Memiliki sesorang bukan berarti memiliknya
Minggu dimana semua sekolah dan perkerja libur. Tidak mungkin tidak senang kalo sudah hari minggu atau tanggal merah.
Minggu itu Anya hanya duduk didepan Tv sedang menonton Upin&Ipin yang menatap tv itu dengan bosan iya sama sekali tidak berniat pergi dengan teman-teman sekolahnya.
Dia mengambil hp dan melihat Wa dari Reza. Anya yang melihat Wa dari Reza hanya bisa membaca dan bertanya didalam hati.
"Nih orang tumben Wa gue"Sautku didalam hati
Ping..
"Weh jalan kuy!"Isi pesan itu
"Males. Emang mau kemana?"Balasku
"Bogor. Siap-siap gih gue udah mau sampe"Pesan lagi dari Reza
Anya yang melihat isi pesan Reza binggung. Kebogor gapain naik gunung makan
"Tapi gue males"Jawab Anya yang cuma dibaca RezaAnya yang melihat itu langsung kekamarnya. Sesampainya dikamar bukanya mandi dan dandan cantik iya malah tidar dikasur.
Anya melihat jam dinding dikamarnya masih pukul 10.23 WIB iya mengambil handuk dan mandi bebek selama 3 menit
"Anya ada temen kamu nih"Saut mamah dari bawah
"IYA"Anya buru-buru memakai baju yang cukup tebal dan jaket ditangannya.
"Maaf lama. Kuy berangkat"Saut Anya turun dari atas lantai dua
"Baru sampe juga"Jawab Reza berdiri dan mencari sosok ibu Anya
"Mah Anya berangkat"Saut Anya sambil membuka pintuMamah Anya yang tadinya didapur segera berlari dan menghampiri Anya
"Mau kemana"Tanya mamah dengan muka kesal
"Mau kebogor"Jawab Anya masam
"Aduh mamah masih mau bicara sebentar sama Reza"Saut mamah tersenyum manisAnya yang melihat mamahnya senyum-senyum sendiri mulai aneh dan geli melihatnya Ya Allah ampunin aku
"Inget umur mah~"Sautku dengan senyum
"Dih gini-gini mamah masih muda, masih cantik, masih sex"Jawab Mamah dengan berpose ala model
"Seterah elu dah mah"Sautku dengan muka pasrah
"Ati-ati iya Reza tolong bawa pulang Anya dengan utuh"Tanya Mamah Anya dengan senyum
"Ati-ati ati ayam"Sautku kesal
"Tenang tan"Jawab Reza berlari kemobilnyaReza masuk dengan santai begitu juga dengan Anya iya masuk dengan muak masam diwajahnya dan mengoceh tidak jelas.
Mobil pun sudah didalam tol Anya yang dari tadi sibuk dengan aktivitasnya dan Reza fokus dengan jalan. Tidak ada dari kami yang ingin mencairkan
"Wek elu mau gapain kebogor"Tanya Anya dengan cemilan ditangannya
"Mau keperusahaan ayah gue dibogor"Jawab Reza datar
"Lah gue ngapain kesono gue engga ada hak untuk kesono"Saut Anya dengan muka horor
"Ada jadi buntut gue. Itu haknya"Jawab Reza
"Seterah elu ngambek gue"Sautku melipat kedua tangannyaReza yang melihat muka Anya ingin tertawa dengan kencang baru kali ini ada orang ngambek bilang-bilang.
Bibir dimajukan tangan dilipet mata yang lurus kedepan. Anya seperti anak kecil yang ngambek gara-gara tidak dibelikan mainan yang dia suka.
"Lagian besok selasa kita baru pulang"Saut Reza yang tersenyum tampa sadar
"Gue mau sekolah"Jawabku dengan nada kesal
"Biasanya juga elu bolos pelajaran. Cuma absen kehadiran terus pergi entah kemana"Tanya Reza yang mulai tertawa
"Ahahahh pokonya gue mau pulang"Sautku memukul-mukul pahanyaReza yang melihat itu hanya tertawa dengan lepas. Anya yang pertama kali melihat seorang Reza tertawa lepas didepan matanya sendiri
"Kenapa"Saut Reza dengan tersenyum
"Kamu ganteng iya kalo ketawa"Tanyaku dengan senyum lebarReza yang mendengar itu langsung terdiam dia mencerna perkatan Anya dengan terliti tadi Anya bilang Reza ganteng.
"Cuma kalo ketawa doang. Kalo lagi ngomel-gomel sama cemberut elu jeleknya minta ambun"Sautku datar
"Iye aja gue"Jawab Reza datar
"Noh kan jelek"Sautku mencubit pipi Reza
"Jangan pegang-pegang"Hampir 5jam kami diperjalanan dan sampai disebuah rumah yang cukup besar dan sederhana.
Pintu dari kayu, ada air mancur dan didalamnya ada ikan kecil tanaman tubuh subur disana sini dan udara bogor yang sejuk
"Wah besar tapi sederhana"Sautku melihat sekeliling
"Makasih"Jawab Seorang baru baya dari ada tanaman bunya mawar
"Wwah kaget aku"
"Mamah udah sampe aja"Saut Reza tersenyum kearahku
"Ma...ma..h"Tanyaku melihat kearah perempuan itu
"Kamu Anya iya. Reza udah cerita tentang kamu"Tanya Mamah Reza
"Eh cerita apa tan pasti cerita pas aku buat masalah iya"Tanyaku sambil melihat Reza dan memberi tatapan hororReza yang melihat tatapan Anya langsung menepis dengan mencubit pipi Anya. Anya yang tidak bisa menghindar langsung pasrah dan meronta-rota kesakitan
"Reza udah setuju sama ide mamah"Tanya mamah Reza dengan mengambik setangkai mawar
"Reza setuju mah"Jawab Reza dengan menggambil bunga mawar itu
"Setuju apa...eh gue jadi merinding kalo pada senyum-senyum"Sautku ketakutan
"Setuju...kita jadi suami sitri"Jawab Reza menyodorkan bunga mawar itu keAnya
"Oho...HAH SSss...uami IIiii....stri"Tanyaku gemetar
"Iya sepasang suami istri
![](https://img.wattpad.com/cover/153893385-288-k584738.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My girl is trouble maker
RomanceReza seorang CEO muda yang berusah mempertahankan perusahaan Ayahnya yang sudah hidup dengan tekanan. "Yes or no"Saut CEO muda itu yang membuat takdirnya terikat oleh seorang Trouble maker " Yes"Jawab Trouble maker Anya seorang Trouble ma...