gue lihat calum yang sedang menendang bola di adu penalti ini. sedari tadi ia mencoba menendang, ia tak berhasil sekalipun. padahal, dia selalu memasukkan bola ke gawang dan tak pernah meleset. tapi kali ini, sesuatu sedang mengganggu pikirannya.
terdengar coach meniup peluit panjang. kami segera berlari menuju pinggir lapangan untuk istirahat tiga puluh menit sebelum latihan kembali. gue mengambil minum dan duduk di pinggir lapang.
terdengar calum yang sedang merutuki dirinya sendiri. itu membuat anak soccer yang lain menghampirinya dan menanyakan calum kenapa. karena tak biasanya ia seperti ini.
"lo kenapa, cal?" tanya niall. calum hanya diam tak menjawab.
"coba lo cerita ada apa. lo gak terlihat seperti diri lo sekarang," ujar harry yang duduk disebelahnya.
"cal, lo kenapa sih? kan udah baikan sama wanda," ujar zayn. refleks calum langsung menoleh kearah zayn.
"let me talk to him," ujar gue pelan kepada anak soccer yang sedang mengerubuni calum. mereka bubar dan segera berlari ke lapangan untuk sekedar menendang bola. kecuali harry dan zayn yang tetap bersama gue untuk mencoba mengobrol dengan calum.
"kenapa lagi? wanda?" tanya gue. michael mengangguk.
"dia jadian, mike," ujar calum, "sama ashton," gue melihat pandangan calum yang kosong. gue menepuk-nepuk punggungnya pelan.
"sakit, mike," lirih calum,
"gue gak nyangka wanda bikin gue kayak gini," ujarnya. calum lalu menutup matanya dan mengusap matanya yang sudah berair. zayn dan harry hanya menatap calum tak percaya. pasalnya, cowok disebelah gue ini tak pernah sekalipun terlihat menangis gara-gara perempuan didepan temannya.
"cal, gue tau lo sakit hati sama wanda," ujar gue,
"gue gak kecewa sama wanda, mike," ujarnya, "gue justru kecewa sama diri gue sendiri. kenapa gue gak membiarkan wanda tau perasaan gue ke dia?"
"dan kenapa harus ashton?" tangis calum pecah.
"cal," zayn dan harry menenangkan ashton. gue menatap calum dengan iba. sebeginikah wanda membuat temen gue nangis gak karuan?
gue tertegun. selama dua tahun mengenal calum, gue sering kali melihat mukanya yang membiru akibat berantem hanya gara-gara cewek. walaupun calum suka berantem hanya buat ngerebutin cewek, dia gak pernah nangisin cewek. tapi kali ini, calum belum jadian sama wanda aja nangisnya udah segini.
gue masih ingat calum saat terakhir kali putus sama mantannya setahun yang lalu. cewek itu lebih memilih cowok lain dibanding calum. calum hanya mengiyakan permintaan ceweknya dan sesudahnya biasa aja. tak ada rasa sedih. bahkan sesudahnya, ia mengajak gue makan.
"cal, dengerin gue," ujar gue,
"lo percuma uring-uringan kayak gini. lo yang kayak gaada semangat hidup gak bikin wanda putus sama ashton terus pacaran sama lo," ujar gue. calum terduduk tegak lalu menatap gue.
"maksud lo?" tanyanya,
"lo kejar dia, cal," ujar gue,
"wanda udah punya ashton, mike,"
"justru itu anjir!" seru gue,
"lo kenapa gak berusaha buat dapetin wanda, cal. coba lo kejar terus wanda. gue tau wanda nyimpen perasaan sama lo juga," ujar gue,
"dia jadian sama ashton bukan berarti dia gak suka sama lo kan?"
"iya juga ya," gumam calum.
"nah gitu dong, anjir," seru harry, "masa berantem sama michael demi si wanda bisa. giliran wanda jadian sama orang mewek," ujar zayn,
"kurang ajar lupada," ujar calum. kami tertawa.
"eh tapi sumpah anjir. gue baru sekali nangisin cewek," ujar calum, "sekarang? si wanda?" tanya harry. calum mengangguk.
"gimana, cal? mau ngejar wanda?" tanya zayn,
"ya mau lah, anjing," ujarnya,
"nah gitu dong, cal," ujar gue,
"kalo lo diem aja mah si wanda juga nganggep nya lo gaada usaha. beda kayak ashton," ujar gue,
"lo dukung gue atau ashton sih mike?" calum bertanya. mengingat kami bertiga juga adalah teman yang lumayan baik. gue bahkan tau maupun calum atau ashton, sama-sama baik dan bisa bikin wanda bahagia. tapi ini hidupnya wanda. gue gak bisa dong nyuruh ashton pacarin wanda terus beberapa bulan harus putus biar calum bisa jadi pacar wanda.
"gue dukung kalian berdua sama wanda, cal," ujar gue, "walaupun sekarang ashton pacar wanda, itu bukan berarti ngejagoin ashton. gue juga nyuruh lo kejar wanda bukan ngejagoin lo buat ngebuktiin bahwa lo lebih baik buat wanda. kalian berdua sama-sama cocok buat dapetin wanda,"
"then why you asked me to chase her?" tanya calum bingung,
"bantu wanda, cal," ujar gue,
"bantu wanda ngapain?"
"bantu wanda buat milih. gue tau betul wanda suka ashton dan lo juga. wanda gak bisa milih diantara lo berdua, sama kayak gue,"
"karena ini hubungan wanda sama lo maupun ashton, mangkanya coba bantu wanda buat milih, cal. dengan lo kejar dia, wanda bakal tau siapa yang harus dia pilih,"
calum menatap lapangan lalu tersenyum. gue merasakan calum sudah semangat dan siap buat dapetin hati wanda setelah konsultasi bersama bapak michael.
"jangan lupa transfer biaya konsultasinya ya, mas," ujar gue. zayn dan harry tertawa.
"tenang, cal. gue sama harry bakal bantuin lo kok," ujar zayn dan harry.
"lo mah kadang malu buat baperin wanda," celetuk harry,
"yeu kan gue mah baperin wanda melalui tindakan. bukan kata-kata," ujar calum,
"yaudah. sukses ya cal," ujar gue. calum mengangguk dan menepuk pundak gue.
"makasih banyak, mike."
κελασ σεςαραη • 5σοσ
dipublish dengan buku cetak sejarah minat dipangkuan bersama senja kota kembang selalu padat.
KAMU SEDANG MEMBACA
kelas sejarah • 5sos
Hayran Kurgulearning history with wanda not only about world war I and II, but also how they fall for each other from itself. [this story written in indonesian and contain harsh words, violence scenes, and a lot of 'receh' things. be aware] κελασ σεςαραη • 5σοσ