Author's P.O.V
"Psst, itu bukannya Cakra ya? kok dia bisa boncengan sama cewek sih?" bisik perempuan yang melihat Cakra dengan Binta di parkiran sekolah.
"Cakra X-1 itu? yang ganteng, putih, pinter lagi?" sahut temannya.
"Iya lah, siapa lagi kalau bukan Cakrawala. Eh tapi dia sama siapa tuh? Ngga biasanya dia sama cewek,apalagi naik sepeda," timpal Venus, ratu gosip sekolah.
"Wah, wah, bisa jadi berita hangat nih,hehehe.."tambahnya lagi.
"Hey, pagi-pagi udah pada gosip aja, udah pada ngopi belum?" tiba-tiba Asa datang menuju gerombolan perempuan-perempuan penggosip.
Sontak mereka kaget dengan kedatangan Asa yang tak diundang itu.
"Apaan sih lo, Sa! ngagetin tau ga. Tau darimana coba kalau kita nggosip. Orang ini nyata di depan mata juga!"perempuan yang kerap disapa Veve tersebut angkat bicara.
"Yaela sama aja neng. Emang liat apaan si?" tanya Asa penasaran.
"Itutuh, si Cakra, boncengan sama perempuan yang anehnya gue gatau itu siapa." jawab Veve.
"Hahaha, iyaya aneh juga kalau ada makhluk di sekolah ini yang gak elo tau!" timpal Asa.
"Makanya, siapa si perempuan itu? pagi-pagi udah bikin sakit mata. Kenapa coba dia harus boncengan sama si Cakra, dia kan doi gue."
"Bentar-bentar, kok gue kaya ga asing sama tasnya."
"Ha? seriusan lo? siapa? "
"Eh, bentar ya, gue duluan, bai." ucap Asa yang langsung meninggalkan kawanan Veve dan berjalan menuju arah parkiran.
Sementara itu, Cakrawala dan Bintang sudah hendak naik ke kelasnya di lantai atas.
"Binta!" seru Asa dari belakang.
Binta yang merasa namanya terpanggil langsung menoleh.
"Eh, Asa. Kenapa?" tanyanya.
"Ehmm,,.." Asa justru sibuk melihat laki-laki asing bernama Cakra itu.
"Eh, gue..gue mau pinjem PR lo dong! hehe,," jawab Asa sekenanya.
"Eh,? PR apa emang? aku gatau tuh ada PR?" Binta coba mengingat-ingat.
"Eh? ga ada PR ya? haha syukur deh,"
Cakra yang menyaksikan sekaligus mendengarkan percakapan absurd di depannya langsung mengernyitkan sebelah alisnya.
"Ehmm,, terus ini kita bakalan berdiri di tengah jalan gitu?" celetuk Binta.
"Yaudah ya tang, gue ke kelas dulu, sampai ketemu nanti di parkiran. Awas kalo lo ninggalin gue! kena azab lo entar!" ucap Cakra sebelum meninggalkan Binta dan Asa.
"Ck, apa-apan lo, iya-iya, ribet." Sahut Binta.
Kini, tinggal Asa dan Binta berdua.
"Terus, kita ngapain disini?" ucap Binta.
"Ya, sok atuh kita ke kelas juga,.." jawab Asa.
Mereka berjalan bersama menuju kelas.
"Ehm, ciee.. berangkat bareng pacarnya ya?" komen Asa.
"Eh, apaan? Pacar apanya?" Tanya Binta heran.
"Itu, cowok yang dateng sama kamu, siapa? Takraw.."
"Hah? Takraw? Takraw darimananya coba hahahaha" ucap Binta heran.
"Lah, bukannya namanya Takraw ya? Gue liat di name tag-nya gitu tuh. Apa gue salah liat? Apa gue rabun deket ya?" Celetuk Asa membuat Binta tak berhenti tertawa.
"Ih lo konyol banget si, yang ada Cakrawala, ada-ada aja lo,,"
"Nah iya pokoknya itu, dia..siapa? Pacar lo kan?" Tanya Asa.
"Ha? Bukan lah. Pacar darimana coba. Dia itu tetangga gue. Kenal aja baru kemarin malem. Jadi kemarin malem itu.."
"Oh, jadi ini ceweknya?"
Belum sempat Binta melanjutkan ceritanya mengenai Cakra, suara perempuan menghampiri mereka.
Binta kaget bercampur heran karena dihampiri oleh perempuan yang ia tidak kenal sebelumnya.
"Dia.. siapa?"-Binta.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Universe
Teen FictionIni cerita tentang Langit yang menjadi pusat semesta. Lebih tepatnya semesta bagi Bintang. Bintang tahu, bagi Langit, tidak hanya ada satu bintang. Ada banyak bintang di langitnya. Bintang juga paham, tak seharusnya ia berharap lebih pada Langit yan...