3

299 59 3
                                    

***




Recommended Song : Chen & Chanyeol – If We Love Again (ost. Two Yoo Project – Searching for Sugar Man part 32)




***

Lucas Wong, atau Yukhei Wong, pemuda berusia 25 tahun berdarah Paris-Hong Kong kini menjabat sebagai CEO Wong Corp, salah satu perusahaan fashion terbesar di Perancis. Berkat ketekunan dan sifat humblenya dia berhasil menggaet sejumlah desainer ternama dan perusahaan besar lain untuk bekerja sama dengan perusahaannya dalam kurun waktu 1,5 tahun. Tidak banyak memang, tetapi merupakan suatu kebanggaan sendiri untuk ayahnya. Keputusannya untuk mengizinkan Lucas dan adiknya, Chenle melanjutkan pendidikan di Seoul tidak sia-sia. Mereka bertemu orang-orang yang perlahan berhasil mengubah seorang Lucas yang tadinya egois, bertindak semaunya sendiri dan Chenle yang manja menjadi pribadi yang lebih baik.

Mengapa Seoul? Jawaban dusta Lucas adalah karena sahabatnya, Mark melanjutkan kuliahnya di sana. Chenle yang manja dan penurut dengan kakaknya otomatis meminta ikut.

Tn. Wong tidak menyangka putra pertamanya akan mengambil keputusan sejauh itu, berkuliah di Korea? Karena Mark juga berada di sana? Mungkin Lucas lupa bahwa ayahnya bersahabat dengan ayah Mark. Tn. Lee yang mengatakan sendiri bahwa Mark memutuskan pulang ke Kanada dan menetap di sana setelah lulus SMA. Lagipula bahasa korea Lucas yang sama sekali zero pasti akan membuatnya susah berkomunikasi di sana. Beruntung adiknya bersedia ikut, karena ia cukup lancar berbahasa Korea belajar dari beberapa teman sekolahnya yang berasal dari sana.

Mari kita lihat bagaimana kehidupan mereka di negeri orang, hitung-hitung menonton acara survival life versi putra Wong, pikir Tn. Wong.

Uang bulanan yang diberikan hanya sepertiga dari biasa, tanpa black card, sebuah apartemen fasilitas standar yang letaknya tidak terlalu jauh dari kampus Lucas dan sekolah Chenle, sebuah mobil Mercedes Benz W205 keluaran lama dan sepasang sepeda lipat untuk kendaraan mereka sehari-hari. Apartemen dan biaya sehari-hari mereka sendiri yang membiayai, ayahnya hanya mencarikan apartemen. Beruntung keduanya tidak protes, asalkan ayahnya mudah dihubungi jika mereka meminta bantuan.

Dugaan ayahnya memang benar. Lucas yang kesulitan dengan bahasa Korea akhirnya menggantungkan sebagian besar nilainya terhadap teman sekelasnya Kim Doyoung, orang yang pertama kali ia kenal saat pertama masuk kuliah. Kecerdasannya dan bahasa Inggrisnya yang baik membantu Lucas memahami penjelasan dosen. Doyoung juga membantunya belajar bahasa Korea, sayang sikap Lucas yang egois dan malas membuat Doyoung berulang kali menyabarkan hati.

Lucas sangat berterima kasih dan berhutang budi padanya, sehingga ia mengusulkan Doyoung untuk bekerja di kantor ayahnya. Entah bagaimana nasibnya jika ia dulu mementingkan egonya pulang meninggalkan Doyoung yang lupa membawa payung dan berdiri sendirian menunggu hujan reda yang ternyata masih turun keesokan paginya.

"Tidak biasanya kau datang dengan wajah secerah ini."

"Eoh? Apa ada yang berbeda denganku?"

Doyoung menumpu tubuhnya pada meja dan meneliti Lucas dari bawah ke atas, dan berhenti pada wajahnya. "Kau terlihat lebih cerah hari ini." Senyum lebar tersungging di wajah pemuda Wong itu. "Aku tahu penyebab wajahmu cerah setiap hari adalah noona desainer itu, tapi kali ini berbeda. Kau bertemu siapa lagi belakangan ini?"

"Sebenarnya aku hanya menghubungi Chanyeol hyung dan Wendy noona tadi pagi. Mungkin suara merdu Wendy noona yang membuatku begini, hehe."

"Yah, kuharap kekasihnya tidak sedang kunjungan ke Paris, Luke. Dia bisa mendengarnya nanti. Kau tahu betapa over-protektifnya dia pada Wendy noona." Doyoung beralih duduk di kursi kerjanya dan memasang kacamata bacanya. "Melirik Wendy noona saja kau kena bogem mentah darinya."

If We Love Again (ChanYoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang