"awas," ujar gue dingin karena harry menghalangi jalan menuju kursi gue. calum segera duduk ditempatnya dan menatap gue iba.
"wanda kenapa?" tanya zayn inisiatif,
"iya woi lu kenapa sih? bete lagi?" tanya harry. gue hanya menggeleng pelan.
"udah beres kan kerkom nya? kirimin file nya ke email gue, har," ujar gue pelan sambil membereskan barang-barang gue.
"wanda mau kemana?" tanya calum bingung,
"pulang," gue menjawab pertanyaan calum singkat.
"yeu gitu ya lu, gak asik," kata harry.
"wan jangan dulu pulang, elah. belum ngobrol juga," ujar zayn,
"ini juga kan ngobrol," jawab gue,
"wan makan ya? nih pake pocket bac gue," ujar calum lalu memberikan pocket bac kepada gue.
"gausah," ujar gue pelan. zayn dan harry memandang calum bingung. beberapa saat kemudian, zayn dan harry izin untuk ke kamar mandi dan memesan makanan lagi karena masih lapar katanya. tinggal menyisakan gue dan calum disini.
"wan," ujar calum, "mau gue panggilin michael-nya kesini?" tanya gue. gue menggeleng. calum berpindah posisi jadi disebelah gue.
"kalo mau nangis, nangis aja, wan," kata calum, "biar lega," ujarnya.
"g-gue cuma cape, cal," ujar gue,
"tau gak sih semua tugas dari semua kelas gue yang ngerjain. dan sumpah itu bikin hidup gue jadi beban. mangkanya waktu itu gue bete. kadang gue diem biar gak meledak sama kalian. tapi ujungnya kalian kena kan," ujar gue pelan,
"mangkanya gue seneng kalian mau kerja kelompok. selain bikin beban gue ngurangin, kalian kadang suka bercanda jadi gue lupa sama semua tugas," ujar gue. calum tersenyum lalu menggengam tangan gue lembut.
"lo harus belajar nolak, wan," kata calum, "coba sesekali lu berani bilang enggak. kasian lo nya juga kan, jadi cape terus,"
"iya, cal. tapi gue gak bisa," ujar gue, "kayak–seolah-olah gue pasrah gitu aja loh," ujar gue,
"ya mangkanya, wan. lo harus belajar. coba dari hal-hal kecil dulu. nanti lo pasti berani bilang enggak ke mereka yang nyuruh lo ngerjain tugas kelompoknya," ujar calum.
gue terdiam sebentar. lalu tangan calum menyentuh kepala gue. seolah-olah agar gue bersender di pundaknya. lalu ia mengusap samping kepala gue pelan. tubuh gue panas dingin akan perlakuannya, tapi gue gak bisa nolak.
"kalo michael kenapa?" tanya calum. yang membuat posisi gue kembali seperti semula.
"michael," ujar gue, "sebenernya gue gak masalah kalau dia lagi sama siapa aja apalagi sama crystal. tapi kadang dia yang suka boong bikin gue kesel, cal. padahal kalo aja dia jujur, gue gaakan marah, kok," ujar gue.
"lagian masa gue larang michael pacaran sama pacarnya. yakali," ujar gue. calum mengelus kepala gue pelan.
"coba nanti lo ngobrol, ya, sama michael. gue bantuin nanti," ujar calum. gue mengangguk pelan.
"cal," panggil gue, "hm?"
"makasih lo mau dengerin gue,"
"iya, wanda. my pleasure," ujar calum tersenyum.
"makan dulu," ujar calum tiba-tiba,
"gamau," ujar gue,
"wan nanti lo sakit,"
"gapapa,"
"jangan gapapa-gapapa. makan," calum menyodorkan makanan milik gue. mau tak mau gue menyantapnya. sebelumnya gue memakai pocket bac milik calum untuk mencuci tangan.
calum hanya terdiam sambil memerhatikan gue memakan makanan ini. sesekali calum mengelus kepala gue pelan yang bikin gue nyaman ada dideket dia.
"udah kenyang?" tanya calum,
"em–sebenernya belum, sih," ujar gue pelan, "but it's okay. i'll eat at home," ujar gue,
"eh–gapapa. gue pesenin lagi," ujar calum lalu bangkit dari kursinya.
ashton,
im sorry. its not only you, again.
κελασ σεςαραη • 5σοσ
gue sedang berada di kasir, memesan makanan untuk wanda. dan cara gue memperlakukan dia, terlihat kalo dia nyaman sama gue. i know but, gue sometimes kasian sama wanda. dia emang pinter. tapi bukan berarti kalo tugas kelompok harus dia yang ngerjain. apalagi itu adalah alasan dia bete dan susah kalo gue, zayn, dan harry ngajak wanda main. dia ngerjain pr. even itu bukan pr dia, pr kelompok yang mana wanda sendiri yang ngerjain.
gue kembali sambil membawa dua porsi ayam untuk gue dan wanda. emang ya, liatin anak perut karet ini makan bikin gue laper. alhasil gue ikutan membeli makan.
"eh cal, zayn sama harry kemana sih?" tanya wanda. zayn sama harry–gue nyiduk mereka duduk berdua di dalem. gue tanya kenapa, dia bilang gamau ganggu gue lagi pacaran sama wanda.
aminin aja ya har, zayn, biar beneran.
"mereka di dalem. panas katanya disini," mengingat posisi kami berada di luar. wanda mengangguk. lalu kami menyantap ayam dari mcd ini. diselingi obrolan yang tidak berfaedah. tapi bikin gue sadar kalau wanda sebenarnya cantik.
dan bikin gue sadar kalo gue ingin memilikinya.
κελασ σεςαραη • 5σοσ
KAMU SEDANG MEMBACA
kelas sejarah • 5sos
Fiksi Penggemarlearning history with wanda not only about world war I and II, but also how they fall for each other from itself. [this story written in indonesian and contain harsh words, violence scenes, and a lot of 'receh' things. be aware] κελασ σεςαραη • 5σοσ