelayanpun meninggalkan jieun sendiri.

"Eonni mian aku terlambat.!" panik jieun tanpa melihat siapa yg ada di hadapannya.

#deg jantung gadis itu seolah berhenti saat melihat orang di hadapannya.
Begitu juga orang itu, ia Juga kaget saat jieun memasuki ruangannya.

Jiyong dn jieun sama2 'di jebak' oleh sahabatnya, ini adalah rencana dua orang yg sekarang sedang tertawa tawa di ruangan lain.

------

15 menit berlalu dn selama itu tidak ada satupun yg memulai percakapan.
Sampai pada akhirnya jieun memilih mengalah, suasana canggung ini harus di akhiri.

gadis itu gugup sendiri saat harus mengawali pembicaraan, ini pertemuan pertama mereka setelah masalah rumit kemarin.

"Apa kabarmu oppa.?" tanya jieun mengawali.
"Tidak begitu baik." jawab jiyong jujur.
"aku baru ingat jika tempat ini adalah tempat terakhir kali kita berbicara." katany mengulum senyum.

"Sudah lama kita tidak berjumpa dn kau semakin cantik." pujinya, lelaki itu selalu berhasil membuat hatinya berdegup dn selalu berharap.

Jieun pov..

Pria ini selalu berhasil menghipnotis, apa yg harus aku lakukan.

"Ji."

Bahkan suara khasnya membuat aliran darahku bergejolak.

"Maaf atas yg kemarin." ucapnya dengan sorot mata yg lembut.

'Aku sangat merindukannya.'

"Oppa tidak perlu minta maaf, ini semua hanya karna aku terlalu terbawa perasaan.. Aku.. Terlalu banyak berharap dengan kedekatan kita.. Aku.. Bahkan aku tidak bisa membedakan mana perhatian seorang teman dn_"

GDIU💕💕💕💕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang