"Ma aku berangkat ya doakan hari ini menjadi hari yang menyenangkan." Suaraku yang lantang mengisi ruang tv saat itu sambil menghampiri mama yang berada di dapur. "Iyaa semoga hari pertama mu di sekolah hari ini menyenangkan." Jawab mama sambil berjabat tangan denganku.
Hari ini sama seperti sekolah yang lain pada umumnya. Menyambut tahun ajaran baru bersama peserta didik baru diadakan MOS atau Masa Orientasi Siswa.
Yaa cukup menyenangkan lah hari ini. Sama seperti hari hari ku di SMP dulu. Bertemu dengan teman teman, bergosip dimana mana dan tertawa bersama. Hanya bedanya sekarang aku sudah SMA dan pasti akan ada kawan baru lagi yang datang dan memenuhi hari hariku nanti.
..Sesampainya di rumah...
Yaa sepi seperti biasa karena mama papaku masih bekerja dan di rumah hanya ada adikku yang sedang tidur.
Setelah berganti pakaian ku berlari ke kamar lalu kurebahkan tubuhku di atas kasur. Kubuka hp dan mendengarkan musik seperti biasa.
Dan...
Fikiranku tertuju pada laki laki itu lagi.
Yang ada di otakku saat itu adalah
Apakah dia juga sekolah di sekolah yang sama sepertiku? Karena seharian tadi aku belum melihatnya.
Yang kedua jika dia bersekolah yang sama denganku apakah kita akan sekelas?
Atau mungkin duduk sebangku?
"Ahhhh tidak tidak hilangkan dia dari otakmu Has." Ucapku yang sambil ngomong sendiri pada saat itu.Sudah sekitar 3 hari aku bersekolah di SMA itu. Dan aku adalah siswi kelas X MIPA 2. Dan harapannya itu adalah kelas yang tepat dan berisi teman yang baik dan mudah diajak bergaul denganku yang super cerewet ini haha. Ketika aku mengelilingi sekolah bersama 3 teman baru ku yaitu Nadia, Alisya, dan Caca tiba tiba mataku dikagetkan dengan datangnya anak laki laki yang keluar kelas dengan berlari sehingga membuat kami berempat kaget dan berteriak layaknya anak perempuan pada umumnya. Anak itu adalah siswa kelas X MIPA 4 yang kelasnya tak jauh dari kelasku.
"Ihh dasar yaa anak laki laki kalo udah main suka kelewatan! Semua yang di depannya main seruduk aja. Ya seperti orang tak berdosa seperti kita ini tadi." Celetuk Alisya sambil emosi melihat kelakuan Devin tadi.
"Duh pasti dia tadi calon preman di sekolah kita Sya! Bahaya dong kalau generasi di sekolah ini calon preman semua. Malah jadi nya sekolah preman bukan sekolah berintegritas yakan?" Tambah Nadia menjawab ucapan Alisya tadi. Akhirnya kita berempat pergi meninggalkan tempat itu dan menuju kantin.Sungguh hari hari ku di sekolah baru menyenangkan walau masih relatif sama dengan kehidupanku SMP dulu. Paling tidak banyak pengalaman baru yang aku dapatkan.
2 bulan kemudian....
Malam itu hanya kuhabiskan dengan tiduran dan bermain hp saja di kamarku yang super nyaman. Sambil mendengarkan musik dan ikut bernyanyi dalam banyak lamunan mimpi di kepalaku membuat mata tiba tiba saja mengantuk. Padahal itu baru jam 8 malam. Dan fix itu bukan jadwal tidurku.
Drttttttt..!!!!!! Drttttt..!!!!!
Sontak saja getaran hp ku cukup membuat kaget. Dan setelah kubuka ternyata ada BBM masuk. Notifnya cukup jelas ada di layar atas hp dan ku scroll layarnya.
"ASTAGAAA!!!" Ucapku spontan tanda kaget
BBM itu berasal dari Devin. Ya Devin cowok itu. Ternyata kita sudah lama saling menyimpan kontak BBM tapi aku benar benar baru menyadarinya malam itu.DEVIN ALFARIZ : PING!!!
DEVIN ALFARIZ : PING!!!
DEVIN ALFARIZ : PING!!!
HASNA AFIFAH : Ya ada apa?
DEVIN ALFARIZ : Mau minta tolong
boleh?
HASNA AFIFAH : Minta tolong apa?
DEVIN ALFARIZ : Mau minta pin BBM
temen kamu sekelas
namanya Alya itu lhoPesan itu masih aku baca saja. Belum aku jawab. Karena dia minta pin BBM teman sekelasku Alya. Dia adalah cewek yang alergi banget sama cowok apalagi yang dia nggak kenal. Setahuku sih Alya tidak kenal Devin. Ya Alya adalah cewek yang terkenal cantik di kelasku. Mungkin saja Devin minta pinnya untuk permulaan menjadikan Alya pacarnya. Itulah yang ada di fikiranku saat itu.
Akhirnya...
HASNA AFIFAH : Maaf yaa info buat
kamu. Alya nggak
punya BBM. Mending
kalau ada kepentingan
langsung aja ketemu
orangnya.
DEVIN ALFARIZ : Ayolah aku mohon
minta pinnya. Nanti
aku kasih hadiah deh.Anak itu masih saja ngeyel. Dan aku pun juga emosi menjawab pesannya itu.
HASNA AFIFAH : Yaudah lah kalo
nggak percaya
mending tanya
langsung ke orangnya.Ternyata balasan ku itu adalah percakapan terakhir kami karena mungkin dia sudah tidur.
Malam hari nya ia masih BBM aku sampai akhirnya aku mengarang cerita tentang Alya ke Devin. Kalau Alya itu adalah anak tomboy yang tak pernah mau kenal dengan anak laki laki yang tak dikenalnya. Dan dia akan melakukan hal luar biasa dan tak terduga ke si laki laki itu.
Ternyata Devin percaya dengan ceritaku. Ia langsung bilang menyerah dan akan mencari incaran lain untuk jadi calon pacarnya.Percakapan kami terus berlanjut hingga malam hari. Yaa dikarenakan chat kita nyambung dan bisa dibilang menyenangkan.
Lama kelamaan....:*...
*****************
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalilah Jika Kau Mau
RomanceAndai Kalian menjadi aku, apa yang ingin kalian ungkapkan? Waktu bersamanya sangat singkat, tapi mengapa kenangannya bisa menetap se lama ini? Kenapa tak singkat juga? Dan aku tak bisa melupakan itu semua. Karena kasihmu terlalu dalam menyelam dala...