Tak Seperti yang Aku Fikirkan

35 4 0
                                    

Keesokan harinya di sekolah....

Pagi itu seperti biasa aku disambut oleh Nadia, Alisya, dan Caca dengan sapaan paginya yang cukup membangkitkan semangatku.
"Selamat pagi anak cantik bagaimana kabarnya pagi ini? Masih dilanda galau?" Ucap Caca sambil mengantarku ke tempat duduk.
"Yaa masih seperti pagi pagi biasanya. Dan cukup karena aku tak pernah merasa galau atau apapun karena hanya menganggu fikiranku saja Hahahaa..." jawabku dengan riang
Waktu itu Hafiz belum datang. Langsung saja kuceritakan kejadian semalam kepada mereka bertiga

"Woii guys, sini nggosip pagi dulu lahh. Aku mau curhat nihh tapi jangan ember." Ucapku pelan sambil kita berhadap hadapan.
Tampak wajah mereka serius akan mendengarkan ceritaku.
"Tadi malem aku ditembak cowok sekali.." huft belum sempat aku menyelesaikan kalimat, si Alisyaa langsung memberondongku dengan seribu pertanyaannya
"Hahhh seriuss? Siapa cowoknyaa? Aduhh Has.. terus kamu terima yang mana? Anaknya kek gimana?" Jawab Alisya dengan hebohnya
"Kalian jangan bilang siapa siapa ya. Cowoknya adalah Hafiz dan Devin anak kelas XI MIPA 4. Sstttt!!!"
"Whatttt!!!!! Mereka berdua??? Gilakkkk ini mahhh!!!! Terus kamu nerima yang mana." Sontak saja Caca menanggapi jawabanku dengan suara yang keras dan cukup mengagetkan seisi kelas pagi itu.
"Udahh diem jangan keras Ca. Dengerin yaaa guys. Tadi malem aku bener bener bingung. Rasanya pengen pingsan. Yaa tapi aku bakalan ngasi jawaban ke mereka. Dan yaudahh aku pilih Hafiz buat jadi pacarku hehe. Tapi pliss kalian jangan bilang siapa siapa yaaa. Aku malu nih soalnya aku baru pertama ini pacaran." Jawabku lagi.
"Wihhh cieee! Hasna udah nggak jomblo lagi." Celetuk Alisya sambil mencubit pipiku.

Akhirnya kuceritakan semua hal yang terjadi tadi malam secara lengkap ke mereka bertiga sampai bel masuk berbunyi.

Di kelas aku masih cukup canggung dengan Hafiz. Padahal sebelum kita jadian aku sering mengusilinya bahkan kita sering ngobrol sendiri disaat pelajaran. Tapi hari itu benar benar tak seperti biasanya. Kalimat yang kami saling ucapkan bahkan bisa dihitung dengan jari.

Dan sampai hari kedua pacaran sikap kita masih seperti itu karena ya mungkin aku baru pertama itu pacaran heheee ..

-

****************

Kembalilah Jika Kau MauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang